Mencicipi
Dunia Industri Farmasi
(sumber gambar :https://simconblog.wordpress.com/2015/06/05/pharmaceutical-industry-analysis/)
Halo sob
kebetulan beberapa waktu yang lalu saya mendapat kesempatan untuk internship di
salah satu industri farmasi di Indonesia. Ya sangat membantu sekali menambah
pengalaman dan membuka wawasan akan lapangan pekerjaan.
Industri
farmasi memegang peranan penting dalam penyediaan obat-obatan di Indonesia.
Menurut data dari Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan ,pada tahun 2011
terdapat 241 industri farmasi di Indonesia kemudian pada tahun 2013 terdapat
239 industri farmasi. Angka yang cukup besar. Angka ini tentu memberikan
persaingan tinggi di antara industri yang ada baik industri dalam negeri maupun
multinasional. Faktanya 70% pasar obat-obatan di Indonesia masih dikuasai oleh industri
farmasi dalam negeri. Bahkan beberapa Industri farmasi Indonesia juga sudah
banyak yang melakukan ekspor untuk mensuplai obat ,terutama di wilayah Asia
Tenggara.
Beralih ke
industri farmasi itu sendiri. Setelah saya melihat dan mengalami langsung di
lapangan, industri farmasi memang benar-benar memiliki peraturan-peraturan yang
komprehensif,ketat, dan semuanya bertujuan agar produk obat terjamin keamanan,
khasiat, dan mutunya di tangan konsumen. Industri farmasi pun tidak boleh asal berdiri. Semuanya
harus melalui alur proses perijinan. Industri harus memiliki sertifikat resmi
CPOB dari BPOM. Produk yang akan diedarkan nantinya juga harus memiliki No ijin
edar BPOM. Karena kompleksnya pekerjaan yang akan dilakukan, industri farmasi
membagi pekerjaannya menjadi departemen-departemen seperti QA, QC, PPIC,Produksi,
R & D, gudang dan bagian pendukung lainnya. Semua departemen ini harus
bekerja sama dengan baik dan memegang visi misi perusahaan sehingga industri
akan dapat terus berkembang.
Beberapa waktu
lalu saya mendapat kesempatan ditempatkan di bagian Quality Assurance. Bagian
QA memiliki tugas dan tanggung jawab berkaitan dengan penjaminan kualitas obat
dan pembuktian bahwa semua proses atau produk yang akan dihasilkan benar-benar
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Banyak sekali dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan kualitas obat di bagian QA. Salah satu tugas dan tanggung
jawab bagian QA diantaranya melakukan review produk yang sudah beredar di
masyarakat. Apa pentingnya ? Review produk dilakukan menyeluruh dengan melihat
dokumen catatan pengolahan bets mulai dari awal produksi sampai produk
diedarkan. Industri akan dapat mengetahui juga apakah ada produk yang mungkin
ditarik di peredaran karena komplain dari pelanggan /konsumen sehingga dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan untuk ke depannya. Bagian QA juga dapat bertugas
menyusun protokol-protokol yang dibutuhkan untuk melakukan kualifikasi proses
yang akan diterapkan. Sebagai contoh, departemen B akan menerapkan suatu
prosedur kerja bagi para personelnya untuk menjamin kebenaran suatu proses yang
akan dijalankan personel di lingkungannya. Maka bagian QA akan melakukan
rancangan kerja dan bekerja sama dengan bagian QC untuk melakukan penelitian
terhadap prosedur tersebut apakah akan berhasil untuk diterapkan / sesuai
harapan. Setelah dilakukan diskusi bagian QA akan memutuskan apakah proses
tersebut layak / sesuai untuk diterapkan. Pengambilan keputusan tentunya juga
dengan melihat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi seperti peraturan di
CPOB dan guideline – guideline lain untuk sebuah industri farmasi.
Budaya kerja
di industri farmasi juga sangat disiplin dan ketat. Jam kerja dimulai pukul
07.00-16.00. Biasanya juga terdapat
beberapa shift, seperti shift siang dan malam. Personel yang akan
melakukan pekerjaan di laboratorium / sarana produksi wajib mengganti pakaian
dan sepatu rumahnya dengan pakaian kerja yang sudah tersedia. Sepertinya sangat
jarang saya melihat karyawan yang terlambat. Bahkan banyak yang sudah berada di
ruangan masing-masing sejak pukul 06.45. Ya, orang-orang di sini sangat
menghargai waktu mereka. Semua orang juga fokus dan totalitas dengan
pekerjaannya masing-masing. Jam istirahat yang durasinya 1 jam dimanfaatkan
benar-benar untuk istirahat makan siang dan ibadah. Segera setelah makan siang
dan ibadah, para karyawan langsung kembali ke pekerjaan masing-masing hingga
nanti pukul 16.00. Untuk masalah kebersihan, tidak perlu ditanyakan lagi :D.
Masing-masing personel selalu menjaga kebersihan diri dan ruangannya
masing-masing. Salah satu contoh meskipun bukan berada di ruangan laboratorium,
karyawan tidak boleh makan makanan di dalam ruangan. Jika ingin makan maka
seharusnya ke ruang pantry. Banyak sekali budaya – budaya disiplin yang saya
lihat.
Semua yang
saya sebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari apa yang ada di lapangan.
Setidaknya kita menjadi lebih termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik
dan memanfaatkan waktu untuk bermanfaat kepada sesama sesuai bidang pekerjaan
kita. Dimanapun nanti kita akan mengabdikan ilmu kita :D
0 komentar:
Posting Komentar