Tema : Pendidikan
Subtema : Pendidikan,
Seni, dan Budaya
Mengubah
Pandangan terhadap Seni dan Budaya Indonesia Melalui Pendidikan Kesenian
Manusia di dunia tidak pernah
terlepas dengan seni. Dimanapun dan kapanpun pasti seni itu selalu ada. Setiap
orang pasti diajarkan seni sejak lahir atau bahkan sejak dalam kandungan. Anak
kecil yang diajarkan menggambar, menari, menyanyi merupakan bagian dari
pembelajaran seni dalam hidupnya. Banyak juga ibu hamil yang memperkenalkan musik
kepada bayi yang dikandungnya melalui alunan musik klasik. Melalui seni, setiap
orang dapat mengekspresikan perasaannya walaupun tidak semua orang mengakui
hasil karya seninya itu sangat indah. Melalui seni, seseorang dapat menceritakan
pengalamannya secara tidak langsung misalnya melalui seni musik dan seni rupa. Seni
sangat berhubungan erat dengan budaya. Namun budaya tidak hanya berupa seni.
Seni merupakan budaya estetika yang dapat memberikan ciri khas bagi masyarakat.
Dewasa ini seni belum sepenuhnya
mendapat tempat di masyarakat. Bahkan banyak orangtua yang melarang anaknya
untuk bersekolah ataupun mencari pekerjaan di bidang seni. Orang tua akan lebih
bangga jika anaknya mendapat pekerjaan yang sudah pasti misalnya menjadi
pegawai negeri ataupun swasta dan bisa menjadi pimpinan perusahaan. Hal ini
dibuktikan dengan sedikitnya peminat perguruan tinggi / institut seni di
Indonesia. Bahkan tak jarang anak menjadikan seni sebagai pilihan alternatif
yang ke dua di dalam hidupnya.
Sekolah menengah di Indonesia baik
SMP maupun SMA memang sudah melakukan upaya untuk memberikan pendidikan
kesenian baik melalui ekstrakurikuler maupun intrakurikuler yang dimasukkan ke
dalam kurikulum pendidikan. Namun tetap saja masih banyak siswa yang kurang
perhatian untuk mempelajari seni. Bahkan banyak siswa yang saya lihat sedang
mengerjakan tugas pelajaran lain di saat jam pelajaran kesenian berlangsung.
Mereka menganggap bahwa pelajaran kesenian diadakan untuk formalitas belaka. Di
samping fakta tadi untungnya masih ada siswa yang sangat antusias mengikuti
pendidikan kesenian.
Keberhasilan
suatu pendidikan kesenian juga dipengaruhi oleh kebijakan – kebijakan sekolah.
Ada beberapa sekolah yang kurang mendukung kegiatan seni baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Sebagai contoh jika ada perlombaan di bidang akademik
pasti sekolah sangat mendukung baik materi maupun moral agar perwakilannya
dapat menjadi juara. Pihak sekolah akan sangat bangga jika perwakilannya
menjuarai kompetisi akademik tersebut. Kebanggaan ini akan sedikit berbeda jika
perwakilan sekolah menjuarai ajang atau kompetisi di bidang kesenian. Fasilitas
untuk pendidikan seni di sekolah juga belum begitu lengkap sehingga menyulitkan
kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua sekolah memiliki sifat seperti itu.
Ada pula sekolah umum yang sangat mendukung kegiatan kesenian, misalnya lewat
pentas seni dan lomba pembuatan graffiti di sekolah. Justru kegiatan inilah
yang akan meningkatkan dan mengasah bakat seni para siswa karena mereka tidak
hanya dijejali dengan teori - teori saja
namun langsung terjun untuk mempraktekannya.
Selain
pihak sekolah, kebijakan pemerintah juga sangat berpengaruh terhadap suksesnya
pendidikan kesenian bagi para pemuda. Sayangnya pemerintah belum begitu
perhatian terhadap pendidikan seni. Pada sekolah menengah baik SMP maupun SMA
di bidang akademik, pemerintah secara rutin mengadakan ajang seperti Olimpiade
beberapa mata pelajaran. Namun untuk ajang kesenian tingkat sekolah menengah
yang diadakan pemerintah belum secara khusus diadakan tersendiri karena ajang ini
masih disatukan dalam kegiatan PORSENI (Pekan Olah Raga dan Seni) yang diadakan
tiap tahunnya. Penyelenggara kompetisi di bidang seni justru marak diadakan
oleh instansi – instansi swasta seperti yang dilakukan beberapa instansi
pertelevisian di Indonesia. Meskipun mereka mempunyai tujuan lain dibalik
menyelenggarakan acara yakni agar usaha yang mereka lakukan mendapat sorotan
dan apresiasi masyarakat, namun instansi – instansi itu juga mendukung
pengembangan bakat seni masyarakat Indonesia.
Salah
satu manfaat siswa diberi pendidikan seni adalah agar dapat mengetahui,
mempraktekkan, dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Inilah yang terkadang
kurang diperhatikan. Faktanya pemuda Indonesia sekarang lebih menyukai membuat
grup band dan memainkan lagu – lagu tentang cinta dibandingkan mengikuti klub musik
tradisional seperti karawitan, kulintang, angklung , dan sebagainya. Di bidang
seni tari, mereka juga lebih suka mempraktekkan tarian – tarian boyband asal
Korea dibandingkan mementaskan tarian tradisional. Mereka juga tidak antusias
untuk menonton pagelaran wayang kulit. Mereka lebih antusias untuk menonton
drama luar negeri. Banyak juga pemuda yang menganggap bahwa budayanya sendiri
sangatlah kuno dan tidak menarik. Jika semua pemuda Indonesia melakukan hal
seperti itu maka tidak ada generasi penerus bangsa yang melestarikan budaya
Indonesia. Padahal seni dan budaya dapat menjadi ciri khas dari suatu bangsa.
Sangat berbahaya jika suatu bangsa kehilangan kebudayaannya sehingga menjadikan
bangsa itu kurang dikenal oleh bangsa lain di dunia.
Bagaimanapun
bentuknya seni sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Bahkan banyak juga
orang yang sukses di bidang seni. Kesuksesan dalam bidang seni memang tidak
dapat dilakukan secara instan. Para orang tua dan pemuda yang kurang perhatian
terhadap seni harus lebih membuka diri untuk menerima seni dalam kehidupan.
Untuk para pemuda misalnya seni akan sangat penting jika seseorang mengunjungi
negara lain baik dalam acara formal maupun informal. Program pertukaran pelajar
yang kini banyak sekali dilakukan oleh universitas - universitas juga
memberikan syarat kepada calon peserta agar mereka dapat memperkenalkan seni
dan budaya Indonesia. Biasanya orang luar negeri sangat tertarik dengan seni
dan budaya yang unik, langka, dan hanya ada di negeri calon peserta pertukaran
pelajar. Melalui seni , pemuda bangsa lain dapat terhibur dirinya. Seni
merupakan salah satu cara untuk membuat bangsa lain dapat mengakui dan
menghormati bangsa sendiri. Fakta lain, sangat banyak turis mancanegara yang
menghargai kesenian dan kebudayaan negeri.
Itulah
salah satu contoh pentingnya seni dan budaya dalam menunjukkan identitas
bangsa. Hal kecil lain misalnya banyak kompetisi seperti pemilihan duta ataupun
siswa teladan yang di dalamnya terdapat penilaian mengenai aspek seninya.
Sehingga dengan diberlakukannya syarat tersebut diharapkan orang yang terpilih
memiliki nilai lebih, tidak hanya berkompeten pada salah satu bidang saja.
Sebab merekalah yang akan dijadikan contoh baik bagi orang lain yang seumur.
Dengan begitu mereka dapat memotivasi orang lain agar dapat mengembangkan bakat
seni, tidak hanya bakat di bidang akademik.
Sekarang
saatnya mengubah pandangan kita terhadap seni dan budaya negeri sendiri. Untuk
para penyelenggara pendidikan alangkah baiknya mulai menciptakan suasana
pendidikan seni yang aktif dan kreatif sehingga para pelajar dapat
mengembangkan bakat mereka di bidang kesenian. Tidak lupa juga dukungan moral
dan materi yang sangat penting dari orang tua, sekolah, pemerintah, dan
lingkungan untuk menciptakan pendidikan seni yang sukses. Para siswa harus
secara langsung dilibatkan dalam kegiatan seni dan budaya dan tidak terlalu
banyak teori – teori yang membosankan. Teori juga tidak boleh dilupakan sebab
tanpa teori kita tidak akan tahu bagaimana cara melakukan sesuatu. Namun teori
tidak memiliki arti apapun jika tidak dipraktekkan langsung sehingga antara
teori dan praktek dalam pembelajaran seni harus proporsional. Dengan
terciptanya pendidikan seni yang aktif dan kreatif diharapkan mampu membentuk
bangsa yang memiliki identitas melalui karya – karya seni dan melestarikan
kebudayaannya. Dengan memiliki kebudayaan estetika yang unik maka bangsa
Indonesia akan diakui bangsa lain mengingat seni dan budaya merupakan salah
satu cara untuk memikat orang lain terutama bangsa lain.
0 komentar:
Posting Komentar