Rabu, 30 Maret 2016

Sang Kesatria Cahaya


Secuplik cerita tentang Kesatria Cahaya dari Paulo Coelho

                Kesatria cahaya kadang-kadang berperilaku seperti air, mengalir memutari penghalang-penghalang yang dijumpainya.
                Kadang kala, menentang bisa mendatangkan kehancuran, karena itu dia menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya. Dia menerima tanpa berkeluh kesah bahwa batu-batu di sepanjang jalan yang dilaluinya mempersulit langkah-langkahnya melintasi gunung-gunung.
                Di situ letak kekuatan air; dia tidak dapat diremukkan palu atau dilukasi pisau. Bahkan pedang paling ampuh sedunia pun tak akan bisa menggoresi permukaannya.
                Aliran air sungai menyesuaikan dirinya dengan alur apa pun yang tampak mungkin, tetapi sang sungai tak pernah melupakan tujuannya, yakni laut. Meski sangat rapuh dari sumber mata airnya, perlahan tapi pasti dia mengumpulkan kekuatan demi kekuatan dari sungai-sungai lain yang dijumpainya.
                Dan, setelah melewati titik tertentu, kekuatannya pun tak terbatas.





Coelho, Paulo, 2014, Kitab Suci Kesatria Cahaya, diterjemahkan oleh Eddie Riyadi Laggut, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar