Sabtu, 20 Juni 2020

Desain Penelitian Analitik di Bidang Kesehatan

Setiap mendengar istilah penelitian, riset, atau research pasti terkesan rumit dan serius ya ? Eits, tapi ini penting lho, apalagi di era yang serba instan dan segala informasi semakin mudah diakses. Saat ini informasi mudah dibagikan melalui media sosial, namun terkadang  beberapa informasi tidak benar, tidak lengkap, tidak akurat dan masih perlu diklarifikasi keabsahannya. Jadi kita sebagai netizen harus semakin cerdas ya dalam memilih dan mencerna setiap informasi. Bahkan meskipun ada yang membagikan informasi berupa jurnal atau hasil penelitian, kita tetap harus hati-hati dalam mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang kita baca. Okay ?

Nah, berbicara mengenai penelitian, kali ini aku akan sharing sedikit mengenai beberapa desain penelitian analitik di bidang kesehatan. Check it out !

Secara umum, jenis penelitian dibagi menjadi 2 yaitu penelitian deskriptif dan penelitian analitik. Pada pembahasan kali ini, aku akan fokus mengenai penelitian analitik yang banyak digunakan di bidang kesehatan. Penelitian analitik dipilih untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Nah, penelitian analitik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu penelitian eksperimental dan observational. Lanjut ya..
  1. Penelitian Eksperimental
Pada studi eksperimental, peneliti melakukan intervensi langsung kepada pasien atau subyek uji, dan mengamati langsung outcome atau hasil yang didapatkan. Untuk penelitian pada manusia (uji klinik), maka harus mendapat persetujuan dari komisi etik. Penelitian eksperimental ini banyak digunakan di bidang kesehatan dan kefarmasian untuk meneliti efek penggunaan obat-obatan baik secara in vitro, pada hewan uji maupun pada manusia. Uji klinik atau uji eksperimental yang dilakukan pada subyek manusia merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati dalam proses pengembangan obat. Penelitian eksperimental dapat dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu :

a. Randomized Controlled Trials
Pada penelitian ini dilakukan sistem randomisasi untuk menentukan pembagian sampel pada masing-masing kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah kelompok uji yang diberi perlakuan zat uji dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Randomized Controlled Trials juga sering disebut dengan RCT, jadi jangan bingung ya kalau di jurnal atau hasil penelitian banyak menggunakan istilah singkatan (RCT).

b. Non Randomized Controlled Trials
Beberapa sumber menyebutkan bahwa kategori ini merupakan  penelitian eksperimental kuasi. Pada penelitian ini tidak ada sistem randomisasi untuk menentukan sampel mana yang masuk ke kelompok kontrol dan kelompok uji.

Poin penting lainnya pada penelitian eksperimental yaitu blinding. Blinding ini penting untuk dilakukan agar tidak ada subjektifitas dari sisi peneliti maupun sisi pasien. Misalnya jika pasien mengetahui obat yang dia dapatkan adalah obat yang mengandung zat uji maka bisa jadi mempengaruhi tingkat kepatuhannya. Oleh karena itu, dengan blinding maka diharapkan hasil yang terukur tetap objektif. Blinding bisa dilakukan secara single blind maupun double blind. Pada single blind, pasien atau subyek uji tidak akan mengetahui obat yang dia makan apakah obat yang diuji atau hanya plasebo. Sedangkan pada double blind, maka blinding dilakukan untuk kedua pihak baik peneliti maupun subyek uji.

     2.  Penelitian Observational
Pada penelitian observational ini, peneliti hanya melakukan pengamatan dari suatu kejadian dan tidak melakukan intervensi secara langsung ke subyek uji. Contoh penelitian observational yaitu dilakukan pengamatan apakah merokok merupakan faktor resiko untuk timbulnya suatu penyakit. Pada penelitian ini nantinya akan diamati subyek uji/orang yang merokok dan tidak merokok dan diamati bagaimana pengaruhnya terhadap timbulnya suatu penyakit. Penelitian observational yang sering digunakan ada 3 macam yaitu :
a. Cohort
b. Case control
c. Cross sectional
Untuk penelitian observational tidak aku bahas di sini secara detail ya karena sepertinya membutuhkan part tersendiri. Semoga next kita bahas lebih lanjut ya.😀

Nah, sampai di sini, sudah ada gambaran kan mengenai penelitian analitik di bidang kesehatan ? Oiya jika teman-teman ingin tahu lebih detail bisa dicek di buku dan beberapa link youtube yang aku tulis di kolom referensi ya. Sebenarnya juga banyak kok referensi-referensi lainnya. 

Untuk penjelasan tentang penelitian observational akan kita bahas di postingan berikutnya ya 😉.
Stay tune, keep reading, keep writing, keep sharing !

Referensi :
Buchari, Lapau dan Birwin, Alib. 2017. Prinsip & Metode Epidemiologi. Depok : Kencana 

1 komentar: