Minggu, 16 Oktober 2016

Explore Lembang Part I, Mengintip Bintang di Observatorium Bosscha


        Hello guys udah lama ya kayanya belum posting tentang wisata lagi. Mumpung masih suasana weekend, yuk yang habis sibuk kerja sepekan , luangkan lah waktu untuk berlibur sesaat. Ngga ada salahnya kalo kamu mlipir dari wilayah kota yang penat ke daerah yang asri, hijau, dan alami. Berbicara tentang wisata alam , Bandung punya segudang tempat wisata alam yang menarik. Lebih tepatnya di daerah lembang.

        Hari itu hari sabtu pagi. Aku dan seorang teman berencana untuk refreshing ke Lembang. Saking banyaknya,  awalnya kita bingung memutuskan tempat mana yang akan kita kunjungi. Singkat cerita akhirnya kita putuskan untuk pergi ke obsevatorium Bosscha. Hmm pasti kalian pernah denger kan  ? Itu lho salah satu tempat yang ng-hits buat shooting film Petualangan Sherina hehe.Setelah tanya sana-sini termasuk tanya Mbah Google. Akhirnya kita berangkat. Eits, tapi jangan salah, siapa bilang kalo ngga punya kendaraan ngga bisa kemana-mana. Tenang aja, untuk menuju ke sana tersedia banyak mobil berwarna-warni (alias angkot) hehe. Buat yang pengin ke Lembang naik angkot, ini dia rute angkot yang harus dinaiki. Oiya karena aku berangkat dari Cimahi. Awalnya naik angkot ke arah Cimindi (warna ungu) lalu turun di ujung pasar Cimindi dekat pertigaan daerah bawah jalan layang (duh ribet amat ngomongnya). Setelah itu nyebrang di bawah jalan layang dan ganti angkot warna hijau jurusan Cimahi-St Hall. Perjalanan ke stasiun Hall lumayan memakan waktu karena jalanan cukup macet di dalam kota. Setelah sampai di depan stasiun Bandung, ganti angkot lagi warna putih jurusan Stasiun-Lembang. Nah angkot putih ini adalah angkot terakhir untuk menuju ke Lembang. Jadi udah ga perlu ganti-ganti angkot lagi ya. Perjalanan dari kota ke Lembang hmm jangan ditanya , sangat macet parah. Mungkin menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 jam.  

        Nah, tempat pertama yang menjadi tujuan kita adalah obeservatorium Bosscha. Dari cerita Pak supir ternyata angkot tidak berhenti persis di depan Bosscha, jadi harus naik ojek lagi untuk sampai ke sana. Setelah minta tolong Pak Supir untuk diturunkan di dekat Bosscha (karena belum tahu tempatnya) kemudian kita lanjut ganti kendaraan untuk sampai ke Bosscha. Bapak supir angkot nya baik banget J. Setelah booking ojek, langsung deh kita berdua  cus ke Bosscha. Sebenarnya jalan kaki bisa sih, mungkin sekitar 1,5 km , tapi jalannya itu lho kalo berangkat nanjak terus hehe. Awalnya agak bingung sih soalnya bangunan melengkung yang menjadi simbol observatorium ini belum kelihatan. Sesampainya di Bosscha, kita langsung daftar untuk ikut kunjungan.  Ternyata untuk masuk ke observatorium ada jam-jam kunjungan tertentu.  Karena sampai Bosscha sekitar jam 11.45, jadi kita ikut kunjungan jam 12.00 . Kunjungan terakhir ada lagi sih tapi masih jam 13.00. Oiya untuk masuk ke observatorium ini kita dikenakan tiket 15.000 per orang. Jam buka untuk kunjungan di hari Sabtu siang adalah jam 09.00-13.00. Sebenarnya ada juga kunjungan malam hari dan pada waktu-waktu tertentu dimana pengunjung bisa mengintip keindahan bintang menggunakan teleskop yang ada di Bosscha. Waw keren ya. Mau ah kapan-kapan. Ini dia bangunan hits yang ada di observatorium Bosscha.


        Sebelum masuk untuk ikut kunjungan, kita sempatkan dulu untuk mengambil foto di depan gedung hits observatorium. Oiya btw obsevatorium ini adalah salah satu list tempat yang pengen banget untuk dikunjungi. Akhirnya hari itu kesampean juga hehe. Suasana di sekitar observatorium ini pun masih asri, hijau, dan sejuk. Tidak menunggu terlalu lama, pukul 12.00 kita mulai masuk ke gedung lengkung tersebut. Ternyata gedungnya itu punya nama lho. Jadi namanya bukan gedung Bosscha ya. Penasaran ? Yuk datang aja ke Bosscha. Setelah masuk ke ruangan, kita dipandu oleh seorang peneliti di Bosscha. Beliau peneliti astronomi dari jurusan astronomi FMIPA ITB. Ya, fyi, observatorium Bosscha ini berada di bawah naungan ITB. Konon, observatorum ini awalnya adalah yang terbesar di ASEAN dan yang pertama didirikan di Indonesia lho. Bapak astronom ini memaparkan sekilas mengenai observatorium, teleskop, dan segala hal tentang astronomi. Hmm keren juga ya  beliau. Bahkan cerita beliau sampai mengingatkan aku ke salah satu mata pelajaran Fisika tentang mekanika, gaya, bahkan sampai nyinggung-ngyinggung spektrofotometri duh duh hehe. Setelah pemaparan dan diskusi interaktif, pengunjung diajak ke ruang multimedia. Di ruang multimedia dijelaskan lagi lebih lengkap sekilas sejarah observatorium dan hal-hal yang menyangkut astronomi dan manfaat kita mempelajari astronomi. Pemaparan juga dilanjutkan dengan tanya jawab antara pemandu dan pengunjung. Banyak juga dari pengunjung yang sangat antusias bertanya saat sesi diskusi.
                             
                                      Salah satu teleskop terbesar yang ada di observatorium

        Setelah sesi kunjungan selesai, kita melanjutkan foto-foto di sekitar observatorium. Setelah puas mengambil gambar, kita lanjutkan perjalanan hari itu ke tempat lain yang  lebih eksotis dan fantastis ! Hari itu sangat puas bisa sampai ke observatorium Bosscha. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapat, dan tentunya banyak foto bagus yang bisa diambil hehe. Oiya buat para pelajar, tempat ini cocok banget sebagai salah satu tujuan mengisi liburan. Anak-anak akan banyak mendapat wawasan dan bahkan mungkin bisa jadi gambaran salah satu cita-cita anak-anak di masa depan hehe. Dan untuk mengisi liburan juga tidak harus pergi ke tempat wisata yang hanya untuk menghabiskan uang atau berbelanja saja. Oiya ini dia rincian budget liburan murah meriah ke Lembang part I
Angkot Cimahi-Cimindi          = 2500
Angkot Cimahi –St hall           = 5000
Angkot St Hall –Lembang       = 7000
Ojek ke Bosscha                       = 5000
Tiket masuk                               = 15.000
Total : kalo transport bolak-balik aja Cuma sampai bosscha = 54.000
Kalo naik motor/kendaraan sendiri pasti bisa lebih irit kok (J)

Dari Bosscha, kita berlanjut menuju tempat lain yang lebih esksotis dan fantastis. Klik di sini ya..


Lokasi: Bandung, Bandung City, West Java, Indonesia

3 komentar:

  1. Keren banget di Bosscha, apalagi ada pemandunya...
    Bener2 mengingatkan tentang film petualangan sherina *eh :D

    BalasHapus
  2. terima kasih sudah membaca,, ia kak, cocok banget buat wisata yang nambah pengetahuan dan mengingatkan kita sbg manusia bahwa kita hanya sebagian kecil di alam semesta ciptaan Tuhan yang begitu luas :)

    BalasHapus
  3. lembang bandung salah satunya Observatorium Bosscha memang bagus, harus dikunjungi. nice share gans

    BalasHapus