Selasa, 29 Desember 2015

Beberapa Informasi yang Wajib Diterima Pasien dalam Swamedikasi


sumber gambar : srxawordonhealth.com

Istilah swamedikasi sudah lama populer di kalangan masyarakat. Singkatnya, swamedikasi adalah sebuah usaha untuk melakukan pengobatan sendiri oleh pasien. Namun yang perlu menjadi catatan tidak semua jenis obat dan penyakit boleh dilakukan swamedikasi. Obat yang boleh digunakan hanyalah obat bebas (logo hijau), obat bebas terbatas (logo biru), dan hanya beberapa obat wajib apotek. Nah karena pasien tidak mendapat resep dokter, maka peran apoteker di sini sangat penting sebagai mitra pasien melakukan swamedikasi. Swamedikasi pun ada batasnya, apakah memang penyakit tersebut bisa diatasi dengan swamedikasi atau harus diperiksakan lebih lanjut ke dokter. 

Beberapa Informasi yang Wajib Diterima Pasien dalam Swamedikasi

1. Nama obat dan kekuatan dosis
Nama obat dan kekuatan dosis nya menjadi hal penting yang wajib disampaikan oleh apoteker. Mengapa ? Sebab ada banyak obat yang memiliki kekuatan dosis yang berbeda, misalnya 100 mg, 250 mg, 500 mg dan sebagainya. Sebagai contoh, aspirin dosis rendah bukan digunakan sebagai antiinflamasi tetapi lebih digunakan sebagai antiplatelet. Nama obat juga menjadi hal penting. Beberapa obat memiliki nama yang sama misalnya chlorpromazide dan  chlorpropamid, nama dagang lasix dan losec memiliki khasiat yang berbeda masing-masing.

2. Khasiat obat
Anda bisa saja menerima obat lebih dari satu macam. Dengan memberi informasi mengenai khasiat obat, maka Anda akan lebih mengenal sendiri obat sesuai tujuan terapinya. Mengingat obat bisa jadi hanya berfungsi sebagai simptomatis (menghilangkan gejala).

3. Kontraindikasi
Beberapa obat tidak boleh diberikan kepada pasien atau orang dengan kondisi tertentu, misalnya pasien diabetes, wanita hamil dan menyusui, pasien gangguaan ginjal, dan sebagainya. Oleh karena itu pastikan bahwa Apoteker Anda sudah mengkonfirmasi kondisi kesehatan Anda apakah ada kontraindikasi jika mengkonsumsi obat tersebut

4. Efek samping dan cara mengatasi
Efek samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari penggunaan obat dan timbul pada rentang dosis untuk terapi /pengobatan. Namun sebenarnya tidak semua efek samping akan dialami oleh pasien. Efek samping ringan yang muncul bisa berupa pusing, mual, muntah, mengantuk, batuk, dan sebagainya. Namun jika efek samping yang timbul dirasa mengganggu maka sebaiknya hentikan pengobatan dan segeralah berkonsultasi lagi ke Apoteker atau Dokter. Dengan berkonsultasi, maka Apoteker atau Dokter akan memberikan rekomendasi lebih baik misalnya melakukan pengggantian obat. 

5. Cara pemakaian
Banyak obat yang memiliki bentuk sediaan khusus. Misalnya bentuk suspensi harus digojog dahulu sebelum digunakan agar semua dosis merata di setiap pemakaian. Bentuk sediaan inhaler, suppositoria, enema ,dan beberapa bentuk lainnya memerlukan teknik khusus. Oleh karena itu tidak masalah jika Anda minta diberikan contoh demonstrasi cara pemakaian obat tersebut.

6. Dosis dan Waktu pemakaian
Tidak semua obat diminum 3 kali sehari. Banyak juga obat yang diminum 1 kali sehari, 2 kali sehari,bahkan mungkin bisa sampai 4-6 kali sehari. Contohnya parasetamol yang biasa digunakan sebagai penurun panas, masih bisa digunakan 4-6 kali sehari untuk pasien dewasa jika memang dosis 3 kali sehari belum mencukupi. Waktu pemakaian pun perlu diperhatikan. Contohnya lagi parasetamol bisa diminum sebelum atau sesudah makan, asam mefenamat sesudah makan, antasida sebelum makan, dan masih banyak contoh lainnya. Waktu pemakaian yang berbeda ini pun ada tujuannya, yaitu agar obat dapat terserap dan bekerja secara optimal.

7. Lama penggunaan
Swamedikasi memiliki batas waktu. Tidak selamanya obat tersebut bisa digunakan dalam swamedikasi. Sebagai contoh penyakit flu dan batuk dapat sembuh dengan swamedikasi dalam waktu sekitar 3-5 hari. Jika tidak kunjung sembuh maka sebaiknya Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut ke dokter. 

8. Interaksi obat dengan makanan, minuman, atau obat lain
Beberapa obat akan tergangggu aktivitasnya dengan makanan, minuman, dan obat lain. Penggunaan antasida bersama obat lain harus diberi jeda kurang lebih 1 jam. Sebab antasida dapat mengganggu absorpsi obat-obat lainnya. Contoh lain pada swamedikasi diare, pasien sebaiknya menghindari makanan berasal dari susu, gula, dan sereal-sereal karena makanan-makanan ini justru dapat merangsang pengeluaran feses.

9. Bagaimana jika lupa menggunakan obat
Jangan malu untuk menanyakan hal ini pada Apoteker Anda. Biasanya ketika Anda baru mendapat obat tidak terpikirkan akan lupa menggunakan obat. Sebaiknya konsultasikan juga hal ini kepada Apoteker Anda.

10. Cara penyimpanan obat yang baik
Obat harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, terhindar dari cahaya, dan dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Obat-obat yang disimpan di tempat ini contohnya yaitu tablet, kapsul, sirup, suspensi, emulsi, obat-obat antiseptik, dan sebagainya. Tapi ada pula obat yang perlu disimpan di lemari pendingin. Suppositoria, insulin disimpan pada suhu kurang lebih 4 derajat Celcius.

11. Bagaimana mengetahui obat kedaluwarsa atau rusak ?
Masa kedaluwarsa obat dapat dicek pada kemasan. Pastikan ketika menerima obat, obat berada dalam kondisi baik dan belum kedaluwarsa. Obat yang rusak juga bisa dilihat dari wujudnya setelah lama digunakan apakah berubah warna, rasa, bau, tekstur, dan kondisi fisik lainnya. Jika terdapat tanda-tanda kerusakan obat yang telah dijelaskan Apoteker, sebaiknya jangan menggunakan obat tersebut.



Jadi, swamedikasi bukan berarti berobat bebas sebebas bebasnya ya :)

Referensi
Anonim, 2007, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI, Jakarta.

Menelusuri Zaman Purbakala di Sangiran


Sangiran - Warisan Budaya Dunia 0.593
foto : dokumen pribadi

Dinosaurus, tyranosaurus, teori evolusi, Homo sapiens, hmm apa lagi ya ? Semua hal ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan di zaman purba. Nah berbicara tentang zaman purba, ada sebuah situs budaya dan wisata yang menarik di daerah Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Mungkin teman-teman suudah sering mendengarnya kan ? Ya, tempat wisata ini memang sudah sangat terkenal di Indonesia. Nah kali ini ingin bercerita sedikit tentang bagaimana rasanya menelusuri zaman purbakala di Sangiran. Yuk kita simak tulisan berikut.


Sejarah Sangiran
Awalnya sangiran merupakan sebuah tempat dimana banyak ditemukan kerangka-kerangka hewan ataupun manusia purba. Penelitian pertama konon dilakukan oleh seorang Geolog bernama Eugene Dubois. Seiring berjalannya waktu penelitian banyak dilakukan di daerah ini termasuk oleh beberapa universitas seperti Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya pada tahun 1996 Situs Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Singkat cerita pada tahun 2008, situs ini termasuk ke dalam daftar objek vital nasional di bidang kebudayaan dan pariwisata Indonesia.

Wisata Purbakala
Untuk masuk ke situs wisata ini tiap orang dikenai biaya yang tidak mahal. Cukup dengan Rp. 5000,00 per orang untuk mendapatkan tiket masuk. Untuk wisatawan yang membawa kendaraan dikenai tambahan biaya parkir. Wah murah banget kan ? Nah ketika masuk di tempat parkir, kita sudah langsung disambut oleh icon manusia purba. Hihi. Dalam situs Sangiran ini pengunjung dapat menelusuri beberapa area wisata. Masing-masing area mempunyai tema tersendiri, misalnya area tentang bagaimana asal-usul alam semesta, masa kejayaan zona megalithikum, dan lain sebagainya. Di masing-masing area banyak dipamerkan penemuan-penemuan potongan kerangka hewan purba dan manusia purba. Tapi jangan salah ya, ada juga yang cuma patung buatan lho hehe. Hal yang menarik, pengunjung juga bisa melihat bagaimana gambaran proses penelitian atau penemuan-penemuan kerangka tersebut melalui media audio visual. Bahkan pada beberapa kerangka, pengunjung boleh menyentuh kerangka asli nya langsung lho ! Puas kan hehe. Pengunjung yang datang pun dari berbagai kalangan. Mulai dari balita sampai lansia. Mulai dari turis lokal sampai mancanegara. Tempat ini memberi wawasan yang luas mengenai sejarah dan budaya. Bahkan ada sebuah situs tanah yang sudah berumur jutaan tahun di Sangiran. Wow. 

Cinderamata
Kalo habis wisata,yang namanya oleh-oleh ngga boleh ketinggalan. Apa aja ya oleh-oleh yang bisa didapat setelah berkunjung di Sangiran. Pertama tentunya ilmu dan wawasan bertambah ya hee. Selain itu kita juga bisa membeli oleh-oleh berupa kaos khas manusia purba di Sangiran,cindera mata berupa batu-batu, aksesories, dan masih banyak lainnya. Jangan khawatir di sana ada outlet-outlet pedagang yang menjual cinderamata tersebut. Barang unik, harga juga miring.

Bagaimana cara menuju ke Sangiran ?
Buat temen-temen yang kebetulan sedang berwisata di daerah Solo. Tempat ini menjadi salah satu tempat yang recommended untuk dikunjungi. Jarak dari terminal Solo ke Sangiran di Sragen kira-kira hanya membutuhkan waktu 40 menit. Tetapi memang situs ini tidak berada persis di pinggir jalan raya utama. Mungkin perlu sekitar 10 menit lagi untuk mencapai tempat wisatanya. But it's no problem. 



Oke sekian cerita tentang Wisata Purbakala di Sangiran. Bye :)



Referensi Sejarah Sangiran
http://sangiranmuseum.com/profile

Senin, 28 Desember 2015

My point of view : Bulan Terbelah Di Langit Amerika


sumber gambar : www.muvila.com


Film yang rilis di akhir tahun 2015 ini menjadi salah satu film Indonesia favoritku. Karya-karya kak Hanum & Rangga memang patut diacungi jempol. Setelah sukses dengan novel dan film 99 cahaya di langit eropa. Novel dengan judul Bulan Terbelah Di Langit Amerika juga menjadi film terbaik yang menghiasi penghujung tahun 2015. Dengan berlatar belakang kisah tragedi gedung WTC di Amerika, umat Islam di negeri liberal tersebut kerap dikambinghitamkan sebagai teroris yang identik dengan kejahatan dan bom. Hmmm lalu bagaimana ya kaitannya dengan kisah kak Rangga dan Hanum ? Bagaimana mereka bisa menjadi agen muslim yang baik di negeri Paman Sam itu ? Ingin tahu jawabannya kan ? Jawabannya ada di film ini:)

note : sebelum menonton film sangat disarankan membaca dulu novel best seller nya :)

Siapapun Bisa Makan Sate Kere Khas Solo

Hai teman, sekarang pengin banget nih ngobrol tentang kuliner unik. Salah satunya ada di Solo, Jawa Tengah. Teman-teman pernah makan sate kan pasti ? Nah tapi kalo sate yang satu ini bukan dari daging ayam atau daging kambing , apalagi bebek. No!

Ya, "Sate kere" namanya. Kedengarannya aneh ya hehe. "Kere" dalam bahasa Jawa artinya nggak punya / miskin. Mungkin pas banget dengan namanya ya. Bahan sate kere ini berasal dari tempe gembus. Berbeda dengan sate yang biasanya berbahan dasar daging. Tapi jangan salah, justru tempe ini teksturnya sangat empuk, bumbunya meresap ke dalam. Rasanya juga ngga jauh beda sama sate ayam kok hihi. Konon katanya sih emang sate kere ini sangat legendaris di kota Solo. Sate kere ini ada sejarahnya juga lho ternyata. Jadi pas jaman dulu memang awalnya sate ini diminati oleh kalangan menengah ke bawah. Tapi seiring berjalannya waktu siapapun bisa makan sate kere hehe. Now everyone can eat sate kere. Nah daripada penasaran ini dia foto penampakan sate kere yang sangat menggiurkan :P




sumber : dokumen pribadi


Bumbu sate kere juga ngga beda dengan sate ayam pada umumnya.Apalagi ditambah potongan bawang merah mentah dan cabe merah ..hmm ma'nyus!! Kalo pas di kota Solo ,kuliner ini wajib dicoba :) Selamat mencoba yaa



Referensi :
http://direktori-wisata.com/kuliner-sate-kere-solo/

Selasa, 22 Desember 2015

Mengontrol Kondisi Prediabetes


sumber gambar : prediabetescenters.com




Apakah Anda Memiliki Status Prediabetes ?

Prediabetes merupakan kondisi dimana kadar gula darah seseorang nilainya di atas normal namun belum dapat dikategorikan sebagai diabetes. Kadar glukosa darah puasa pada seseorang normal <100 mg/dl, pada prediabetes nilainya 100-125 mg/dl, pada kondisi diabetes nilainya >126 mg/dl. Kondisi prediabetes ini jika tidak dikontrol dengan baik dapat mengarah ke kondisi diabetes tipe 2 dalam kurun waktu 5-10 tahun.  Kondisi prediabetes juga merupakan sebuah resiko terhadap timbulnya penyakit jantung dan stroke.

Siapa saja yang beresiko ?
1.      Wanita atau pria yang usianya di atas 45 tahun
2.      Ada anggota keluarga lain yang memiliki riwayat diabetes
3.      Berat badan dikategorikan overweight (BMI 25-29,9 kg/m2)
4.      Jarang melakukan aktivitas olahraga
5.      Mempunyai tekanan darah tinggi (>140/90)
6.      Kadar HDL rendah (<35 mg/dl) dan trigliserid tinggi (>250 mg/dl)
7.      Wanita yang pernah mengalami kondisi diabetes gestasional (diabetes saat kehamilan)
8.      Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan bobot > 4 kg
9.      Wanita yang didiagnosis Polysistic Ovary Syndrome

Bagaimana mengontrol kondisi prediabetes ?
Melakukan perubahan gaya hidup dapat menurunkan resiko diabetes atau dapat menunda terjadinya kondisi diabetes pada seseorang yang prediabetes. Apa saja usaha yang perlu dilakukan ?
1.      Menjaga asupan nutrisi / makanan rendah lemak dan kalori
Makanan yang direkomendasikan utamanya adalah buah, sayur, dan serat. Namun selain makanan utama, Anda juga perlu meminimalkan jumlah konsumsi makanan kemasan / siap saji yang banyak mengandung kalori dan lemak seperti minuman bersoda, minuman kemasan manis, jus buah instan, dan makanan sejenis lainnya. Alangkah baiknya mengkonsumsi buah dan sayur yang dalam keadaan segar. Selain kalori dan lemak, penting juga untuk memilih makanan dengan indeks glikemik yang tidak terlalu tinggi. Klik di sini untuk informasi lebih lengkap.
2.       Mengurangi berat badan terutama pada seseorang yang dikategorikan overweight
Mengurangi berat badan 7% dapat menurunkan resiko terjadinya diabetes. Tentunya penurunan berat badan harus dilakukan secara bertahap
3.      Memperbanyak aktivitas fisik seperti berolahraga.
Berolahraga selama 30 menit perhari sebanyak 5 kali per minggu sangat direkomendasikan. Jenis olahraga bisa dimulai dari yang sederhana misalnya berjalan kaki, jogging, atau perbanyak naik turun tangga.

Apalagi yang harus Anda monitoring secara rutin ?
Ketika Anda mengalami kondisi prediabetes, tentu saja kadar glukosa darah harus dicek secara rutin per tahun. Selain itu kadar kolesterol total dan tekanan darah juga perlu dikontrol. Kadar kolesterol yang terkontrol bisa juga digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan diet Anda.  

You don’t have to make big changes. Small steps can add up to big results.




Reference
American Diabetes Association
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus  Departemen Kesehatan RI

Sabtu, 19 Desember 2015

Cerita Menjadi Apoteker Untuk Masyarakat


(sumber gambar : www.prodirector.net)


Happy weekend guys !!

Siapa Apoteker ?

Mumpung weekend dan mengisi waktu luang pengin banget nulis sesuatu tentang profesi apoteker. Mungkin banyak yang masih belum tahu sedalam-dalamnya apoteker itu ngapain aja ya selain di apotek ? Bahkan sampai sekarang akupun menyadari kalo apoteker itu tugasnya segudang dari hulu sampai hilir. Mulai dari awal mau nyari obat/neliti obat, trus diproduksi di industri, sampai nanti mendampingi pasien dan masyarakat luas untuk menggunakan obat dengan baik dan benar (tentunya dengan kolaborasi bersama dokter). Di tulisan lain aku pernah berbagi cerita tentang pengalaman internship di sebuah industri farmasi besar di Indonesia. Untuk tulisannya bisa dicek di link berikut :
http://adina-twins.blogspot.com/2015/09/mencicipi-dunia-industri-farmasi.html. Nah jadi kali ini aku ingin berbagi cerita di bagian  hilir aja ya, yaitu pelayanan atau pengabdian.

Hal apa saja yang berkesan ketika menjadi Apoteker ?

Sebenarnya pengabdian /pelayanan bukan pertama kali aku alami. Aku pernah mencicipi pengabdian pelayanan farmasi beberapa kesempatan seperti kkn, jaga klinik sukarela dan ada yang terakhir jadi petugas jaga di zona kesehatan taman pintar. Dan kebetulan di kesempatan aku yang terakhir ini aku dapet bagian menjadi konselor untuk pasien-pasien yang melakukan pemeriksaan darah (gula darah) di tempat tersebut. Aku merasa pengalaman ini cukup berkesan dan memotivasiku untuk terus belajar lagi. Apalagi praktek konseling yang terakhir ini juga lebih intens dan durasi waktu lebih lama. Beda dengan pas aku jaga di klinik hehe. Ya mungkin karena di klinik pasiennya banyak jadi pas menyerahkan obat belum sampe ke konseling banget. Masih sebatas hal-hal penting tentang pio (pemberian informasi obat) hehe. Yah tapi sebenernya itu cukup dan sangat melatih skill juga si. Banyak banget pelajaran dan hal-hal berkesan lain yang aku dapat ketika terjun menjadi farmasis di bagian hilir.

1. Belajar menjadi pendengar yang baik
    Menjadi apoteker harus bisa menjadi pendengar yang baik buat pasiennya. Dengarkan dahulu apa yang menjadi masalah dan dikeluhkan oleh pasien. Selain itu dengan cara ini kita jadi bisa tahu seberapa jauh pengetahuan pasien agar nantinya tidak ada miskom antara kita dan pasien. Kita juga tidak boleh melebih-lebihkan posisi kita dibanding pasien. Menjadikan pasien sebagai teman ngobrol dan teman untuk memecahkan masalah bersama memang perlu dilatih.

2. Belajar untuk lebih sabar
    Banyak banget tipe-tipe pasien dengan karakter yang beda-beda. Ada yang buru-buru pengin cepet balik, bahkan di tengah-tengah konseling keluar ngacir karena dipanggil temennya (kalo yang ini tipe anak gaul / masih muda biasanya). Ada juga yang serius pengin tau banyak hal sampe nanya tentang interaksi obat (kayak praktikum komdis T_T), tanya tentang cara diet/mengecilkan perut, dan masih banyak hal-hal detail yang pengin pasien tanyain. Bahkan ada juga pasien yang ceritanya sampe ngalor ngidul tentang anaknya, keluarganya sampe ngga kerasa waktunya. Yah yang sabar aja ya :)

3. Belajar berkomunikasi dengan bahasa umum
   Nah kalo yang ini emang harus sering dilatih. Terkadang di perkuliahan kita lebih sering membaca jurnal, materi-materi dosen dengan banyak istilah asing, bahasa planet, dan bahasa tingkat tinggi (hihi). Saat konseling nanti kita perlu mencoba mentranslatenya ke dalam bahasa yang gampang dimengerti oleh pasien.

4. Belajar menjaga privasi pasien
    Kalo ini ada kaitannya dengan patient medication record. Jadi hanya pasien dan petugas kesehatan yang berwenanglah yang boleh mendapatkan dan mengetahui informasi kesehatan pasien demi kebaikan pasien ke depannya.

5. Harus belajar lagi lebih banyak tentang materi konseling dan kesehatan lainnya (:P)
    Nah, yang ini wajib hukumnya. Sebab ketika kita berhadapan dengan pasien banyak pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari pasien. Apalagi kalo yang namanya penyakit, obat, dan kesehatan semua ada pengaruhnya satu sama lain. Misalnya pasien juga sering tanya bagaimana cara diet dan olahraga yang baik, dan makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi pasien. Bahkan ada juga pasien yang bertanya tentang produk kesehatan non obat yang sering booming di masyarakat. Nah loh. Banyak belajar dan banyak membaca hal-hal update di masyarakat juga penting :D


"Semua pekerjaan pasti mulia yang penting adalah ikhlas dalam melakukan.
Melihat senyum pasien saja sudah sangat senang :)"--Anonim

Indeks Glikemik Makanan


(sumber gambar google)

Pasien diabetes melitus harus selalu menjaga pola makan termasuk jenis makanan dan nutrisi yang dikandungnya. Glukosa menjadi salah satu nutrisi yang perlu dikontrol dalam asupan makanan pasien diabetes. Berbicara mengenai glukosa, makanan-makanan berkarbohidrat memiliki jumlah kandungan glukosa yang berbeda-beda. Efek makanan berkarbohidrat tersebut terhadap peningkatan kadar glukosa darah pun berbeda-beda. Salah satu cara untuk mengelompokkannya adalah dengan menggunakan indeks glikemik. 

Apa itu indeks glikemik ?

Indeks glikemik dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar makanan yang berkarbohidrat tersebut mempengaruhi atau meningkatkan glukosa darah. Ada tiga pengelompokan indeks glikemik yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Indeks glikemik rendah nilainya <=55, indeks glikemik sedang berkisar 56-69, dan indeks glikemik tinggi lebih dari 70. Makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi akan mampu meningkatkan glukosa darah lebih tinggi dibandingkan makanan dengan indeks glikemik rendah dan sedang, Nah makanan apa saja ya yang termasuk indeks glikemik rendah, sedang atau tinggi ?

1. Indeks glikemik rendah
    Contohnya adalah kentang, jagung, oatmeal, roti gandum, sebagian besar sayuran dan buah-buahan yang tidak mengandung karbohidrat seperti apel, wortel, buncis.

2. Indeks glikemik sedang
    Contoh makanan dengan indeks glikemik sedang yaitu nasi, beras merah, gandum utuh

3. Indeks glikemik tinggi
    Contohnya yaitu oatmeal instan, pasta, makaroni, beberapa buah seperti labu kuning, melon, dan nanas.

Selain jenis makanan, beberapa faktor lain juga dapat mempengaruhi nilai indeks glikemik makanan seperti cara pengolahan dan tingkat kematangan (pada buah-buahan). Konsumsi buah segar akan lebih baik dibandingkan jus buah atau buah kalengan karena adanya tambahan pemanis /sukrosa di dalamnya. Selain itu buah yang usianya lebih matang akan memiliki indeks glikemik yang relatif lebih tinggi. 

Tapi sebenarnya untuk menjaga dan mengontrol asupan glukosa tidak hanya untuk penderita diabetes lho :). Mungkin mimin akan share informasi lain terkait dengan ini di lain waktu ..sampai jumpa :D


Sumber referensi :

American Diabetes Assosiation
http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/glycemic-index-and-diabetes.html?referrer=https://www.google.co.id/

Senin, 14 Desember 2015

Terapi Pendukung Gout Arthritis

  

(sumber gambar : myhealth.alberta.ca)
  
      Pasien gout arthritis harus selalu waspada dan mengontrol kondisi tubuhnya. Kadar asam urat dalam darah yang meningkat dan menumpuk pada persendian akan menimbulkan nyeri pada pasien gout. Selain terapi dengan obat, pasien juga perlu menjaga diet dan life style sehingga kadar asam urat ttap terkontrol. Apa saja ya terapi pendukung yang dapat dilakukan oleh pasien ?

1.        Menurunkan berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas

2.       Menghindari makanan dan minuman tertentu yang dapat menjadi pencetus gout
         Makanan dan minuman yang mengandung purin tinggi haruslah dihindari oleh penderita gout arthritis. Beberapa contohnya yaitu daging, ikan / seafood , dan protein-protein hewani lainnya. Sementara itu produk atau olahan dari susu yang rendah lemak baik untuk dikonsumsi. Susu rendah lemak memiliki efek menurunkan asam urat

3.      Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol)
         Berdasarkan penelitian, konsumsi beer 2 gelas atau lebih per hari akan meninkatkan resiko serangan gout 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi alkohol. Salah satu jenis minuman beralkohol ini yaitu beer ternyata lebih berpengaruh dalam meningkatkan kadar asam urat dalam darah dibandingkan alkohol jenis lain. Beer mengandung banyak purin yang sebagian besar berupa guanosin. Guanosin lebih mudah diserap tubuh dibandingkan nucleotide lain sehingga sangat mudah untuk meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Berbeda dengan beer, wine ternyata justru tidak mempengaruhi kadar asam urat dalam darah (Choi, dkk., 2004).

4.      Meningkatkan asupan cairan
           Pasien arthritis gout sangat dianjurkan untuk memperbanyak asupan cairan dan jangan sampai mengalami dehidrasi

5.      Terapi es pada bagian tubuh yang sakit
              Terapi es pada bagian yang sakit dapat mengurangi nyeri pada pasien gout artitis. Cara ini sudah banyak diteliti efeknya oleh para ilmuwan dan terbukti secara klinis dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien (Schlesinger N., 2006)


Daftar Pustaka 

Anonim, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik, Ditjen Bina                           Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.

Choi, H.K., Atkinson, K.,  Karlson, E.W., Willett, W., dan Curhan,G., 2004, Alcohol intake and risk            of incident gout in men: a prospective study, The Lancet, Vol 363, 1277-1281.

Choi, H.K., Atkinson, K.,  Karlson, E.W., Willett, W., dan Curhan,G., 2004, Purin-Rich Foods, Dairy           Protein and Intake, and The Risk of Gout in Men, The New England Journal Medicine, Vol                 350, 1093-1103.

Schlesinger N., 2006, Response to Application of Ice May Help Differentiate Between Gouty                      Arthritis and Other Inflammatory Arthritides, J Clin Rheumatol, 12 (6), 275-276.

Hepatitis A dan Pencegahannya


(sumber gambar : www.dreamstime.com)


Beberapa waktu lalu sempat terjadi wabah hepatitis A di sebuah daerah. Pasti teman-teman sebelumnya juga sudah pernah mendengar kan sekilas mengenai hepatitis A ? Kalau belum mungkin melalui tulisan ini akan saya coba sharing sedikit apa itu hepatitis A

Apa itu hepatitis A ?
Hepatitis A merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menular melalui faecal-oral, penularan dari penderita, dan makanan serta minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A. Penyakit hepatitis A ini juga sangat mudah mewabah di daerah padat penduduk dan pemukiman yang kurang sehat. Resiko penyebaran penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan. Ada 3 fase penting perkembangan hepatitis, yaitu  fase inkubasi 15-50 hari, fase akut bisa berlangsung 2 bulan, dan fase penyembuhan. Penyakit hepatitis A tidak mengarah pada infeksi atau penyakit hati kronik tetapi perlu diwaspadai jika menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun. Anak kurang dari 6 tahun yang terinfeksi hepatitis A biasanya tidak menunjukkan adanya gejala (asimtomatik).


Nah bagaimana agar kita terhindar dari penularan hepatitis A ? 
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi hepatitis A diantaranya yaitu dengan melakukan kebiasaan sehat, contohnya mencuci tangan sebelum makan, mencuci peralatan makan dengan bersih, dan meminimalkan kebiasaan makan di tempat yang kurang higienis. Selain itu upaya vaksinasi hepatitis A juga dapat dilakukan agar tubuh memiliki sistem pertahanan untuk melawan virus hepatitis A. Vaksin hepatitis A tidak hanya ditujukan untuk anak-anak. Beberapa orang juga bisa dikategorikan memerlukan vaksinasi hepatitis A, diantaranya yaitu :
1.  Anak usia 1 tahun
2.   Anak dan remaja usia 2- 18 tahun yang tinggal di daerah yang terdapat angka kejadian tinggi              hepatitis A
3.  Seseorang yang bepergian ke suatu negara atau tempat dimana masih banyak wabah hepatitis A
4.   Pasien penyakit hati kronis, misalnya pasien yang pernah menderita hepatitis B dan C
5.  Petugas medis atau orang lain yang memiliki resiko tinggi terinfeksi hepatitis A

Yuk mulai berubah untuk menjaga kesehatan tubuh dan juga lingkungan  
mulai dari hal kecil :)

     Sumber : Pharmacotherapy Handbook 9th Edition , hal 213-214 (Joseph T. Dipiro)


Apakah Hidup Akan Lebih Baik Tanpa Merokok ?

(sumber gambar : pinterest)

Beberapa perokok mungkin sudah banyak yang berpikiran untuk melakukan tindakan berhenti merokok (smoking cessation). Tapi tahukan teman-teman bahwa perokok yang mencoba untuk tidak membakar dan menghisap rokok lagi ternyata memiliki beberapa manfaat kesehatan bagi tubuhnya.

20 menit setelah berhenti merokok
Tekanan darah akan menurun mendekati level tekanan darah sebelum merokok.

 8 jam setelah berhenti merokok
Kadar karbon monoksida akan turun

24 jam setelah berhenti merokok
Resiko untuk mengalami serangan jantung akan berkurang

2 - 3 bulan setelah berhenti merokok
Fungsi dan sirkulasi paru akan mengalami perbaikan sampai 30 %

1 – 9 bulan setelah berhenti merokok
Gejala batuk-batuk, lelah, dan sesak napas akan berkurang

1 tahun setelah berhenti merokok
Resiko mengalami penyakit jantung koroner menjadi ½ kali resiko yang akan dialami perokok

5 tahun setelah berhenti merokok
Resiko mengalamis stroke berkurang

10 tahun setelah berhenti merokok
Resiko terkena kanker ikut menurun dibandingkan orang yang merokok

15 tahun  setelah berhenti merokok
Resiko mengalami penyakit jantung koroner tidak jauh berbeda dengan orang yang tidak merokok


~~~~~~~~~~~~~~QUIT SMOKING BEFORE SMOKING QUITS YOU~~~~~~~~~~~~~~


Sumber 
Handbook of Non Prescription Drugs Edisi 16 hal. 896

Jumat, 04 Desember 2015

Yoghurt Untuk Kesehatan Kulit



(sumber gambar : listrcrux.com)

Yoghurt sudah banyak digunakan dan dirasakan manfaatnya untuk menjaga kesehatan pencernaan. Namun saat ini yoghurt juga sudah banyak diteliti dan digunakan dalam berbagai kosmetik dan produk kecantikan. Sebelum mengulas lebih dalam mengenai manfaat yoghurt untuk kesehatan kulit, teman-teman sudah familiar kan dengan yoghurt ? Yoghurt termasuk produk hasil fermentasi susu yang banyak diminati masyarakat hampir di seluruh dunia. Untuk memproduksi yoghurt dibutuhkan bakteri asam laktat diantaranya Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus termophillus. Bakteri ini akan tumbuh dengan baik pada kondisi yang sesuai dan menghasilkan asam laktat sebagai salah satu kandungan hasil fermentasinya. Menurut definisi dari FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat, yoghurt yang baik seharusnya mengandung 3,5 % milk fat dan 8,25 % MSNF (Milk Solid Non Fat), dan asam laktat tidak kurang dari 0,9 %.

Dr. Bowe, seorang dermatologist memaparkan bagaimana yoghurt bisa memberikan manfaat untuk kesehatan kulit. Ternyata bakteri asam laktat pada yoghurt memiliki beberapa peran dalam kesehatan kulit, diantaranya :
1. Bakteri baik dari yoghurt dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh di kulit sehingga mencegah
    berkembangnya bakteri jahat di kulit yang dapat menyebabkan atau memperparah jerawat
2. Hasil fermentasi bakteri asam laktat di yoghurt memiliki sifat antibakteri. 
    Kerja ini pada akhirnya hampir sama dengan sebelumnya yaitu menghambat pertumbuhan bakteri 
    jahat yang dapat memperparah jerawat dan inflamasi kulit.
3. Efek menenangkan pada kulit. 
    Probiotik dari yoghurt yang bersentuhan dengan sel-sel di kulit akan memberikan sinyal-sinyal
    positif sehingga kulit tidak akan menganggap probiotik tersebut sebagai bakteri jahat yang harus 
    dihancurkan dengan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu ternyata beberapa ilmuwan telah meneliti kandungan yoghurt yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan kulit, diantaranya yaitu :

1. Asam hialuronat
Asam hialuronat berperan dalam menghidrasi kulit dan menjaga kelembapan kulit. Berdasarkan penelitian dari Pacivic et. al. (2011), penggunaan selama 60 hari asam hialuronat 0,1 % pada 76 wanita usia 30-60 tahun dapat memperbaiki kelembapan dan elastisitas kulit. Asam hialuronat juga berperan dalam mempercepat penyembuhan luka di kulit. Asam hialuronat biasanya terdapat dalam produk hasil fermentasi oleh bakteri golongan Streptococcus. Namun dengan adanya teknologi rekombinan, bakteri jenis lain juga dapat memproduksi zat ini.

2. Sphyngomyelinase
Sphyngomyelinasi merupakan enzim yang berperan dalam perkembangan sel lapisan lemak kulit di stratum corneum. Oleh karna itu enzim ini juga berperan dalam menjaga pertahanan kulit. Menurut penelitian Di Marzio et. al. (2003), penggunaan selama 2 minggu pada 11 pasien dapat bermanfaat dalam mengurangi gejala gangguan kulit seperti kemerahan, kulit bersisik, dan gatal-gatal.

3. Asam Asetat
Asam asetat hampir diproduksi oleh berbagai macam probiotik. Asam asetat bersifat antimikroba terhadap bebrapa jenis bakteri penyeebab penyakit seperti Pseudomonas aeruginosa. Asam asetat 3% yang diuji secara in vitro selama 15 menit sudah dapat menghambat berkembangbiaknya bakteri Pseudomonas.

4.Asam Laktat
Selain asam asetat, asam laktat juga merupakan kandungan yang banyak terdapat dalam yoghurt dan produk fermentasi susu lainnya. Lactobacillus dapat menghasilkan asam laktat sekitar 50-85 % dalam produk fermentasinya. Meskipun demikian asam laktat sebenarnya juga dapat dibuat secara sintetik. Asam laktat telah banyak diketahui manfaatnya bagi kulit. Asam laktat memiliki sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yang juga menimbulkan masalah pada kulit. Asam laktat telah banyak digunakan secara luas sebagai exfoliator dan chemical peeling agent dalam produk kosmetik dan kecantikan yang biasanya digunakan untuk mengangkat sel kulit mati sehingga terjadi peremajaan kulit. Asam laktat juga bermanfaat dalam menjaga kelembapan kulit dan melunakkan kulit terutama pada tipe kulit kering.

Selain beberapa kandungan tersebut, mungkin masih banyak kandungan lain dari yoghurt yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Namun bukan berarti dengan penggunaan yoghurt atau produk lain yang mengandung yoghurt semata-mata dapat menjaga kulit tetap sehat. Kesehatan kulit juga dapat dipengaruhi faktor lain seperti asupan makanan dan nutrisi, paparan lingkungan, aktivitas, dan tentunya kebiasaan dalam merawat kulit. :)


References :

AAD, 2015, Could Probiotics be Next Big Thing in Acne and Rosacea Treatments ?, https://www.aad.org/stories-and-news/news-releases/could-probiotics-be-the-next-big-thing-in-acne-and-rosacea-treatments

FDA, 2013,  Yogurt. 21 CFR 131.200, Code of Federal Regulations, U.S. Dept. of Health and Human Services, Washington, DC

Lew, L.C., dan Liong L.C., 2013, Bioactives from Probiotics for Dermal Health : Functions and Benefits, Journal of Applied Microbiology, 114, 1241-1253.

Weerathilake, W.A.D.V., Rasika, D.M.D., Ruwanmali, J.K.U., Munasinghe, M.A.D.D., 2014, The Evaluation, Processing, Varieties, and Health Benefits of Yoghurt, International Journal of Scientific and Research Publications, 4(4), 1-9