(sumber gambar : myhealth.alberta.ca)
Pasien gout arthritis harus selalu waspada dan mengontrol
kondisi tubuhnya. Kadar asam urat dalam darah yang meningkat dan menumpuk pada
persendian akan menimbulkan nyeri pada pasien gout. Selain terapi dengan obat,
pasien juga perlu menjaga diet dan life style sehingga kadar asam urat ttap
terkontrol. Apa saja ya terapi pendukung yang dapat dilakukan oleh pasien ?
3. Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol)
4. Meningkatkan asupan cairan
5. Terapi es pada bagian tubuh yang sakit
1.
Menurunkan
berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas
2. Menghindari
makanan dan minuman tertentu yang dapat menjadi pencetus gout
Makanan dan minuman yang mengandung purin tinggi haruslah
dihindari oleh penderita gout arthritis. Beberapa contohnya yaitu daging, ikan
/ seafood , dan protein-protein hewani lainnya. Sementara itu produk atau
olahan dari susu yang rendah lemak baik untuk dikonsumsi. Susu rendah lemak
memiliki efek menurunkan asam urat
3. Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol)
Berdasarkan penelitian, konsumsi beer 2 gelas atau lebih
per hari akan meninkatkan resiko serangan gout 2,5 kali lebih besar
dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi alkohol. Salah satu jenis
minuman beralkohol ini yaitu beer ternyata lebih berpengaruh dalam meningkatkan
kadar asam urat dalam darah dibandingkan alkohol jenis lain. Beer mengandung
banyak purin yang sebagian besar berupa guanosin. Guanosin lebih mudah diserap
tubuh dibandingkan nucleotide lain sehingga sangat mudah untuk meningkatkan
kadar asam urat dalam darah. Berbeda dengan beer, wine ternyata justru tidak
mempengaruhi kadar asam urat dalam darah (Choi, dkk., 2004).
4. Meningkatkan asupan cairan
Pasien arthritis gout sangat dianjurkan untuk memperbanyak
asupan cairan dan jangan sampai mengalami dehidrasi
5. Terapi es pada bagian tubuh yang sakit
Terapi es pada bagian yang sakit dapat mengurangi nyeri
pada pasien gout artitis. Cara ini sudah banyak diteliti efeknya oleh para
ilmuwan dan terbukti secara klinis dapat digunakan sebagai terapi tambahan
untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien (Schlesinger N., 2006)
Daftar Pustaka
Anonim, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Anonim, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Choi, H.K., Atkinson, K., Karlson, E.W., Willett, W., dan Curhan,G.,
2004, Alcohol intake and risk of incident gout in men: a prospective study, The Lancet, Vol 363, 1277-1281.
Choi, H.K., Atkinson, K., Karlson, E.W., Willett, W., dan Curhan,G.,
2004, Purin-Rich Foods, Dairy Protein and Intake, and The Risk of Gout in Men, The New England Journal Medicine, Vol 350, 1093-1103.
Schlesinger N., 2006, Response to Application of Ice
May Help Differentiate Between Gouty Arthritis and Other Inflammatory
Arthritides, J Clin Rheumatol, 12
(6), 275-276.
0 komentar:
Posting Komentar