(sumber gambar : listrcrux.com)
Yoghurt sudah banyak digunakan dan dirasakan manfaatnya untuk menjaga kesehatan pencernaan. Namun saat ini yoghurt juga sudah banyak diteliti dan digunakan dalam berbagai kosmetik dan produk kecantikan. Sebelum mengulas lebih dalam mengenai manfaat yoghurt untuk kesehatan kulit, teman-teman sudah familiar kan dengan yoghurt ? Yoghurt termasuk produk hasil fermentasi susu yang banyak diminati masyarakat hampir di seluruh dunia. Untuk memproduksi yoghurt dibutuhkan bakteri asam laktat diantaranya Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus termophillus. Bakteri ini akan tumbuh dengan baik pada kondisi yang sesuai dan menghasilkan asam laktat sebagai salah satu kandungan hasil fermentasinya. Menurut definisi dari FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat, yoghurt yang baik seharusnya mengandung 3,5 % milk fat dan 8,25 % MSNF (Milk Solid Non Fat), dan asam laktat tidak kurang dari 0,9 %.
Dr. Bowe, seorang dermatologist memaparkan bagaimana yoghurt bisa memberikan manfaat untuk kesehatan kulit. Ternyata bakteri asam laktat pada yoghurt memiliki beberapa peran dalam kesehatan kulit, diantaranya :
1. Bakteri baik dari yoghurt dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh di kulit sehingga mencegah
berkembangnya bakteri jahat di kulit yang dapat menyebabkan atau memperparah jerawat
2. Hasil fermentasi bakteri asam laktat di yoghurt memiliki sifat antibakteri.
Kerja ini pada akhirnya hampir sama dengan sebelumnya yaitu menghambat pertumbuhan bakteri
jahat yang dapat memperparah jerawat dan inflamasi kulit.
3. Efek menenangkan pada kulit.
Probiotik dari yoghurt yang bersentuhan dengan sel-sel di kulit akan memberikan sinyal-sinyal
positif sehingga kulit tidak akan menganggap probiotik tersebut sebagai bakteri jahat yang harus
dihancurkan dengan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu ternyata beberapa ilmuwan telah meneliti kandungan yoghurt yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan kulit, diantaranya yaitu :
1. Asam hialuronat
Asam hialuronat berperan dalam menghidrasi kulit dan menjaga kelembapan kulit. Berdasarkan penelitian dari Pacivic et. al. (2011), penggunaan selama 60 hari asam hialuronat 0,1 % pada 76 wanita usia 30-60 tahun dapat memperbaiki kelembapan dan elastisitas kulit. Asam hialuronat juga berperan dalam mempercepat penyembuhan luka di kulit. Asam hialuronat biasanya terdapat dalam produk hasil fermentasi oleh bakteri golongan Streptococcus. Namun dengan adanya teknologi rekombinan, bakteri jenis lain juga dapat memproduksi zat ini.
2. Sphyngomyelinase
Sphyngomyelinasi merupakan enzim yang berperan dalam perkembangan sel lapisan lemak kulit di stratum corneum. Oleh karna itu enzim ini juga berperan dalam menjaga pertahanan kulit. Menurut penelitian Di Marzio et. al. (2003), penggunaan selama 2 minggu pada 11 pasien dapat bermanfaat dalam mengurangi gejala gangguan kulit seperti kemerahan, kulit bersisik, dan gatal-gatal.
3. Asam Asetat
Asam asetat hampir diproduksi oleh berbagai macam probiotik. Asam asetat bersifat antimikroba terhadap bebrapa jenis bakteri penyeebab penyakit seperti Pseudomonas aeruginosa. Asam asetat 3% yang diuji secara in vitro selama 15 menit sudah dapat menghambat berkembangbiaknya bakteri Pseudomonas.
4.Asam Laktat
Selain asam asetat, asam laktat juga merupakan kandungan yang banyak terdapat dalam yoghurt dan produk fermentasi susu lainnya. Lactobacillus dapat menghasilkan asam laktat sekitar 50-85 % dalam produk fermentasinya. Meskipun demikian asam laktat sebenarnya juga dapat dibuat secara sintetik. Asam laktat telah banyak diketahui manfaatnya bagi kulit. Asam laktat memiliki sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang juga menimbulkan masalah pada kulit. Asam laktat telah banyak digunakan secara luas sebagai exfoliator dan chemical peeling agent dalam produk kosmetik dan kecantikan yang biasanya digunakan untuk mengangkat sel kulit mati sehingga terjadi peremajaan kulit. Asam laktat juga bermanfaat dalam menjaga kelembapan kulit dan melunakkan kulit terutama pada tipe kulit kering.
Selain beberapa kandungan tersebut, mungkin masih banyak kandungan lain dari yoghurt yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Namun bukan berarti dengan penggunaan yoghurt atau produk lain yang mengandung yoghurt semata-mata dapat menjaga kulit tetap sehat. Kesehatan kulit juga dapat dipengaruhi faktor lain seperti asupan makanan dan nutrisi, paparan lingkungan, aktivitas, dan tentunya kebiasaan dalam merawat kulit. :)
References :
AAD, 2015, Could Probiotics be Next Big Thing in Acne and Rosacea Treatments ?, https://www.aad.org/stories-and-news/news-releases/could-probiotics-be-the-next-big-thing-in-acne-and-rosacea-treatments
FDA, 2013, Yogurt. 21 CFR 131.200, Code of Federal Regulations, U.S. Dept. of Health and Human Services, Washington, DC
Lew, L.C., dan Liong L.C., 2013, Bioactives from Probiotics for Dermal Health : Functions and Benefits, Journal of Applied Microbiology, 114, 1241-1253.
Weerathilake, W.A.D.V., Rasika, D.M.D., Ruwanmali, J.K.U., Munasinghe, M.A.D.D., 2014, The Evaluation, Processing, Varieties, and Health Benefits of Yoghurt, International Journal of Scientific and Research Publications, 4(4), 1-9
0 komentar:
Posting Komentar