sumber gambar : dinimon.com
Jantung merupakan bagian tubuh manusia yang sangat
penting bagi kehidupan. Jantung sehat menjadi dambaan semua orang. Jantung yang
sehat akan dapat memompa darah dengan baik, mengedarkan oksigen, serta zat
penting lainnya sehingga organ tubuh lain juga akan dapat bekerja dengan baik.
Akan tetapi tahukah Anda, di zaman yang semakin modern dan serba instan ini
kita dituntut untuk lebih waspada terhadap kesehatan tubuh, terutama kesehatan
jantung. Salah satu gangguan jantung
yang menjadi momok bagi masyarakat adalah hipertensi. Menurut data dari AHA (American Heart Association), terdapat
74,5 juta penduduk Amerika di atas 20 tahun yang menderita hipertensi dimana
90-95 % tidak diketahui penyebabnya. Sementara itu, data dari Riset Kesehatan
Dasar Kemenkes RI, menunjukkan bahwa pada tahun 2013 sekitar 25,8 % penduduk
Indonesia menderita penyakit hipertensi.
Hipertensi memang dikenal sebagai silent killer. Hipertensi sendiri bisa
disebabkan karena penyebab yang diketahui seperti gangguan ginjal ataupun
karena faktor gaya hidup tidak sehat,
kurang aktivitas disik, dan pola makan yang kurang baik. Penyebab terakhir banyak
dialami oleh pasien hipertensi. Oleh karena itu tidak heran jika saat ini
banyak pasien yang baru berusia sekitar 20 tahun tetapi sudah mengalami
gangguan jantung. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat mengarah ke jenis
penyakit jantung lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan stroke. Hmm
menyedihkan bukan ? Maka dari itu, alangkah baiknya mulai dari sekarang kita
biasakan gaya hidup sehat untuk jantung yang lebih sehat. Apa saja ya yang bisa
kita lakukan ?
1.
Kontrol berat
badan
Berat badan normal dapat diketahui melalui nilai BMI (Body Mass Index). Nilai BMI normal yang
direkomendasikan adalah antara 18,5 – 24,9 kg/m2. Obesitas dapat
menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung, diabetes, dan
hiperkolesterol. Faktanya 60 % pasien hipertensi memiliki kategori berat badan overweight (BMI 25-29,9 kg/m2).
Apabila Anda memiliki berat badan berlebih sebaiknya mulai melakukan program
penurunan berat badan secara berkala. Penurunan berat badan 10 kg ternyata
dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5-20 mmHg pada pasien
hipertensi. Untuk mengetahui nilai BMI,
Anda dapat menghitungnya menggunakan rumus berat badan (kg) / [tinggi
badan (m)]2. Silakan dicoba :)
2.
Perbanyak
olahraga dan aktivitas fisik
Olahraga selain baik untuk menurunkan berat badan juga
bermanfaat untuk kesehatan jantung. Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit per
hari dalam banyak hari dalam seminggu. Aktivitas fisik yang rutin dapat
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi sebesar 4-9 mmHg. Berolahraga
tidak harus mahal, Anda bisa memulainya dengan jogging, senam aerobik,
bersepeda, dan jalan kaki.
3.
Mulai menerapkan
pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension)
Perbanyak makanan berserat, buah-buahan, sayuran,
makanan mengandung kalsium dan kalium. Untuk produk yang berasal dari susu
pilihlah produk susu rendah lemak. Batasi asupan natrium, terutama konsumsi
garam dapur yang sering digunakan sehari-hari. Sebaiknya jumlah natrium yang
dikonsumsi tidak lebih dari 2,4 gram per
hari atau 6 gram NaCl per hari. Perhatikan juga kandungan produk makanan dan
minuman ringan apabila Anda mengkonsumsinya.
Pada kemasan biasanya tertulis kandungan kalori, natrium, lemak, protein, dan
sebagainya. Namun alangkah lebih baik jika menghindari makanan instan dan minuman
bersoda karena tingginya kandungan natrium dan kalori. Pembatasan dalam
mengkonsumsi garam natriun dapat menurunkan tekanan darah sistolik pasien
hipertensi 2-8 mmHg.
4.
Hindari minuman
beralkohol dan rokok
Rokok dan alkohol justru akan memicu gangguan jantung.
Rokok menjadi salah satu faktor resiko timbulnya penyakit hipertensi. Apabila
anda perokok, sebaiknya mulailah untuk mencoba menghindari rokok sedikit-demi
sedikit. Apabila merasa sulit, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan
terdekat. Saat ini banyak tempat layanan kesehatan yang memfasilitasi konseling
untuk berhenti merokok. Jadi selama ada niat, kenapa tidak J ?
Nah
itu tadi 4 langkah yang perlu Anda coba untuk jantung yang lebih sehat.
Sayangi
jantungmu, sayangi dirimu . Salam Jantung Sehat !
Referensi :
Dipiro, dkk., Pharmacotherapy, A Patophysiological
Approach, Edisi ke 6, Mc Graw Hill Companies, New York.
Kementrian Kesehatan
RI, 2013, Infodatin, Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI : Hipertensi, Kemenkes RI, Jakarta.
Depkes RI, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit
Hipertensi, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Artikel ini dibuat dan diikutsertakan dalam lomba blog bertema “Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat” dalam rangka HUT ke-35 tahun Yayasan Jantung Indonesia