Sabtu, 10 Juli 2021

Unek-unek di Kala Pandemi, Yuk Indonesia Bisa Yuk !


Hai teman-teman,  berjumpa lagi kita lewat tulisan. Semoga teman-teman semua sehat selalu ya.

Kondisi di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kasus Covid 19 yang masih terus meningkat, kondisi rumah sakit yang penuh dengan pasien Covid, dan ekonomi masyarakat yang sedang susah.

Pandemi Covid 19 memang sudah setahun lebih masih ada di Indonesia. Namun, kasus yang terinfeksi masih naik turun, bahkan beberapa minggu terakhir ini kasus terinfeksi naik kembali dan kita harus PPKM lagi. Selain itu, kian hari juga masih ada saja berita-berita yang belum terbukti kebenarannya bahkan memang bukan berita benar (hoax). Terlebih lagi, media dan para influencer yang ikut menyebarkan berita tersebut juga terkadang masih ada yang belum mengerti mana berita benar dan mana yang tidak benar (note : untuk yang ini tidak semuanya ya). Masyarakat harus lebih cerdas lagi dalam menerima dan mencerna berita yang diperoleh. Beredarnya hoax di masyarakat ini dapat membuat kondisi semakin ricuh dan makin memperkeruh suasana. Padahal di masa pandemi ini, kesehatan mental juga menjadi hal utama agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik.

Kali ini saya hanya ingin menyampaikan unek-unek saya yang tidak lain hanya ingin saling mengingatkan supaya pandemi ini bisa segara selesai dari Indonesia dan bumi kita tercinta. 😊

1. Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan

Photo by Ivan Samkov from Pexels

Meskipun sudah 1 tahun pandemi melanda di Indonesia, terkadang tidak membuat kita semakin waspada, bahkan ada yang masih abai dan tidak percaya Covid. Heran saya. Penggunaan masker kadang masih terlihat formalitas. Jangan ditiru ya teman. Padahal saat ini penggunaan masker yang direkomendasikan, bahkan menurut saya wajib adalah menggunakan masker medis yang di-double dengan masker kain di atasnya untuk mendapatkan efektivitas yang lebih baik. Kalau mau pakai masker 1 saja bisa menggunakan masker KF94. Namun jika ingin lebih ekonomis, sebaiknya menggunaan masker medis yang di-double dengan masker kain saja. Yuk disiplin selalu dalam menerapkan protokol kesehatan, karena musuh yang kita perangi memang tidak kelihatan !

2.  Hati-hati dalam mencerna berita, jangan termakan hoax

Photo by Tracy Le Blanc from Pexels

Pada era digital saat ini, media sosial memang menjadi salah satu media efektif  dalam menyampaikan informasi dan berita. Namun terkadang, hal tersebut dapat mejadi boomerang tersendiri bagi masyarakat. Misalnya, beredar kabar bahwa produk obat, herbal, dan makanan A, B, C dapat digunakan untuk mencegah Covid 19. Hal yang paling menyedihkan lagi, terkadang informasi - informasi tersebut menyebar sangat cepat di grup-grup keluarga dan disebarkan lagi secara luas. Ada juga oknum-oknum yang memperkeruh suasana dengan menyebarkan rekaman atau statement dari seseorang yang tidak disampaikan secara utuh sehingga mengakibatkan isi berita menjadi berbeda. Beberapa informasi belum teruji kebenarannya, bahkan berita hoax. Tips dari saya jika mendapat informasi pesan berantai agar dicerna dahulu dengan baik, diresapi dengan logika. Jika ada hal yang aneh, sebaiknya tanyakan dahulu pada kawan, keluarga, atau rekan lain yang lebih memahami. Misalnya, jika berita tentang penyakit atau obat bisa tanya dahulu ke dokter, apoteker, atau tenaga dan ahli kesehatan lain. Pada era saat ini juga sudah banyak lho, akun media sosial public figure yang berasal dari profesi kesehatan. Bahkan banyak dari mereka yang memang sudah membuat konten rutin untuk melakukan edukasi kesehatan terutama terkait Covid 19 ini. Akun media sosial lembaga pemerintah juga sudah banyak dan sudah terbuka apabila ada masyarakat yang ingin menanyakan / melakukan klarifikasi terhadap suatu berita.

3.  Stop panic buying  

Photo by Markus Spiske from Pexels

Adanya berita hoax yang menyebar sangat cepat tadi dapat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Masyarakat yang termakan berita hoax tadi akhirnya percaya dan langsung membeli produk-produk secara berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan. Hal yang paling menyedihkan lagi, bahkan obat keras yang harusnya diperoleh dengan resep dokter dapat dengan mudah diperoleh dari oknum-oknum tertentu. Fenomena panic buying berjamaah akan membuat barang tersebut menjadi langka dan dapat memunculkan permainan harga sehingga harga di pasaran melambung tinggi. Ayolah kawan, lebih bijak lagi dalam membeli barang. Jangan sampai kita dzalim dengan sahabat-sahabat kita yang lebih membutuhkan. Sungguh disayangkan jika ternyata ada yang lebih membutuhkan daripada kita, tetapi mereka tidak bisa mendapatkannya karena barang sudah diborong sehingga menjadi langka.

4. Vaksin-lah selagi sudah disediakan

Photo by Gustavo Fring from Pexels

Vaksin memang bukan untuk mencegah agar tidak terinfeksi virus. Namun dari hasil uji klinik yang telah dilakukan, vaksin terbukti dapat menurunkan resiko orang yang terinfeksi agar tidak sampai dirawat ke rumah sakit dan hanya mengalami gejala ringan. Saya juga mengamati bahwa beberapa rekan saya yang sudah divaksin hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi dan tidak sampai dirawat ke rumah sakit. Perlu diperhatikan juga ya, bukan berarti setelah divaksin bebas kemana-mana dan lepas masker. Bukan itu ya tujuannya. Selama virus masih ada, maka resiko terinfeksi bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya jangan sampai kendor ya. Apalagi vaksin ini disediakan pemerintah secara gratis dan sudah dievaluasi keamanannya oleh Badan POM untuk digunakan. Yuk, teman-teman tidak perlu ragu lagi ya untuk vaksinasi Covid 19.

5. Bantu sesama dan saling mengingatkan

Photo by Anna Shvets from Pexels

Masa pandemi ini memang menjadi masa-masa sulit. Banyak orang kehilangan pekerjaan, keuntungan penjualan berkurang, dan cobaan-cobaan lain yang melanda. Masyarakat Indonesia terkenal akan budaya gotong royongnya. Saya salut, sampai saat ini masih banyak yayasan, lembaga, bahkan influencer yang mau mengajak untuk donasi membantu sesama. Nah, mumpung banyak wadahnya yuk kita manfaatkan dengan baik. Jangan lupa juga untuk tetangga kita dan mungkin sahabat-sahabat kita yang sedang diuji. Rangkulan dari teman-teman, sekecil apapun pasti akan sangat berarti bagi mereka.

Berbicara pandemi memang sepertinya tidak cukup hanya 1 lembar di halaman ini. Banyak aspek yang harus kita perhatikan di masa pandemi ini. Bahkan gaya hidup dan kebiasaan kita pasti berubah. 

Buat teman-teman semua, jaga kesehatan selalu ya. Ayo kita saling mengingatkan satu sama lain supaya pandemi ini segera selesai dan Indonesia bisa bangkit lagi. Yuk Indonesia Bisa Yuk ! 😀💗

Minggu, 04 Juli 2021

Suplemen Kesehatan dan Obat, Apa Bedanya ?

Photo by ready made from Pexels

Hai teman, pernah ngga sih kalian konsumsi suplemen kesehatan dan obat-obatan, saat sakit misalnya ? Atau mungkin sering lihat iklan produk suplemen  dan obat-obatan di televisi ? Apalagi saat pandemi saat ini,  mungkin kita jadi lebih perhatian masalah penggunaan suplemen dan obat ya. 

Nah sebenernya suplemen kesehatan dan obat itu sama ngga sih ? Kalau misal nih kalian minum kapsul dari dokter saat sakit, nah itu yang diminum sebenarnya obat atau suplemen ya ? Hmm daripada bingung yuk langsung simak tulisan berikut ini.


Apa itu Suplemen Kesehatan?

Menurut penjelasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.


Apa itu Obat ?

Menurut definisi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Obat adalah obat jadi termasuk Produk Biologi, yang merupakan bahan atau paduan bahan digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia. Sedangkan produk biologi yang termasuk ke definisi obat yaitu  produk yang mengandung bahan biologi yang berasal dari manusia, hewan atau mikroorganisme yang dibuat dengan cara konvensional, antara lain ekstraksi, fraksinasi, reproduksi, kultivasi, atau melalui metode bioteknologi, antara lain fermentasi, rekayasa genetika, kloning, termasuk tetapi tidak terbatas pada enzim, antibodi monoklonal, hormon, sel punca, terapi gen, vaksin, produk darah, produk rekombinan DNA, dan imunosera.


Apa bedanya Suplemen Kesehatan dan Obat ?

Hmmm kalo lihat definisinya pusing ya gaes panjang banget. Kalo lihat definisinya, jadi suplemen itu berbeda dengan obat ya. Hmm buat apa si harus tahu bedanya suplemen dan obat ? Toh kan sama-sama diminum masuk ke dalam tubuh ya kan ? Eits, ga bisa segampang dan sesederhana itu ternyata lho. Nah hal apa saja sih yang membedakan antara suplemen dan  obat ?

1. Bentuk sediaan
Fyi, bentuk sediaan farmasi itu ada bermacam-macam ya, misalnya tablet, kapsul, serbuk, sirup, suppositoria, injeksi, dan lain-lainnya. Nah ternyata khusus untuk suplemen, tidak semua bentuk sediaan boleh digunakan untuk suplemen, misalnya injeksi dan tetes mata. Contoh bentuk sediaan farmasi yang boleh digunakan untuk suplemen kesehatan diantaranya tablet, pil, kapsul, cairan oral, serbuk, granul. 

2. Kegunaan
Dilihat dari definisinya sudah cukup kelihatan ya. Suplemen hanya digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi dan memelihara kesehatan. Sedangkan obat dapat digunakan untuk penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi, tergantung masing-masing fungsi bahan aktifnya. Contohnya nih, kamu sedang sakit, ternyata dokter meresepkan tablet paracetamol dan vitamin C 500 mg. Nah paracetamol itu termasuk ke obat, karena fungsinya memang untuk menyembuhkan yaitu menurunkan demam. Sedangkan tablet  Vitamin C dengan dosis 500 mg tadi termasuk suplemen ya, karena hanya digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi saja. 

Oh, ya  perlu diketahui juga bahwa bahan-bahan dalam suplemen seperti vitamin dan mineral sebenarnya bisa diperoleh dari asupan makanan juga lho. Jadi mengkonsumsi suplemen apabila diperlukan saja dan secukupnya ya gaes, jangan berlebihan. Apalagi di masa pandemi saat ini, jangan sampai kita ikut-ikutan panic buying dengan membeli banyak sekali produk suplemen secara berlebihan. Kalaupun beli secukupnya saja ya, kan kasihan kalau sebenarnya ada teman-teman lain yang lebih membutuhkan daripada kita. Oke ?

3. Komposisi
Kita lihat lagi definisi, komposisi dari suplemen kesehatan secara umum merupakan bahan yang memiliki nilai gizi misalnya  vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan. Sedangkan obat, bahan aktifnya merupakan senyawa yang memang memiliki efek farmakologis yang dapat memberikan khasiat tertentu untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit. 

4. Dosis
Dosis juga bisa membedakan antara suplemen dan obat, tapi tidak selalu ya gaes, tergantung bahan aktifnya. Contoh, produk kapsul mengandung Vitamin D3 400 IU termasuk ke dalam suplemen kesehatan, sedangkan Vitamin D3 5000 IU masuk ke kategori obat yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Lain halnya dengan amoxicillin, kalau ini memang sudah jelas bahan obat yang termasuk ke antibiotik. Jadi untuk dosis sebagai pembeda tidak berlaku untuk semua bahan ya, perlu dikonfirmasi lagi kepada ahlinya 😊.


Lalu bagaimana cara membedakannya ya ? Kita kan ngga ngerti istilah bentuk sediaan dan bahasa medis / bahasa farmasi ? Jangan khawatir gaes, ini dia tipsnya !

Cek Nomor Izin Edar dan Kemasannya
Cek kemasan produk obat atau suplemen kesehatan yang kamu dapatkan. Produk suplemen kesehatan dan obat yang sudah terdafar di Badan POM pasti memiliki nomor izin edar resmi. Nomor izin edar (NIE) ini juga tercantum di kemasan. 

Untuk produk suplemen kesehatan, kode NIE diawali dengan keterangan "POM" dan 2 huruf berupa SD, SL, atau SI yang diikuti dengan beberapa digit angka spesifik, contoh POM SD234567890. Selain itu, pada kemasan produk suplemen biasanya juga tercantum keterangan "SUPLEMEN KESEHATAN". Informasi di kemasan ini bisa menjadi penanda untuk produk yang kita beli. Oh ya untuk nomor izin edar, kita juga bisa cek langsung di website https://cekbpom.pom.go.id/, apakah memang benar NIE tersebut terdaftar untuk produk yang kita beli. 

Sedangkan untuk produk obat, kita bisa cek dari logo yang tercantum di kemasan. Secara umum ada 3 penggolongan obat yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras. Pada kemasan obat juga tercantum NIE masing-masing produk. Ini dia penggolongan obat dan contohnya.                                       
  

Bagaimana, mudah kan membedakannya ?

Jika teman-teman masih bingung bagaimana cara konsumsinya, tanyakan kembali kepada dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lain yang memahami. Pastikan juga teman-teman mendapatkan obat dan suplemen kesehatan dari sumber yang resmi ya. 

Sekian tips sehat dari saya kali ini. Sampai jumpa 😀.

Minggu, 27 Juni 2021

5 Tips Menghindari Kebiasaan Menunda

Ah, nanti aja masih lama. Besok aja lah, belum sempet.  Besok kan masih bisa, lagi males ih capek.. Hmm ...😆

Photo by Pixabay from Pexels

Pasti diantara teman-teman pernah ya mengalami kondisi seperti di atas. Banyak 1001 alasan untuk menenangkan diri bahwa pekerjaan masih bisa dilakukan esok hari.  Tidak jarang kita juga merasa bahwa masih punya banyak waktu, jadi santai saja lah, tidak perlu buru-buru.

Nah, kebetulan banget aku baru baca buku yang berjudul "Nulis Itu Dipraktekin". Buku ini aku baca dari aplikasi i-pusnas yang makin memudahkan membaca buku di masa pendemi ini. Dalam buku tersebut menjelaskan beberapa tips untuk tidak menunda dalam menulis. Setelah dipikir-pikir, sebenarnya kecenderungan menunda tidak hanya dialami saat menulis saja ya. Dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas apapun terkadang muncul godaan untuk menunda. Kalo ini sih sebenernya pengingat juga buat diri sendiri😁.

5 Tips ini mungkin bisa dicoba agar terhindar dari kebiasaan menunda. Cekidot !

1. Lakukan Sekarang Juga 

Tidak ada cara lain yang lebih ekstrim selain "kerjakan sekarang juga". Start Now ! Titik😇.

2. Buat Deadline Waktu yang Lebih Cepat dari Seharusnya 

Photo by Black ice from Pexels

Nah ini tips yang bisa dicoba. Membuat deadline waktu  yang lebih cepat dari seharusnya akan membuat pekerjaan bisa dilakukan dengan ritme yang normal sehingga hasilnya bisa maksimal. Kebayang kan gimana kalau ngerjain dan nyelesain sesuatu mepet banget deadline. Pasti keburu-buru dan bisa beresiko banyak kesalahan. Kalo kata orang Jawa "biar ngga grusa-grusu".

3. Self-Reward

Photo by Maria Orlova from Pexels

Self -reward itu ternyata penting lho. Memberikan reward kepada diri sendiri karena tidak menunda pekerjaan bisa menjadi motivasi tersendiri supaya pekerjaan cepat kita mulai dan cepat selesai. Dengan begitu, kita bisa beralih ke aktivitas lainnya. Self-reward ngga harus beli barang kok, terkadang self-reward sederhana juga bisa menjadi motivasi sekaligus membuat diri kita lebih enjoy dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kira- kira self-reward apa ya yang paling enak ?

4. Tentukan Prioritas

Photo by Sajith Ranatunga from Pexels

Dimana-mana prioritas itu penting. Meskipun mungkin kita udah sering denger ya istilah tabel prioritas, tapi terkadang prakteknya belum istiqomah #eh. Membuat prioritas pastinya akan membantu juga untuk dapat menggunakan waktu dengan efisien.

5. Disconnect from Social Media

Photo by Pixabay from Pexels

Penggunaan media sosial saat ini bisa dibilang seperti kebutuhan primer. Kok bisa ? Iya, sosial media ngga hanya buat sekedar pasang status dong. Mencari informasi dan update berita juga bisa sangat cepat dengan media sosial saat ini. Meskipun ngga pernah nonton TV, tapi banyak loh yang update berita dari socmed. Namun, di satu sisi penggunaan media sosial yang berlebihan kadang membuat waktu menjadi terbuang dan tidak produktif. Informasi di media sosial pun terkadang tidak 100% benar. Rehat sejenak dari media sosial akan membuat kita bisa fokus melakukan pekerjaan. 

Nah itu dia 5 tips yang bisa dicoba ya. Yuk coba yuk ! Yuk bisa yuk ! 😇

Btw kalau teman-teman tips nya apa nih supaya ngga gampang menunda pekerjaan ? Boleh juga ya sharing di kolom komentar. Terimakasih dan sampai jumpa.

Minggu, 30 Mei 2021

4 Tips Yang Bisa Kamu Coba Untuk Mengurangi Stress


Banyak deadline, kerjaan numpuk, tugas ngga kelar-kelar, huft apa lagi ya. Pasti semua orang pernah mengalami yang namanya stress entah itu dari pekerjaan ataupun aktivitas di luar pekerjaan. Apalagi saat masih pandemi kaya gini, yang kadang ngga bisa dibedain antara weekday dan weekend #ups. Yah, kalau aku selama masih bisa dikontrol, it's oke hehe. Oh ya kalau sebelum pandemi, mungkin stress sedikit bisa keluar jalan-jalan ke tempat yang jauh. Nah, berhubung masih pandemi gini, kadang mau pergi jauh pasti mikir dulu kan hehe ? Jadi enaknya ngapain ya ?

Nah kebetulan banget guys, beberapa waktu lalu ikut pelatihan tentang management stress terutama di tempat kerja. Materinya bagus banget dan keren pematerinya, terimakasih Mba Sarah atas sharingnya. Berhubung materinya menarik banget dan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari, jadi kayanya sayang kalau nggak aku share info pentingnya. 

Oh iya sekilas tentang management stress ya. Jadi di luar tips yang akan aku share, sebenernya yang penting adalah mengenali dulu sumber stress itu sendiri. Untuk penyelesaiannya atau management stress bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan diantaranya lewat pendekatan emosional (emotional focused) ataupun dengan cara mengenali akar masalahnya (problem focused).  Untuk emotional focused memang ngga bisa menghilangkan semua stress, yah setidaknya bisa mengurangi tingkat stress yang dialami.

Jadi, gimana cara mengurangi stress dengan cara emotional focused ? Sebenarnya ada banyak cara yang dilakukan dengan metode ini, tapi di sini aku sebutkan ada 4 contohnya. Check this out. 

1. Movement

Photo by JESHOOTS.com from Pexels

Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan yang membuat rileks, misalnya senam kecil, stretching, jalan-jalan, atau bisa juga sepedaan di pagi hari atau sore hari. Apalagi sekarang mulai banyak juga kan komunitas sepeda, buat yang hobi naik sepeda bisa banget.  Stress hilang, sehat pun datang.👍

2. Sight

Photo by Samuel Silitonga from Pexels

Cara menghilangkan stress dengan mengandalkan visual (penglihatan). Kamu bisa melihat gambar atau video pemandangan alam, menonton film, pergi ke pameran seni, dan masih banyak lainnya. Tapi berhubung sekarang masih pandemi, bisa juga diakalin dengan nonton serial traveling secara online. Meskipun cuma nonton tapi serasa kita ikut traveling beneran lho. 

3. Sound

Photo by Magda Ehlers from Pexels

Cara ini bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, bernyanyi, mendengarkan podcast, bahkan mendengarkan suara-suara alam seperti suara hujan juga bisa membuat rileks. Oh iya podcast pun sekarang udah banyak banget mulai dari podcast di spotify ataupun di youtube. Mendengarkan podcast pun ngga perlu yang temanya berat-berat, obrolan ringan dan dekat dengan keseharian bisa jadi alternatif pilihan podcast. Buat teman-teman yang suka podcast, boleh lho sharing podcast yang menarik di kolom komentar hehe.

4. Taste

Photo by Ella Olsson from Pexels

Kalau masalah taste ini mungkin semua orang mengalami ya. Beberapa orang mungkin ada yang kalau stress malah ngga nafsu makan, atau bahkan ada yang malah rasanya pengin makan terus hehe. Salah satu cara menghilangkan stress adalah dengan memanjakan lidah. Beberapa makanan yang bisa membuat rileks misalnya cokelat dan teh. Tapi tetap hati-hati ya jangan sampai kebablasan makan enak tapi nggak sehat. Stress ilang tapi nanti yang ada malah sakit hehe.

Oh ya, cara-cara di atas juga tergantung preferensi masing-masing orang ya. Kadang ada orang yang memang kuat di visualnya, maka bisa coba dengan cara "sight". Ada juga yang mungkin memang perasa banget lidahnya atau seneng masak, bisa banget kalau ada tanda-tanda langsung turun ke dapur bikin makanan enak. 

Nah sekian sharing singkat kali ini ya, semoga bermanfaat. 😃


Minggu, 23 Mei 2021

Sabtu, 15 Mei 2021

Menjelajah Candi Muaro Jambi Sambil Bersepeda Ria


Hai guys, kali ini aku mau share sedikit salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi kalau kamu sedang berada di Jambi. Yups, Candi Muaro Jambi  namanya. Dari namanya memang khas banget ya, kalau candi ini ada di wilayah Jambi.

Berdasarkan informasi dari warga Jambi, kompleks candi ini ternyata luas banget guys. Memang setelah aku telusuri di beberapa sumber ternyata kompleks Candi ini nggak kalah luas dari Borobudur dan Prambanan yang ada di Jawa.  Menurut informasi dari Wikipedia, Candi Muaro Jambi ternyata sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas sekitar 3981 hektar. Wow gede banget dong ya..

Sesuai namanya, Candi Muaro Jambi ini terletak di kawasan Desa Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Untuk dapat masuk ke Candi ini, kamu juga ngga perlu merogoh kocek yang dalam. Harga tiketnya sangat terjangkau. Oh ya karena wilayahnya yang sangat luas, jadi jangan khawatir kalau mau berkeliling kawasan candi. Di depan pintu masuk tersedia tempat penyewaan sepeda lo. Harga sewanya juga murah, banyak pilihan warna dan model sepedanya, supaya tetep bagus buat foto, ye kan. Oh iya kalau ngga sewa sepeda bisa-bisa aja si tapi sepertinya nggak akan sanggup kalau jalan kaki. 😁

Nah langsung deh, setelah pilih dan sewa sepedanya, kita bisa pake sepeda buat keliling kompleks candi.  Yang bikin seneng juga nih gaes, lama waktu sewa tidak dibatasi per jam, tapi sepuasnya lho ! Oh iya gaes, jangan lupa bawa bekal minum yang cukup ya, sebelum masuk berkeliling candi ini.🍶

Nah daripada penasaran, ini dia beberapa spot Candi Muaro Jambi yang wajib kamu kunjungi.


Parkir sepeda dulu sebelum transit di salah satu kompleks candi


Salah satu kompleks bangunan candi di bagian depan


Nah gimana gaes cantik dan megah kan candinya ? 

Oh iya struktur bangunan candi ini agak berbeda dengan Candi Borobudur, Prambanan, atau candi Hindhu-Buddha di kawasan pulau Jawa ya. Batu-batu penyusun Candi Muaro Jambi memiliki ciri khas tersendiri, seperti batu bata warna merah yang bertumpuk. Nah coba bayangkan zaman dulu pasti kan belum ada semen atau bahan bangunan ya, tapi struktur bangunannya sangat kuat. 

                   Foto kompleks candi dikelilingi pepohonan rindang di sore hari membuat suasana teduh dan syahdu 

Sisi lain yang membuat Candi Muaro Jambi ini unik adalah bangunan candi yang tersebar di beberapa titik. Jarak antara satu bangunan candi ke bangunan lainnya bahkan sampai ada yang kurang lebih 500 meter. Untuk pergi ke bangunan candi yang lain, tak jarang kita harus ngonthel sepeda dulu guys melewati jalan setapak, keluar masuk perkebunan atau hutan kecil. Yah jadi ada suasana kayak di dalam hutan gitu si hihi, untung siang-siang gaes 😅 


Kalau menurutku, berkunjung ke candi ini bisa jadi paket komplit sih. Fotonya dapet, olahraganya juga dapet. 😆 Dan emang bener kata bapak salah seorang warga Jambi, kalau mau mengunjungi semua kompleks Candi Muaro Jambi nggak akan bisa dalam waktu sehari.😀 Sebagai warga negara Indonesia, aku bangga kalau kita punya salah satu warisan budaya yang sekeren dan semegah ini. Semoga  bisa terus terawat dan menjadi spot wisata yang semakin menarik ya..

Thanks to Ibu & team yang sudah mengajakku kesini 😁🤭

Oiya buat teman-teman yang udah pernah ke candi ini, atau punya rekomendasi tempat menarik lainnya, boleh lho share cerita menariknya di kolom komentar, terimakasih yaa.

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya !

Minggu, 02 Mei 2021

Coba Inkscape Buat Desain Grafismu Lebih Ciamik !



(Hasil percobaan desain di Inkscape)

Hai gaes !!

Buat temen-temen yang suka desain, pernah ga sih nyoba beberapa aplikasi desain grafis berbasis vektor ? Gimana menurut temen-temen ? Kalo aku sendiri, dulu pernah si belajar aplikasi desain grafis berbasis vektor seperti Corel Draw. Tapi yah karena jarang make dan kayanya dulu kelihatnnya rumit dan banyak menu-menu yang harus dipelajari jadi jujur jarang pakai sih. Apalagi sekarang sudah banyak kan aplikasi desain grafis berbasis web seperti Canva dll yang lebih praktis 😁. Aplikasi Canva memang bener-bener menjadi jalan ninjaku buat bikin desain lebih cepat dan praktis. Tapi yah karena di Canva itu biasanya kita ambil atau edit-edit dari template yang ada, jadi terkadang pilihan menunya ga sebanyak aplikasi desain grafis berbasis vektor seperti Corel Draw misalnya. Tapi asal pinter milihnya, desain yang dibikin pake Canva bisa tetep artistik dan ciamik lho.

Nah belakangan ini aku baru nyoba aplikasi desain grafis berbasis vektor yaitu inkscape. Apa itu Inkscape ?

Inkscape ini bisa dibilang agak mirip sama Corel Draw. Oiya ga perlu khawatir soal lisensi, karena dari beberapa penelusuran dan di website resminya, aplikasi Inkscape ini memang tidak berbayar alias gratis. Aplikasi Inkscape ini katanya dikembangkan secara open oleh beberapa pengembang. Website inkscape juga secara berkala melakukan update aplikasi versi terbarunya. 

Nah buat kamu yang penasaran gimana cara dapetnya ? Ini dia !!

1. Buka website Inkscape (klik di sini)


2. Pilih menu download

Nah di bagian sini nanti akan muncul beberapa pilihan versi aplikasi, tergantung sistem operasi laptop yang kamu pakai. Misalnya bisa di Windows atau macOS. Jika kamu memilih download versi Windows nanti akan muncul pilihan menu 32 bit atau 64 bit. Nah mana yang kamu pilih juga bergantung dari sistem operasi Windows mu ya..

3. Install Inskcape di laptop atau PC

Setelah aplikasi terdownload lengkap, langsung deh install Inkscape di laptopmu. Cara install-nya hampir sama dengan cara install aplikasi pada umumnya. 

4. Siap coret-coret di kanvas

Nah setelah terinstall, maka aplikasi akan muncul di desktop-mu dan bisa langsung dibuka. Oh ya buat yang baru pertama membuka, ini dia tampilan awal yang akan muncul. 

Nah gimana teman-teman, ngga sabar untuk nyoba kan ? Selamat mencoba ! 😊

Oh ya buat yang sering pake Inkscape, boleh juga ya share di kolom komentar, berhubung aku juga new user, jadi masih perlu cari-cari tutorial di sana-sini. 

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya 😇


Oya teman-teman, kalau lagi pengin totebag dengan desain ilustrasi yang menarik, boleh lho dipesan di sini. Yuk intip dulu dan langsung check out lewat Toscartiest !


Rabu, 28 April 2021

Aku Bersama Teman Adaptasiku


Sejak kecil aku suka membaca buku. Hobi membaca buku berawal dari seringnya membaca cerita pendek yang biasanya terbit di majalah anak-anak yang terkenal pada era 90-an kala itu. Setiap ibuku membeli majalah pasti tak mau ketinggalan dan tak sabar rasanya ingin menghabiskan semua cerita dan bahan bacaan dalam sekejap.

Seiring berjalannya waktu hobi bisa sama, tapi buku yang dibaca pasti akan berbeda. Saat masa sekolah, terkadang aku juga membaca  buku berupa teenlit atau novel. Zaman sekolah dulu masih ada tempat penyewaan buku, selain di perpustakaan. Tempat penyewaan ini sering mempunyai koleksi buku atau komik yang bagus. Jadi lumayan bisa menghemat tanpa harus membeli buku. Ketika masa kuliah dan sampai saat ini, membaca buku juga masih menjadi salah satu hal yang aku lakukan saat merasa bosan dan penat. Entah mengapa, hanya dengan duduk atau rebahan sambil membaca buku rasanya sudah cukup memberi penyegaran kembali untuk pikiran, selain berwisata tentunya. Tiap buku selalu memberi warna dan cerita tersendiri kepada pembacanya.

Namun, tibalah awal tahun 2020 dimana dunia digemparkan oleh adanya varian baru virus Corona. Masing-masing negara mulai menutup perbatasan, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas demi keselamatan dan kesehatan rakyatnya, terutama aktivitas yang melibatkan banyak massa yang dapat menjadi resiko penyebaran virus. Salah satu cara yang paling mulia kala itu hingga saat ini adalah dengan melakukan aktivitas di rumah saja. 

Dunia seketika berubah. Banyak orang yang mungkin kehilangan pekerjaan. Namun banyak juga bermunculan pekerjaan - pekerjaan baru yang tak dapat diduga sebelumnya. Banyak juga bahkan yang mungkin mempunyai hobi baru atau hobi lama dengan cara baru selama masa pandemi. Yup, di situlah kita harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan yang muncul. Seperti kata Vivian Greene : "Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, ini tentang belajar menari di tengah hujan". 

Inilah ceritaku bersama teman adaptasiku.

Aku selalu terkagum dengan buku yang menceritakan perjalanan kehidupan dan membuat kita selalu bersyukur dengan kehidupan. "Dear World". Ini adalah salah satu buku favoritku yang kutemukan di sebuah katalog ebook ipusnas. Buku ini menceritakan kisah seorang Bana Alabed, seorang gadis cilik Suriah yang berjuang bersama keluarga dan teman-temannya di tempat dan masa yang sangat sulit untuk bertahan hidup. Bayangkan saja, tiada hari tanpa dentuman bom. Untuk pergi sekolah atau pergi ke rumah sebelah pun nyawa taruhannya.  Membaca buku ini membuatku tersindir dan sering malu kepada diri sendiri. Lihatlah Bana. Gadis kecil dengan usia segitu saja sudah punya pemikiran yang luas, tidak hanya untuk dirinya sendiri. Ia berani menyuarakan perdamaian dan tak putus asa walaupun berada di lingkungan yang tidak aman dengan segala keterbatasannya. Cerita Bana sangat mengingatkanku bahwa sisa usia yang masih ada harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kesabaran dan semangat juga menjadi nilai yang sangat berharga dalam menjalankan kehidupan. Keberanian berkata benar juga mampu mengubah segalanya.

Buku selanjutnya adalah "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori. Awal melihat buku ini kukira akan menceritakan ajakan untuk mencintai lingkungan dan laut sebagai sumber kehidupan. Eits, tapi ternyata buku ini menceritakan kisah Laut dan teman-temannya. Siapa itu Laut ? Buku fiksi ini menceritakan kehidupan para aktivis mahasiswa di era sekitar tahun 1998. Era 1998 merupakan salah satu titik balik perjuangan pemuda-pemuda Indonesia. Meskipun buku ini merupakan fiksi, namun riset penulis dalam membuat karya ini sangat mendalam, karena dibumbui dengan latar belakang sejarah kala itu. Hmm ya riset. Riset adalah kunci. Riset tidak hanya berlaku untuk dunia penelitian dan pendidikan. Tak sadar kita juga mungkin sering melakukan riset dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita ingin membeli sesuatu di online shop misalnya, kita juga melakukan riset. Kita mencari tahu informasi sebanyak mungkin untuk barang yang akan kita beli, membandingkan harga di beberapa toko dan beberapa pertimbangan lainnya. Ketika akan membuat tulisan, kita juga pasti melakukan riset dahulu. Buku ini semakin menyadarkanku bahwa untuk membuat tulisan yang baik, penulis harus banyak melakukan riset. Perbanyak membaca sebelum menulis, meskipun tulisan hanya berupa coretan di blog sendiri. Buku ini juga banyak membuatku bersyukur dimana pada masa sekarang kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara. Setiap orang dapat menyuarakan pendapat baik melalui lisan maupun tulisan. Belum lagi berbagai media sosial yang bisa menjadi sarana untuk mengeluarkan pendapat. Namun demikian, kehati-hatian tetap diperlukan. Banyak juga orang yang mengatakan kalau zaman sekarang "Menjaga jempol terkadang lebih sulit daripada menjaga mulut". Hmm begitu ya.

Masih dalam masa pandemi, setiap orang pasti merindukan perjalanan, pemandangan alam terbuka dan pertemuan dengan manusia lainnya. Salah satu penulis favoritku dengan buku-buku perjalanannya adalah Agustinus Wibowo. Begitu mendengar buku terbaru karya Agustinus Wibowo berjudul "Jalan Panjang Untuk Pulang" yang baru-baru ini launching ke publik, langsung aku tak ingin ketinggalan menyelami cerita perjalanannya. Lembar demi lembar membawaku kepada cerita perjalanan yang sangat mengagumkan dan sarat akan makna. Memang benar, perjalanan bukan hanya fokus pada tempat yang kita datangi. Namun dari perjalanan, banyak orang yang kita temui baik yang dikenal maupun tidak dikenal yang terkadang membawa kisah tersendiri dan memberikan pelajaran bagi kita. Saat pandemi ini mungkin tidak bisa berjalan jauh. Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mulai merehatkan pikiran, menata tujuan dan prioritas hidup. Bagi yang hidup dekat dengan keluarga, ini adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali suasana rumah yang penuh kekeluargaan. Kembali ke isi buku "Jalan Panjang Untuk Pulang". Lembar demi lembar selalu membuatku ingin mencari tahu tempat yang diceritakan sang penulis. Ketika sepotong cerita membahas sebuah tempat, tak usah menunggu lama, jari - jari langsung mengetik kata kunci pencarian di layar handphone dan banyak kutemukan informasi tentang tempat tersebut. Inilah salah satu kekuatan tulisan perjalanan. Meskipun perjalanan dilakukan oleh orang lain, namun seolah kita ada di dalam ceritanya dan mengikuti setiap langkah perjalanannya. Bagiku ini bisa menjadi salah satu obat untuk kerinduan akan melakukan perjalanan. Yah, semoga saja pandemi ini segera berakhir ya.😊

Membaca buku di zaman sekarang tak sesulit zaman dahulu dimana kita harus membeli buku cetak ke toko buku langsung. Sisi positif yang dapat diambil dari adanya pandemi, aku mulai melakukan cara baru untuk membaca buku. Salah satunya yaitu dengan membaca ebook secara legal, baik membeli di aplikasi seperti Gramedia Digital maupun meminjam secara online di aplikasi yang legal seperti aplikasi milik Perpustakaan Nasional. Lalu bagaimana kalau buku yang kita inginkan belum tersedia ebook-nya ? Jangan khawatir, untuk membeli buku sekarang kita pun bisa sambil rebahan dan hanya mengandalkan jempol saja. Mudah kan ? Oh ya aku berterimakasih juga kepada tim Gramedia, berkat Gramedia.com, membeli buku cetak bisa dilakukan dengan cepat dan anti ribet. 

Itulah sepotong ceritaku bersama teman adaptasiku. Aku sangat berterimakasih kepada siapapun yang menulis buku. Buku memang hanya berisi rangkaian tulisan. Namun rangkaian tulisan yang dibuat sepenuh hati dapat membuka mata, menyebarkan ilmu pengetahuan, bahkan mengajak pembacanya untuk melakukan kebaikan. Terimakasih teman adaptasiku. Terimakasih Gramedia. 😊


#BersamaBeradaptasi

#GPU47

Kamis, 11 Maret 2021

8 Tips Bepergian Jauh di Masa Pandemi

Hallo gaes, gimana kabarnya ?

Ngga terasa ya pandemi Covid 19 udah hampir 1 tahun di Indonesia. Udah ngapain aja nih setahun. 😂 Meskipun harus di rumah aja, semoga tetap sehat, produktif, dan bahagia !

Ada ngga sih di antara teman-teman yang merasa udah nyaman dan mager di rumah aja (seperti aku) ?😂 Nah gimana nih, kalau ternyata saat pandemi ini kita harus bepergian jauh entah itu pekerjaan atau karena keperluan wajib lainnya. Pasti kalau di awal ada rasa khawatir dan overthinking, ya kan ? 😖

Nah, kali ini aku ingin sharing sedikit tips bermanfaat kalau kita harus pergi jauh dalam masa pandemi ini, misalnya ke luar daerah yang jauh dari tempat tinggal dan menuntut aktivitas yang sangat moving. Hmm kira-kira apa aja yang wajib kamu siapin ya ? Ini dia...

tips bepergian saat pandemi covid19

1. Banyak update berita tentang kebijakan nasional dan kebijakan daerah terbaru

Eits.. tunggu, ini bukan sok-sok jadi pengamat kebijakan ya. Hmm ngapain sih mesti update berita dulu ? Ini penting gaes ! Kita semua tahu kan, di negara manapun belum ada yang punya formula pas dalam penanganan Covid 19, termasuk di Indonesia. Indonesia sudah berkali-kali menerapkan perpanjangan PSBB, negara lain pun melakukan lock down yang kesekian kali. Kebijakan pun sering berubah karena mengikuti perkembangan kasus penyakit terbaru. Mulai dari kewajiban rapid test antibody, rapid antigen, tes PCR (Polimerase Chain Reaction), pembatasan penggunaan transportasi umum, dan masih banyak lainnya. Jadi, harus sering cek perkembangan informasi terbaru ya.

2. Siapkan hasil uji yang diminta untuk melakukan perjalanan sehubungan dengan pandemi Covid 19

Setelah kamu cari informasi selengkap mungkin tentang peraturan terbaru untuk perjalanan, pastikan untuk melakukan tes Covid 19 entah itu rapid test antibody, rapid test antigen, tes PCR disesuaikan dengan regulasinya. Sebenernya hasil yang paling valid adalah tes PCR, namun memang untuk harga yang lebih terjangkau dengan hasil yang validitasnya masih bagus adalah rapid test antigen. Pemilihan jenis test disesuaikan juga ya gaes dengan regulasi yang ada. Kamu bisa menanyakan ke maskapai penerbangan (jika menggunakan pesawat) atau PT KAI (jika menggunakan kereta). Kamu juga bisa cari informasi dari situs resmi atau media sosial kementerian terkait, biasanya sih yang berhubungan dengan perjalanan ini di Kemenhub atau pemerintah daerah setempat. Jadi sering-sering update info aja ya gaes. Oiya setelah siap hasil ujinya, simpan hasil uji dengan baik di tempat yang mudah dijangkau.

3. Bawa sanitary kit 

Kalau yang ini wajib banget harus ada mulai dari sabun, hand sanitizer, tissue basah, dan tissue kering secukupnya. Selain dibawa, jangan lupa agar simpan sanitary kit di tempat / tas yang mudah dijangkau ya, karena barang itu pasti akan sering dipakai.

4. Bawa masker medis dan masker kain cadangan.

Masker menjadi barang pokok di masa pandemi ini. Penggunaan masker medis pun harus diperhatikan. Jangan menggunakan masker medis yang sama dalam waktu lebih dari 3-4 jam ya. Bila perlu penggunaan masker medis dan masker kain juga dapat di-double. Jadi pertama pakai masker medis dahulu, kemudian pakai masker kain di atasnya. Bawa juga masker medis dan masker kain cadangan secukupnya. 

5. Bawa kantong plastik / laundry bag

Nah kalau yang kantong plastik ini aku coba terapkan saat bepergian jauh di masa pandemi. Jadi, kantong plastik itu nanti buat tempat baju kotor atau barang-barang kotor lainnya yang memang akan dibawa pulang untuk dicuci. Barang kotor tadi biasanya aku masukkin dulu di kantong plastik bersih, baru deh masukkin ke laundry bag yang biasa. Mengapa perlu banget dipisah ? Yah karena yang namanya lagi bepergian ya gaes, kita ngga tahu kotoran apa aja yang nempel di baju kita dan karena aku cuma bawa 1 koper jadi diusahakan ada partisi antara barang kotor dan bersih.

6. Konsumsi suplemen kesehatan untuk daya tahan tubuh

Suplemen kesehatan daya tahan tubuh menjadi salah satu kebutuhan wajib di masa sekarang. Suplemen apa yang bagus untuk daya tahan tubuh ? Sebenarnya pilihannya sangat banyak ya gaes. Minum suplemen secukupnya saja sesuai aturan pakai dan disesuaikan dengan kondisi tubuhmu. Jangan lupa baca selalu aturan pakai sebelum memilih dan baiknya konsultasikan juga ke tenaga kesehatan sebelum mengkonsumsi suplemen kesehatan. 

7. Bawa alat makan atau air mineral sendiri

Minum air putih udah jadi kewajiban ya gaes meskipun bukan pandemi Covid 19. Namun, karena kita lagi di luar kan mungkin ada yang khawatir nih kalau minum di tempat umum. Alangkah baiknya sedia botol minum atau air mineral sendiri ya. Oiya bila perlu bawa juga kit yang berisi sendok, garpu, atau sedotan minum yang praktis dibawa kemana-mana. Banyak pilihannya kok di e-commerce. 😁

8. Rajin bersihkan peralatan yang sering dipegang

Virus ini bisa menempel di mana saja ya gaes. Benda-benda yang sering dipegang dengan tangan merupakan salah satu benda yang bisa jadi media penyebaran. Oleh karena itu rajin-rajin untuk dibersihkan, terutama handphone, keyboard laptop, mouse, dan barang lain yang sering dipegang. Bersihkan sewajarnya saja ya gaes bisa disemprot sedikit dengan hand sanitizer spray dan tissue (note dipastikan tidak mengandung bahan yang merusak gadget ya). Asalkan jangan sampe hp-nya dicuci ya. 😁


Adanya pandemi ini memang menuntut kita untuk lebih perhatian apalagi jika bepergian jauh. Meskipun banyak hal yang harus disiapkan, jangan stress dan keep enjoy saja karena pastinya itu untuk kebutuhan kita sendiri.😊 Semoga perjalanan tetap sehat dan menyenangkan ya, meskipun harus bepergian jauh dalam masa pandemi. Jangan lupa dimanapun berdoa agar perjalanan aman dan nyaman dan tentunya SARS-CoV-2 ini segera hilang dari bumi kita tercinta. 

Oiya kalau teman-teman ada tips lain yang penting untuk perjalanan di masa pandemi ini, boleh ya kirim komentar di bawah. Pasti akan bermanfaat untuk aku dan pembaca lainnya ! 😃 

Tetap utamakan di rumah aja ya kalau tidak ada kewajiban yang mendesak.

Salam sehat.


-- Jakarta, 11 Maret 2021--


Minggu, 28 Februari 2021

Review Buku : Recehan Bahasa (Karya Ivan Lanin)


Setiap hari kita ngga pernah terlepas dari yang namanya "bahasa" baik lewat tulisan atau percakapan. Apalagi di era sekarang yang disebut era 4.0 ini, makin banyak istilah baru yang sering bermunculan dalam percakapan sehari-hari. Coba deh kalau kita lihat di media sosial ataupun obrolan sehari-hari pasti banyak banget mulai bermunculan istilah asing yang tanpa disadari kita juga terkadang ikut memakainya.

Melalui buku "Recehan Bahasa", mas Ivan Lanin menjelaskan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Oiya jangan salah ya, meskipun mengupas tentang bahasa, tetapi isi bukunya sangat menarik dan illustratif karena nggak hanya berisi tulisan aja. Jadi nggak membuat pembaca menjadi bosan dan pastinya ingin terus membaca lembar demi lembarnya.
 
Hmm penasaran kan gimana isinya ? Yuk cuslah langsung baca dan jelajahi setiap lembar bukunya. Selamat membaca ya !