Yaa Pan Yot di Thai-Lanna (dokumen pribadi)
Setelah
kemarin bercerita sedikit tentang negara tetangga, postingan saya kali ini ngga
jauh-jauh sama pengobatan dan kesehatan.
Singkat
cerita, ketika sedang berada di sebuah lahan atau lebih tepatnya sawah, kami
melewati banyak tanaman putri malu. Phi Bo, loco guide yang selalu setia
menemani kami mengatakan bahwa di daerah tersebut, konon masyarakat setempat
ada yang suka menggunakan tanaman putri malu
untuk mengobati sakit perut. Mendengar penjelasan tersebut, saya jadi penasaran
nih. Mungkin yang akan saya jelaskan
belum tentu 100 % benar, tapi saya akan mencoba melihat dari sisi ilmiah dan ethnomedicine-nya J..
So.. check it out..
(read
: ethnomedicine mempelajari sistem
pengobatan atau pengobatan tradisional yang dilakukan oleh sekelompok
masyarakat tertentu di wilayah tertentu)
Putri
malu meiliki nama latin Mimosa pudica.
Tanaman ini banyak ditemukan di kebun dan lahan atau rerumputan. Di Thailand, putri
malu katanya popular sebagai antiinflamasi. Orang Thai biasa menyebutnya yaa pan yot. Penggunaan putri malu
sebagai tanaman obat ternyata tidak hanya di Thailand. Beberapa generasi dari mayarakat Thai-Lanna
atau Thailand Utara juga menggunakan putri malu sebagai obat diabetes mellitus.
Di kepulauan Fiji, masyarakat biasa menggunakan untuk mengatasi demam,
insomnia, gigitan serangga. Dalam pengobatan Aryuveda, India, putri malu
digunakan untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan darah, empedu, dan demam. Meskipun sudah banyak digunakan di
masyarakat sebagai ethnomedicine akan
tetapi sumber ilmiah mengenai pembuktian manfaat tanaman putri malu belum
banyak dilakukan. Namun salah satu manfaat putri malu sebagai antidiabetes ternyata terbukti
secara ilmiah. Manosroi, dkk. (2011)
melakukan pengujian ekstrak putri malu
terhadap mencit. Penurunan glukosa darah puasa secara signifikan yaitu pada
waktu 3 jam – 4 jam setelah konsumsi ekstrak putri malu dengan dosis 200 mg/kg
BB. Tapi kalau dosis ini akan dikonversi ke manusia lumayan banyak juga ya. Berarti untuk pasien
dengan berat misalkan 50 kg maka memerlukan ekstrak putri malu sebanyak 10 gram
ekstrak. Padahal obat-obatan seperti tablet atau kapsul biasanya berbobot sekitar 50-600 an mg dengan kandungan zat aktif
bisa bervariasi dari 5 mg-500 mg. Kalau
mau dijadikan obat banyak juga ya J.
Berbicara mengenai kandungan putri malu diantaranya adalah senyawa berupa glikosida, tannin, dan alkaloid. Namun
penjelasan mengenai bagaimana putri malu dapat menurunkan glukosa darah masih
belum diketahui secara pasti.
Nggak
percaya kan putri malu yang biasanya kita jahilin di lapangan rumput ternyata
ada manfaatnya juga.
Referensi
J., Manosroi, ZZ.,
Mosses, W., Manosroi., A., Manosroi, 2011, Hypoglicemic activity of Thai
Medicinal Plants Selected From
the Thai/Lanna Medicinal Recipe Database Manosroi II, J. Ethnopharmacol, 138 (1) : 92-98.
Lim., T.K. Edible Medicinal and Non Medicinal Plants,
Vol 7, Flowers, Springers.
Mitra, Robin.,
dkk.,2007, Medicinal Plants of Thailand,
APBN, Vol 11 (8) : 508-518
Panthong, A., Kanjanapothi,
D. and Taylor, W.C., , 1986, Ethnobotanical review of medicinal plants from Thai Traditional books Part I :
Plants with anti-inflammatory, anti-asmathic, and antihypertensive properties, Journal
of Ethnopharmacology, 18 : 213 – 228.
0 komentar:
Posting Komentar