Selasa, 25 Oktober 2016

Saatnya Lawan dan Kontrol Diabetes !

Hasil gambar untuk diabetes

Diabetes mellitus kini bukan lagi penyakit yang hanya dialami di usia lebih dari 50 tahun. Bahkan anak muda sekarang mulai banyak yang mengalami kondisi prediabetes. Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal namun tidak cukup untuk dikategorikan sebagai diabetes. Pada prediabetes, glukosa plasma berkisar 100-125 mg/dl. Sedangkan pada diabetes ≥ 126 mg/dl. Apabila kondisi ini tidak dikontrol maka akan mengarah pada diabetes. Pada pasien diabetes, gaya hidup dan pola makan merupakan beberapa poin penting untuk mengontrol kadar glukosa darah sebab diabetes bukanlah penyakit yang dapat sembuh seketika layaknya batuk, flu atau diare. Diabetes terjadi karena adanya gangguan metabolisme glukosa.
Apa saja yang harus diperhatikan untuk mengontrol kondisi diabetes ?

1. Diet nutrisi
Makanan menjadi salah satu kunci dalam mengontrol kadar gula darah. Diet yang seimbang sebaiknya terdiri dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15 %, dan lemak 20-25 %. Buah-buahan yang dikonsumsi juga sebaiknya diperhatikan dan dibatasi. Konsumsilah buah dengan indeks glikemik yang rendah , misalnya apel dan jeruk. Apabila ingin mengkonsumsi jus buah hindari terlalu banyak gula di dalamnya. Batasi konsumsi gula termasuk gula yang terkandung dalam makanan dan minuman ringan kemasan. Makanan berserat seperti sereal juga bagus untuk ditambahkan dalam diet nutrisi pada pasien diabetes.

2. Aktivitas fisik
Melakukan olahraga teratur dapat menjaga kadar gula darah agar tetap normal. Olahraga sebaiknya dilakukan secara rutin 30-40 menit per hari dengan pemanasan dan pendinginan masing-masing 5-10 menit. Olahraga ringan yang dapat dilakukan misalnya jogging, berenang, dan bersepeda. Aktivitas fisik juga dapat membantu mengendalikan berat badan. Berat badan yang melebihi 120% berat badan ideal merupakan salah satu faktor resiko diabetes mellitus. Berat badan yang ideal dapat dilihat dari nilai BMI (Body Mass Index). Nilai BMI normal adalah 18,5-24,9. Untuk menghitung nilai BMI dapat menggunakan rumus berat badan (kg)/tinggi badan2 (m2).

3. Terapi antidiabetes
Obat antidiabetes oral seperti glibenclamide, glimepiride, metformin, dan insulin misalnya yang paling sering diresepkan dokter merupakan contoh dari beberapa obat antidiabetes. Dokter tentunya meresepkan obat tersebut pada dosis dan jadwal yang sesuai. Selain itu perlu juga diperhatikan petunjuk penggunaan obat misalnya ada obat yang diminum sebelum makan, segera sesudah makan , ataupun saat suapan pertama makan.

4. Monitoring kadar glukosa darah
Ada beberapa target nilai yang dapat menjadi acuan untuk monitoring kadar gula darah (American Diabetes Association). Pada pasien diabetes target kadar glukosa darah puasa berkisar 80-120 mg/dl sedangkan nilai HbA1C <7 %. Pengecekan kadar gula darah sebaiknya rutin dilakukan. Selain itu, waspada juga terhadap tanda-tanda hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah) yang mungkin terjadi pada pasien diabetes.

5. Kontrol tekanan darah  dan kadar lemak darah 
Pada kondisi diabetes, tekanan darah dan kadar lipid juga harus dikontrol. Tekanan darah sebaiknya < 130/80 mmHg, kadar lemak LDL <100 mg/dl, dan HDL > 45 mg/dl. Tekanan darah dan  lemak yang tidak terkontrol dapat mengarah ke gangguan /komplikasi. Komplikasi ini dapat mengarah pada timbulnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.

6. Lakukan pemeriksaan fisik mata, kaki, dan gigi minimal 1 tahun 1 kali
Diabetes yang tidak terkontrol dapat mengarah pada komplikasi ke organ lain misalnya mata. Salah satu gejala yang dapat dialami pada diabetes yang sudah mengalami komplikasi ke organ mata adalah penglihatan kabur yang diakibatkan oleh retinopathy. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin agar tidak terjadi komplikasi.

Nah itu dia hal yang perlu diperhatikan dalam mengontrol kondisi diabetes. Saatnya beat diabetes !

Lomba Penulisan Blogger Hari Kesehatan Sedunia 2016 : Cegah, Obati, Lawan Diabetes

Referensi :
Dipiro, et al., 2008, Pharmacotherapy, A Patophysiological Approach, 7th Edition, The McGraw-Hill         Companies, New York.

Kementrian Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus,  Ditjen            Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar