sumber gambar : www.livescience.com
Diabetes erat kaitannya dengan masalah konsumsi makanan yang mengandung gula. Sebisa mungkin pasien dengan diabetes perlu mengontrol kadar gula darahnya. Salah satu cara adalah dengan membatasi jumlah asupan gula per hari nya atau bisa dibilang mengurangi makanan yang manis-manis, termasuk gula atau sukrosa. Tapi kini mereka tidak perlu sangat khawatir, sebab sudah banyak produk pemanis pengganti gula yang dikhususkan untuk pasien diabetes. Nah kali ini penulis ingin mengulas sedikit tentang salah satu alternatif pemanis pengganti gula. Okelah langsung saja, voila !
Gula stevia berasal dari ekstrak daun tanaman Stevia rebaudiana (Bertoni). Tanaman ini berasal dari dataran Amerika. Konon, penduduk asli Paraguay sudah menggunakan daun tanaman ini sejak dahulu sebagai pemanis minuman. Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Moises Santiago Bertoni pada tahun 1888 di Paraguay. Jadi tidak heran kalau salah satu nama beliau digunakan untuk nama ilmiah tanaman ini ya..Selain di Amerika , tanaman ini juga banyak digunakan sebagai pemanis di negara Korea, Thailand, dan China.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai pemanis adalah daunnya. Beberapa ilmuwan telah banyak melakukan penelitian tentang kandungan daun stevia ini. Daun stevia mengandung senyawa glikosida. Senyawa glikosida inilah yang menyebabkan tanaman ini bisa digunakan sebagai pemanis. Beberapa jenis senyawa glikosida dalam tanaman stevia diantaranya isosteviol, stevioside, rebaudioside (A,B,C,D,E,F) (Rajasekaran et al., 2008; Goyal et al., 2010). Dan dari beberapa kandungan tersebut, jumlah yang paling banyak adalah stevioside dan rebaudioside A yang memiliki tingkat kemanisan 200-300 kali lipat dibandingkan sukrosa atau gula pasir yang sering teman-teman konsumsi setiap hari (Allam et al., 2001; Mantovaneli et al., 2004; Debnath, 2008).
to be continued.....:)
referensi :
http://www.food.gov.uk/sites/default/files/multimedia/pdfs/stevioside.pdf
http://www.academicjournals.org/journal/JMPR/article-full-text-pdf/57B2A0342160
to be continued.....:)
referensi :
http://www.food.gov.uk/sites/default/files/multimedia/pdfs/stevioside.pdf
http://www.academicjournals.org/journal/JMPR/article-full-text-pdf/57B2A0342160
0 komentar:
Posting Komentar