Jumat, 27 November 2015

The Alchemist (Sang Alkemis)


sumber gambar : adainfo.net

Bon soir !!

Buku memang selalu memberi penyegaran bagi siapa saja yang membacanya.
Namun kali ini aku tidak akan meresensi buku yang berilustrasikan piramida Mesir itu. Oiya sebelumnya terima kasih untuk sahabatku, Karima yang sudah berbaik hati meminjamkan buku ini kepadaku :). Novel motivasi ini akan memberi perspektifmu lebih luas tentang penggembaraan yang sesungguhnya di dunia ini.

"Kau harus mengerti, cinta tak pernah menghalangi orang mengejar takdirnya. 
Kalau dia melepaskan impian-impiannya itu karena cintanya bukan cinta sejati...
bukan cinta yang berbicara Bahasa Dunia"

---Paulo Coelho dalam "Sang Alkemis"---


~~~Selamat memahami Bahasa Dunia dan menyatu dengan Jiwa Dunia~~~

Sabtu, 21 November 2015

Mahasiswa Mahasiswa Penghafal Quran (Resensi Buku)


(Sumber gambar : www.goodreads.com)

Judul : Mahasiswa Mahasiswa Penghafal Qur'an
Penulis : Tim Penulis IQF (Indonesia Qur'an Foundation)
Penerbit : Lembah Kapuk Publishing
Tebal : 212 halaman
Cetakan I , Juli 2015

Hafidz dan hafidzah. Pasti teman-teman pernah mendengar istilah ini. Ya, mereka adalah para manusia-manusia penghafal Qur'an. Penghafal Qur'an tidak melulu hanya para santri yang ada di pondok pesantren. Dakwah motivasi untuk menghafal Qur'an sudah banyak disiarkan dengan berbagai metode seperti ODOA (One Day One Ayat) contohnya. Para penghafal Qur'an pun tidak memandang background profesi. Baik pengusaha, pegawai, ataupun orang biasa semua bisa dan boleh menghafal Al Qur'an. Asalkan tekad dan niat memang tulus. Banyak yang menjadi pertanyaan termasuk saya sendiri, bagaimana ya sebenarnya kisah di balik para penghafal Al Qur'an ?

Ada sebuah buku yang baru saya baca beberapa waktu lalu. Buku ini berjudul "Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Qur'an". Buku ini adalah kumpulan kisah beberapa mahasiswa yang tergabung dalam program menghafal Al Qur'an di IQF (Indonesia Qur'an Foundation). Mungkin sebagian besar dari kita berpikiran bahwa mahasiswa adalah sekelompok siswa yang super sibuk dengan berbagai kegiatan di kampus. Namun, melalui buku ini banyak dakwah dan kisah motivasi yang disampaikan. Banyak diantara penulis kisah tersebut yang sebenarnya juga punya segudang kesibukan selain menghafal Al Qur'an. Ada juga yang memang bukan berasal dari background pesantren / sekolah agama. Ya karena penghafal Qur'an bukan hanya para santri di pesantren. Setiap dari mereka pun punya titik balik kehidupan yang dapat mengubah pandangan mereka dan memilih salah satu tujuan mereka yakni sebagai penghafal Qur'an. Ketika menghafal Al Qur'an sudah menjadi pilihan hidup mereka,maka tak ada alasan lain yang akan dijadikan kambing hitam (Abdul Aziz, 2010). Semua orang memiliki porsi waktu yang sama. Seperti kebanyakan saran dari para motivator, usaha yang paling bisa dilakukan adalah dengan mengurangi waktu tidur. Menghafal Al Qur'an juga perlu menerapkan hal demikian. Kemudian yang paling penting adalah Alloh dulu, Alloh lagi, Alloh terus. Qur'an dulu,Qur'an lagi,Qur'an terus

Dalam buku ini juga dijelaskan salah satu tips menghafal Al Qur'an. Salah satunya yaitu dengan menerapkan Qur'an time misalnya saat setelah Shubuh sampai Dhuha ataupun di antara waktu maghrib dan waktu isya. Kemudian untuk menjaga hafalan maka muroja'ah dapat dilakukan ketika membaca surat-surat pilihan saat sholat wajib. Metode menghafal juga harus disesuaikan dengan tipe cara belajar misalnya dengan visual, mendengarkan, menulis, dan sebagainya.  Secara keseluruhan buku ini sangat baik dibaca bagi siapa saja, profesi apa saja, termasuk yang masih mahasiswa (sesuai dengan judul buku ini).



"Menghafal Qur'an tidak sekedar meluangkan waktu"
"Luangkan hati kita terlebih dahulu"

#Quotes from this book

Minggu, 08 November 2015

Ghrelin, The Hunger Hormone Saat Perut Lapar


sumber gambar : golangsing.com



Selamat siang teman-teman.

Walaupun rasa lapar sudah menyerang karena mendekati jam makan siang, tapi tetap harus semangat ya. Berbicara soal rasa lapar, sebenarnya mengapa ya kita bisa merasakan lapar ? Pasti teman-teman sudah tahu jawabannya kan ? Yup,kita merasa lapar karena perut kita sudah kosong dari makanan. Tapi pernahkan teman-teman berpikir, sebenarnya ada apa dibalik semua itu ya ? Mengapa rasa lapar sudah hilang jika perut kita penuh ? Untuk menjawab pertanyaan ini yuk kita simak penjelasan berikut.

Dalam lambung manusia banyak terdapat enzim-enzim maupun hormon yang memiliki fungsi masing-masing. Enzim dalam lambung banyak berperan dalam proses pencernaan misalnya pepsin yang mengubah protein menjadi asam amino. Selain enzim, hormon juga berperan penting dalam mencapai keseimbangan dalam tubuh kita. Nah salah satu proses munculnya rasa lapar tadi berkaitan dengan hormon yang ada di perut/lambung. Ghrelin adalah hormon yang mempengaruhi timbulnya rasa lapar tadi. Hormon Ghrelin pertama kali diidentifikasi pada tahun 1996. Nama Ghrelin diturunkan dari fungsinya yaitu Growth Hormon Releasing Inducing tapi biasa disebut juga "hunger hormone". Ghrelin dilepaskan ke dalam darah ketika lambung kosong dan hormon ini menuju ke otak untuk merangsang hipotalamaus yang menjadi pusat kontrol rasa lapar dan haus di otak. Oleh karena itu kita akan merasa lapar. Jika ghrelin diukur kadarnya di dalam darah, kadar ghrelin akan tinggi pada saat sebelum makan kemudian menurun setelah lambung kita penuh. Namun sebenarnya efek lapar dari ghrelin bisa saja tertutupi oleh kerja dari bagian otak yang lain. Misalnya ketika kita lapar tapi sedang sibuk melakukan banyak aktivitas maka mungkin kita tidak sadar akan rasa lapar yang kita rasakan.

Nah itu tadi penjelasan singkat tentang rasa lapar dan hormon ghrelin yang ada di tubuh kita. 
(Sumber informasi ini penulis dapatkan dari Open University future learn online course) 


Sabtu, 07 November 2015

Bekasem, Ikan Fermentasi Khas Pulau Bangka



Hello guys,, kali ini aku akan bercerita tentang salah satu "ethnic food and unique food". Bekasem namanya. Bekasem adalah makanan unik yang terbuat dari ikan yang difermentasi. Mm... sebenarnya makanan ikan fermentasi tidak hanya ada di Bangka. Ada juga makanan ikan fermentasi di daerah lain seperti di Banjarmasin, Kalimantan Tengah, Jawa, Lampung, dan beberapa daerah lainnya. Mungkin yang membedakannya adalah jenis ikan, bumbu, dan proses yang dilakukan. Ada yang menggunakan ikan air tawar, tapi ada juga yang menggunakan ikan air laut sebagai bahan dasarnya. 

Well....mengenai bekasem sendiri sebenarnya aku belum pernah memakannya secara langsung. Hanya saja menurut salah satu sumber dari masyarakat di Bangka yang sempat menjadi tempat KKN, rasa bekasem ini unik. Konon, bekasem menjadi salah satu makanan favorit orang Bangka.. Nyum...Rasanyapun asem, asin, pedas, dan unik. Sebenarnya bagaimana ya bekasem dibuat ? Di daerah Bangka, biasanya masyarakat menggunakan ikan air tawar sebagai bahan dasar bekasem. Kemudian ikan air tawar ini difermentasi menggunakan garam, butiran nasi, bumbu kunyit, cabai, dan bumbu pelengkap lainnya. Campuran ini lalu ditutup rapat dan difermentasi selama 1 bulan.. Woww...lama juga ya..O iya hati-hati juga dalam penyimpanannya, jangan sampai ada tikus yang ikut masuk ke dalam wadah fermentasi hihihi...

Lalu kira-kira apa yang terjadi selama fermentasi ya ? Ternyata fermentasi ikan ini dilakukan oleh bakteri asam laktat. Hmm kenapa bakteri bisa tumbuh ya ? Ya, bakteri asam laktat dapat tumbuh dalam campuran ikan, nasi, dan bumbu lain karena tentunya kondisi campuran ini mendukung pertumbuhan bakteri asam laktat, diantaranya pH, suhu, kadar air, kadar garam, dan kondisi yang anaerob. Bakteri ini memproduksi salah satunya senyawa asam laktat, sehingga membuat rasa ikan fermentasi ini menjadi agak asam.

Pembuatan ikan bekasem di Bangka sendiri ternyata sangat diminati oleh ibu-ibu rumah tangga. Bahkan bekasem ini bisa menjadi sumber tambahan penghasilan keluarga lho.. Wah...ini dia salah satu informasi yang aku ambil dari surat kabar lokal di Bangka
http://bangka.tribunnews.com/2013/06/10/tarmizi-janji-perhatikan-kaum-hawa

Wah ternyata Indonesia ini sangat kaya juga ya akan "ethnic food dan unique food nya"