Konferensi Asia Afrika, tahun 1955. Mungkin teman-teman udah sering denger sejarah atau pernah belajar sejarahnya ketika sekolah ya ? Ngomong-ngomong tentang KAA , Indonesia kala itu menjadi sorotan dunia, lebih tepatnya kota Bandung. Bagaimana bisa ? Sebanyak perwakilan dari 29 negara di benua Asia dan Afrika hadir dalam sebuah konferensi yang menjadi catatan penting bagi warga dunia.
dok pribadi
Sejarah singkat
Setelah Perang Dunia II (Agustus 1945) berakhir, situasi di dunia masih memanas. Selain Perang Dunia II, dunia juga masih dibayang-bayangi oleh perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Selain itu masih banyak juga penjajahan di negara-negara Asia Afrika. Singkat cerita, atas dasar itulah digelar sebuah konferensi pada April 1955. Bertempat di Gedung Merdeka, sebanyak 29 perwakilan negara-negara di Asia dan Afrika mengikuti konferensi ini. Hasil dari Konferensi Asia Afrika dikenal dengan istilah "Dasasila Bandung". Dasasila ini menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam menjalin solidaritas dan kerjasama internasional. Wah hebat ya !!
Museum Konperensi Asia Afrika
Bung Karno pernah mengatakan : Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu sejarah penting tidak hanya di Indonesia tapi juga bagi warga dunia khususnya bangsa Asia-Afrika. Untuk mengabadikan sejarah tersebut, Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan pada tanggal 24 April 1980 dalam puncak acara Peringatan 25 tahun Konperensi Asia Afrika. Hingga kini semua warga dunia bisa melihat bagaimana sejarahnya Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Akses ke Museum KAA
Museum KAA terletak di Jalan Asia Afrika. Lokasi ini sangat strategis karena terletak di pusat kota, berdekatan dengan Masjid Raya Bandung dan Alun-alun Kota. Untuk masuk ke museum ini juga tidak dikenakan biaya apapun :). Lalu, kapan saja kita bisa berkunjung ? Ini dia jadwal kunjungannya
Selasa-Kamis : 08.00-16.00
Jumat : 14.00-16.00
Sabtu-Minggu : 09.00-16.00
Senin & hari libur nasional : TUTUP hehe
Untuk menuju museum KAA, kita bisa naik angkot dari Stasiun Hall. Dari Stasiun Hall (Stasiun Bandung) naik angkutan umum jurusan St. Hall-Gedebage, lalu turun di perempatan Jalan Braga -Naripan. Tidak jauh dari situ, kita perlu berjalan sekitar 100 meter ke arah Jalan Braga, kemudian menuju Jalan Konferensi Asia Afrika. Ada satu hal unik di sepanjang jalan KAA. Ada banyak batu-batu bulat di sepanjang trotoar yang bertuliskan negara-negara yang menghadiri Konferensi Asia Afrika. Wah unik sekali. Desain dan tata kota di jalan ini juga rapi dan menarik. Apalagi kalau malam hari, lampu-lampu akan semakin mempercantik kawasan ini.
Di dalam museum, kita bisa menemukan banyak display dan koleksi yang menceritakan sejarah KAA. Ada juga sebuah aula/hall yang sangat menarik seakan-akan kita sedang ikut duduk untuk mengikuti konferensi Asia Afrika. Kedai cinderamata juga tersedia di sini. Ada beberapa oleh-oleh khas KAA yang unik dan bisa kamu dapatkan di sana.
Ada hal yang menarik dari museum ini. Museum ini officially bernama Konperensi Asia Afrika. Hmm kenapa ya? Kenapa tidak diberi nama "Konferensi", menggunakan huruf "f" ? Hehehe
hiburan di wisata bandung harus nyempetin nih liburan akhir tahun
BalasHapus