Senin, 28 Mei 2018

Green Tea Lagi ...Green Tea Lagi ?

Hasil gambar untuk green tea



Green Tea lagi, green tea lagi ? Bosen ga sih bahas green tea ? Beli minuman ada green tea nya...Beli permen rasa green tea. Beli kopi juga bisa dicampur green tea. Es kepal milo , juga ada green tea nya J. Tapi kali ini bukan mau ngebahas soal makanan minuman rasa green tea ya. Sebenernya jauh di belakang itu ada sesuatu di balik green tea. Hmm penasaran kan ? Yuk cekidot..

Asal-muasal green tea
Green tea atau disebut juga dengan teh hijau berasal dari tanaman Camelia sinensis. Tanaman the banyak tumbuh di daerah beriklim sejuk. Teh hijau dipanen dan diproses sedemikian rupa sehingga kadar antioksidannya masih sangat tinggi dibandingkan jenis teh lainnya seperti black tea ataupun oolong tea. Menurut Reees et al 1987, secara umum teh bisa dikategorikan menjadi 3 non-fermented/aerated green tea, semi-fermented oolong tea, dan fermented black tea.

Kandungan teh hijau
Sebenarnya teh pada umumnya mengandung berbagai macam zat seperti polisakarida, minyak atsiri, mineral, purine, alkaloid (kafein), dan polifenol (katekin dan flavonoid). Polifenol merupakan senyawa antioksidan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa kandungan antioksidan katekin pada teh hijau lebih tinggi dibandingkan pada black tea maupun oolong tea. Senyawa katekin ini pun bermacam-macam diantaranya epicatechin, epigallocatechin, epicatechingallate, epigallocatechingallate, dan gallocatechin gallate. Sedangkan minyak atsiri-lah yang membuat aroma the atau aroma green tea sangat khas. J Penelitian terkait hal tersebut bisa teman-teman baca dalam jurnal pustaka tulisan ini ya.

Manfaat green tea
Teh hijau banyak mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam menangkal radikal bebas. Beberapa penelitian juga telah membuktikan manfaat green tea sebagai antibakteri atau antimikroba, salah satunya untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang ada di mulut. Jadi jangan heran ya mungkin beberapa produk untuk kesehatan gigi dan mulut mengandung ekstrak atau bahan tambahan green tea. Konsumsi green tea secara rutin juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Penelitian terkait manfaat the hijau sebenarnya sudah cukup membuktikan efeknya, namun tetap memperhatikan porsinya ya, jangan mengkonsumsi teh secara berlebihan.


Referensi jurnal :

"Kombucha", Yakin Aman ?

Hasil gambar untuk kombucha

Kombucha. Kedengarannya sesuatu yang unik ya ? Hmm memang seunik namanya, wujud dari kombucha sendiri pun tak kalah unik.
Apa itu kombucha ?
Kombucha merupakan jenis minuman yang berasal dari fermentasi air teh dan gula. Gula yang ada dalam air teh menjadi sumber bagi mikroorganisme untuk menghasilkan zat- zat atau metabolit, seperti asam asetat dan senyawa organik lainnya. Jenis teh yang digunakan bisa bermacam-macam seperti black tea, green tea, maupun oolong tea. Menurut beberapa peneliti, proses fermentasi bisa berlangsung 3 – 60 hari, tergantung pada jenis mikroorganisme dan produk yang ingin dihasilkan. Fermentasi dapat berlangsung pada suhu ruangan. Jumlah gula atau sukrosa yang dibutuhkan sekitar 5-20% dalam media pertumbuhan, dalam hal ini berupa air teh. Pada kombucha, bakteri yang banyak berperan adalah dari genus Acetobacter dan Glucoronobacter.  Kombinasi dari Acetobacter dan Glucoronobacter akan menghasilkan senyawa asam glukonat dan etanol yang selanjutnya membentuk asam asetat. Keberadaan asam asetat dan etanol dapat menghambat mikroorganisme patogen lain agar tidak tumbuh dalam kombucha.
Seperti apa sih wujud kombucha ?
Jika melihat penampakan dari kombucha terdapat hal menarik lain yaitu adanya jamur yang mengapung pada air teh kombucha. Jamur Medusomyces gisevii ini tumbuh dari makanan yang dihasilkan bakteri yaitu asam asetat dan karbon yang bersumber dari gula teh. Simbiosis antara bakteri dan jamur ini juga menghasilkan semacam lapisan tipis pada air teh yang dalam bahasa ilmiahnya disebut biofilm.

Apa saja kandungan dari kombucha ?
Menurut Jayabalan dkk, 2014, Kombucha mengandung banyak senyawa kimia seperti asam asetat, asam laktat, asam glukonat, asam glukoronat, asam amino, gula, oksalat, etanol, dan senyawa lain yang dihasilkan dari metabolit bakteri. Jenis dan jumlah zat yang dihasilkan bergantung pada waktu fermentasi, suhu fermentasi, kadar gula, dan jenis teh yang digunakan. Kombucha diklaim memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun khasiat dan keamanannya nya bagi kesehatan sebenarnya masih dipertanyakan dan memerlukan penelitian lebih mendalam.

Sebenarnya, apakah kombucha aman ?
Untuk menjawab pertanyaan ini tidak serta merta bisa dijawab. Masih banyak aspek yang perlu diteliti dari kombucha. Meskipun ada yang mengatakan dan mengklaim berkhasiat bagi kesehatan, namun masih memerlukan banyak bukti ilmiahnya. Selama ini penelitian mengenai manfaat dan toksisitas kombucha baru sebatas pada hewan uji, belum sampai pada subyek manusia. Beberapa penelitian mengenai kombucha terhadap hewan uji dapat dilihat di jurnal berikut https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1541-4337.12073.

Bagaimana, sudah cukup tau kan tentang kombucha ?

Referensi :

Jayabalan, dkk., 2014, A Review on Kombucha Tea—Microbiology, Composition, Fermentation, Beneficial Effects, Toxicity, and Tea Fungus, Komprehensif Review in Food Science and Food Safety.

Martinez Leal, J., 2018, A Review on Health Benefits of Kombucha Nutritional Compounds and Metabolites, Cyta Journal of Food.