Menguak Bahaya Fluoride dalam Pasta Gigi
Oleh : Suci Ardina Widyaningrum
Zaman sudah semakin modern. Pada
zaman dahulu orang biasanya hanya membersihkan gigi dengan batu bata yang
ditumbuk. Namun sekarang semuanya serba praktis. Berbagai merek pasta gigi
dijual di toko – toko kecil sampai di supermarket. Kita sebagai konsumen
tinggal memilih pasta gigi mana yang ingin kita gunakan.
Pasta gigi tidak hanya berfungsi
untuk membersihkan gigi, tapi juga dapat memutihkan gigi, mencegah karies dan
gigi berlubang, menyegarkan mulut. Hampa rasanya bila sehari tanpa menggosok
gigi dengan pasta gigi. Namun tahukah Anda komposisi dari pasta gigi yang anda
beli ?
Alangkah
baiknya jika kita membeli pasta gigi dengan membaca komposisi bahannya agar
jangan sampai kita membeli pasta gigi yang mengandung bahan-bahan berbahaya
bagi tubuh. Salah satu khasiat bahan yang ada dalam pasta gigi dapat berfungsi
melindungi email gigi. Bahan yang sering digunakan dalam pasta gigi ini adalah
Fluoride. Fluoride juga dapat berfungsi sebagai detergent. Namun apakah
penggunaan Fluoride dalam pasta gigi ini aman ? Mari kita simak penjelasan
berikut.
Fluoride yang ada dalam pasta gigi
biasanya berupa sodium monofluoro fosfat ataupun sodium fluoride. Hampir
sebagian pasta gigi yang dijual di Indonesia mengandung Fluoride. Selama 50
tahun ini Fluoride menjadi bahan efektif melindungi email gigi dari kerusakan
akibat asam dan mencegah gigi berlubang. Namun ada beberapa penelitian yang
menyatakan bahwa penggunaan Fluoride dalam jangka waktu lama ternyata memiliki
sejumlah bahaya bagi tubuh manusia. Pada tahun 1990 Dr. John Colquhoun
melakukan penelitian pada 60.000 anak sekolah dan menemukan bahwa sejumlah anak
pada wilayah yang diberi fluoride menderita keropos gigi (Fluorosis). Selain
itu Ilmuwan FDA (Administrasi Obat dan Makanan) juga menyatakan adanya hubungan
antara tingkat kesuburan perempuan usia 10 – 49 tahun dengan meningkatnya
pengguanaan fluoride. Penelitian lain juga membuktikan bahwa 1 ppm fluoride
dalam air dapat memproduksi zat yang dapat merusak otak . Zat ini dapat
mengakibatkan penyakit Alzheimers.
Sebenarnya fluoride yang terkandung
dalam pasta gigi dapat berkhasiat selama kadarnya tidak berlebihan. WHO
menetapkan komponen fluoride minimal sehingga dapat berkhasiat adalah 800 ppm.
Sedangkan BPOM menetapkan standar kandungan fluoride dalam pasta gigi sebesar
800 sampai 1500 ppm, namun untuk pasta gigi anak rentangnya yaitu 250 sampai
500 ppm. Meskipun pasta gigi yang kita
gunakan sudah memenuhi kriteria aman tapi perlu diketahui bahwa fluoride yang
ada dalam pasta gigi bisa tertelan ke dalam lambung. Hal ini dapat terjadi
ketika kita menggosok gigi ada sebagian pasta gigi yang berada di air ludah
lalu tertelan masuk ke dalam lambung. Sebuah penelitian dari Prof. Dirk Vanden Berghe
menyatakan bahwa sekitar 30-40 persen pasta gigi ditelan oleh anak – anak
ketika menyikat gigi maupun melalui air ludah. Hal ini dapat mengakibatkan
fluoride yang terkandung dalam pasta gigi tersebut terakumulasi dan mengakibatkan overdosis fluoride. Sangat
mungkin terutama bagi anak-anak menelan sebagian pasta gigi yang digunakan saat
menggosok gigi. Hal ini karena pasta gigi anak – anak diberi tambahan rasa dan
aroma yang enak misalnya rasa buah-buahan.
BPOM juga memberikan batasan
penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%. Oleh karena itu sebelum membeli pasta gigi
sebaiknya kita melihat komposisi bahan-bahannya apakah kadarnya aman untuk
digunakan. Namun sekarang
faktanya hampir semua pasta gigi mengandung fluoride sehingga cukup sulit
menemukan pasta gigi tanpa fluoride. Kalaupun menggunakan pasta gigi
berfluoride sebaiknya memilih pasta gigi yang kandungan fluoridenya di bawa 50
persen sesuai aturan yang dibuat oleh BPOM.
Kesehatan tubuh kita sangatlah penting. Jangan sampai
kita menggunakan suatu produk yang bertujuan untuk menyehatkan tubuh namun
justru dapat membahayakan tubuh meskipun dalam jangka waktu uang panjang.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar