Minggu, 04 September 2016

The power of Coenzim Q10

Hasil gambar untuk q10 coenzyme

Halo kembali lagi dengan edisi membahas suplemen kesehatan. Beberapa waktu yang lalu penulis mendapat sebuah pertanyaan dari kerabat mengenai suplemen Q10. Pasien diberi resep oleh dokter suplemen coenzim Q10 untuk memperbaiki kondisi komplikasi dari sebuah penyakit. Konon katanya pasien merasa tubuhnya lebih baik dan lebih sehat. Tapi jangan ditanya ya kalau soal harga suplemen ini hihiihi.. Kali ini aku ingin coba bahas mengenai Coenzim Q10 baik manfaat maupun keamanannya.

Coenzim Q10 atau yang bisa juga disebut ubiquinone, ubidecarenine, ubiquinol merupakan kofaktor enzim. Coenzim Q10 berperan dalam produksi energi di dalam sel –sel tubuh.  Konsumsi makanan yang agak berlemak akan meningkatkan penyerapannya di dalam usus. Sumber makanan yang mengandung coenzim Q 10 diantaranya daging dan ikan. Dalam jumlah yang sedikit , Q 10 juga terdapat pada beberapa sayuran seperti brokoli, kol, kacang, bayam, dan kedelai. Dari beberapa sumber penelitian, kekurangan enzim Q10 dapat berhubungan dengan timbulnya beberapa penyakit metabolik, seperti gagal jantung, kanker payudara, jantung iskemik. Meskipun tubuh manusia sebenarnya memiliki coenzim Q10, jumlahnya bisa mengalami perubahan, salah satunya dapat disebabkan karena adanya interaksi dengan beberapa obat atau zat kimia. Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa obat antihiperkolesterol seperti pravastatin, lovastatin, simvastatin, gemfibrozil, dan turunan fibrat dapat menurunkan jumlah Q10 dalam tubuh. Begitu juga dengan metildopa, clonidin, hydrochlorotiazid, dan antidepresan trisiklik seperti amitriptilin.

Q10 sebagai antioksidan memiliki manfaat diantaranya melindungi fungsi jantung. Penelitian klinis dari penggunaan Co Q10 terhadap pasien hipertensi menunjukkan pengurangan tekanan darah sistolik 16 mmHg dan diastolic 10 mmHg (Rosenfeldt, dkk., 2003). Studi lain penggunaan coenzim Q10 50 mg 2 kali sehari pada 26 pasien uji menunjukkan manfaat adanya penurunan kolesterol total dan peningkatan HDL serum (Digiesi, dkk., 1994). Berdasarkan penelitian Mortensendkk., 1990, dosis yang dianjurkan untuk suplementasi terkait penyakit jantung dan hipertensi adalah 100-150 mg/hari. Coenzim Q10 cenderung aman digunakan dalam dosis yang sesuai. Namun beberapa efek samping seperti mual, pusing, anoreksia, diare dapat muncul pada penggunaan dosis tinggi > 200 mg / hari. Bagi pasien hamil sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter jika akan menggunakan suplemen Q10 sebab studi mengenai keamanan konsumsi Q10 pada ibu hamil belum diketahui.

Nah sekian penjelasan singkat mengenai suplemen coenzim Q10. Jadi jangan heran kalau ada orang yang menyebut Q ten , maksudnya adalah coenzim Q 10 hehe..

Pustaka :
Braun, L., dan Cohen, Mark, 2007, Herbs and Natural Supplements, page 297-311, Elsevier, Australia



Lokasi: Bandung, Bandung City, West Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar