Minggu, 27 September 2015

Mencicipi Dunia Industri Farmasi

Mencicipi Dunia Industri Farmasi



(sumber gambar :https://simconblog.wordpress.com/2015/06/05/pharmaceutical-industry-analysis/)

Halo sob kebetulan beberapa waktu yang lalu saya mendapat kesempatan untuk internship di salah satu industri farmasi di Indonesia. Ya sangat membantu sekali menambah pengalaman dan membuka wawasan akan lapangan pekerjaan.
Industri farmasi memegang peranan penting dalam penyediaan obat-obatan di Indonesia. Menurut data dari Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan ,pada tahun 2011 terdapat 241 industri farmasi di Indonesia kemudian pada tahun 2013 terdapat 239 industri farmasi. Angka yang cukup besar. Angka ini tentu memberikan persaingan tinggi di antara industri yang ada baik industri dalam negeri maupun multinasional. Faktanya 70% pasar obat-obatan di Indonesia masih dikuasai oleh industri farmasi dalam negeri. Bahkan beberapa Industri farmasi Indonesia juga sudah banyak yang melakukan ekspor untuk mensuplai obat ,terutama di wilayah Asia Tenggara.
Beralih ke industri farmasi itu sendiri. Setelah saya melihat dan mengalami langsung di lapangan, industri farmasi memang benar-benar memiliki peraturan-peraturan yang komprehensif,ketat, dan semuanya bertujuan agar produk obat terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya di tangan konsumen. Industri  farmasi pun tidak boleh asal berdiri. Semuanya harus melalui alur proses perijinan. Industri harus memiliki sertifikat resmi CPOB dari BPOM. Produk yang akan diedarkan nantinya juga harus memiliki No ijin edar BPOM. Karena kompleksnya pekerjaan yang akan dilakukan, industri farmasi membagi pekerjaannya menjadi departemen-departemen seperti QA, QC, PPIC,Produksi, R & D, gudang dan bagian pendukung lainnya. Semua departemen ini harus bekerja sama dengan baik dan memegang visi misi perusahaan sehingga industri akan dapat terus berkembang.
Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan ditempatkan di bagian Quality Assurance. Bagian QA memiliki tugas dan tanggung jawab berkaitan dengan penjaminan kualitas obat dan pembuktian bahwa semua proses atau produk yang akan dihasilkan benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Banyak sekali dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kualitas obat di bagian QA. Salah satu tugas dan tanggung jawab bagian QA diantaranya melakukan review produk yang sudah beredar di masyarakat. Apa pentingnya ? Review produk dilakukan menyeluruh dengan melihat dokumen catatan pengolahan bets mulai dari awal produksi sampai produk diedarkan. Industri akan dapat mengetahui juga apakah ada produk yang mungkin ditarik di peredaran karena komplain dari pelanggan /konsumen sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk ke depannya. Bagian QA juga dapat bertugas menyusun protokol-protokol yang dibutuhkan untuk melakukan kualifikasi proses yang akan diterapkan. Sebagai contoh, departemen B akan menerapkan suatu prosedur kerja bagi para personelnya untuk menjamin kebenaran suatu proses yang akan dijalankan personel di lingkungannya. Maka bagian QA akan melakukan rancangan kerja dan bekerja sama dengan bagian QC untuk melakukan penelitian terhadap prosedur tersebut apakah akan berhasil untuk diterapkan / sesuai harapan. Setelah dilakukan diskusi bagian QA akan memutuskan apakah proses tersebut layak / sesuai untuk diterapkan. Pengambilan keputusan tentunya juga dengan melihat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi seperti peraturan di CPOB dan guideline – guideline lain untuk sebuah industri farmasi.
Budaya kerja di industri farmasi juga sangat disiplin dan ketat. Jam kerja dimulai pukul 07.00-16.00. Biasanya juga terdapat  beberapa shift, seperti shift siang dan malam. Personel yang akan melakukan pekerjaan di laboratorium / sarana produksi wajib mengganti pakaian dan sepatu rumahnya dengan pakaian kerja yang sudah tersedia. Sepertinya sangat jarang saya melihat karyawan yang terlambat. Bahkan banyak yang sudah berada di ruangan masing-masing sejak pukul 06.45. Ya, orang-orang di sini sangat menghargai waktu mereka. Semua orang juga fokus dan totalitas dengan pekerjaannya masing-masing. Jam istirahat yang durasinya 1 jam dimanfaatkan benar-benar untuk istirahat makan siang dan ibadah. Segera setelah makan siang dan ibadah, para karyawan langsung kembali ke pekerjaan masing-masing hingga nanti pukul 16.00. Untuk masalah kebersihan, tidak perlu ditanyakan lagi :D. Masing-masing personel selalu menjaga kebersihan diri dan ruangannya masing-masing. Salah satu contoh meskipun bukan berada di ruangan laboratorium, karyawan tidak boleh makan makanan di dalam ruangan. Jika ingin makan maka seharusnya ke ruang pantry. Banyak sekali budaya – budaya disiplin yang saya lihat.

Semua yang saya sebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari apa yang ada di lapangan. Setidaknya kita menjadi lebih termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memanfaatkan waktu untuk bermanfaat kepada sesama sesuai bidang pekerjaan kita. Dimanapun nanti kita akan mengabdikan ilmu kita :D

0 komentar:

Posting Komentar