sumber : www.pregnancywellnesstips.com
Diabetes mellitus
kini bukan lagi penyakit yang hanya dialami di usia lebih dari 50 tahun. Bahkan
anak muda sekarang mulai banyak yang mengalami kondisi prediabetes.
Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari
normal namun tidak cukup untuk dikategorikan sebagai diabetes. Pada
prediabetes, glukosa plasma berkisar 100-125 mg/dl. Sedangkan pada diabetes ≥
126 mg/dl. Apabila kondisi ini tidak dikontrol maka akan mengarah pada
diabetes. Pada pasien diabetes, gaya hidup dan pola makan merupakan beberapa
poin penting untuk mengontrol kadar glukosa darah sebab diabetes bukanlah
penyakit yang dapat sembuh seketika layaknya batuk, flu atau diare. Diabetes terjadi karena adanya gangguan metabolisme glukosa.
Apa saja yang harus diperhatikan untuk mengontrol kondisi diabetes ?
Apa saja yang harus diperhatikan untuk mengontrol kondisi diabetes ?
1. Diet nutrisi
Makanan
menjadi salah satu kunci dalam mengontrol kadar gula darah. Diet yang seimbang
sebaiknya terdiri dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15 %, dan lemak 20-25 %.
Buah-buahan yang dikonsumsi juga sebaiknya diperhatikan dan dibatasi.
Konsumsilah buah dengan indeks glikemik yang rendah , misalnya apel dan jeruk.
Apabila ingin mengkonsumsi jus buah hindari terlalu banyak gula di dalamnya. Batasi konsumsi gula termasuk gula yang terkandung dalam makanan dan minuman ringan kemasan. Makanan berserat seperti sereal juga bagus untuk ditambahkan dalam diet nutrisi
pada pasien diabetes.
2. Aktivitas fisik
Melakukan olahraga teratur dapat menjaga kadar gula darah agar tetap
normal. Olahraga sebaiknya dilakukan secara rutin 30-40 menit per hari dengan
pemanasan dan pendinginan masing-masing 5-10 menit. Olahraga ringan yang dapat
dilakukan misalnya jogging, berenang, dan bersepeda. Aktivitas fisik juga dapat
membantu mengendalikan berat badan. Berat badan yang melebihi 120% berat badan
ideal merupakan salah satu faktor resiko diabetes mellitus. Berat badan yang ideal dapat dilihat dari nilai BMI (Body Mass Index). Nilai
BMI normal adalah 18,5-24,9. Untuk menghitung nilai BMI dapat menggunakan rumus
berat badan (kg)/tinggi badan2 (m2).
Obat
antidiabetes oral seperti glibenclamide, glimepiride, metformin, dan insulin misalnya
yang paling sering diresepkan dokter merupakan contoh dari beberapa obat
antidiabetes. Dokter tentunya meresepkan obat tersebut pada dosis dan jadwal
yang sesuai. Selain itu perlu juga diperhatikan petunjuk penggunaan obat
misalnya ada obat yang diminum sebelum makan, segera sesudah makan , ataupun
saat suapan pertama makan.
4. Monitoring
kadar glukosa darah
Ada
beberapa target nilai yang dapat menjadi acuan untuk monitoring kadar gula
darah (American Diabetes Association). Pada pasien diabetes target kadar
glukosa darah puasa berkisar 80-120 mg/dl sedangkan nilai HbA1C <7 %. Pengecekan kadar gula darah sebaiknya rutin dilakukan. Selain itu, waspada juga terhadap tanda-tanda hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah) yang mungkin terjadi pada pasien diabetes.
5. Kontrol tekanan darah dan kadar lemak darah
Pada
kondisi diabetes, tekanan darah dan kadar lipid juga harus dikontrol. Tekanan
darah sebaiknya < 130/80 mmHg, kadar lemak LDL <100 mg/dl, dan HDL >
45 mg/dl. Tekanan darah dan lemak yang
tidak terkontrol dapat mengarah ke gangguan /komplikasi. Komplikasi ini dapat
mengarah pada timbulnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung
koroner.
6. Lakukan
pemeriksaan fisik mata, kaki, dan gigi minimal 1 tahun 1 kali
Diabetes
yang tidak terkontrol dapat mengarah pada komplikasi ke organ lain misalnya
mata. Salah satu gejala yang dapat dialami pada diabetes yang sudah mengalami
komplikasi ke organ mata adalah penglihatan kabur yang diakibatkan oleh retinopathy. Oleh karena itu sebaiknya
dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin agar tidak terjadi komplikasi.
Nah itu dia hal yang perlu diperhatikan dalam mengontrol kondisi diabetes. Saatnya beat diabetes !
Nah itu dia hal yang perlu diperhatikan dalam mengontrol kondisi diabetes. Saatnya beat diabetes !
Lomba Penulisan Blogger Hari Kesehatan Sedunia 2016 : Cegah, Obati, Lawan Diabetes
Referensi
:
Dipiro,
et al., 2008, Pharmacotherapy, A
Patophysiological Approach, 7th Edition, The McGraw-Hill Companies, New York.
Kementrian
Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care
untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar