Jumat, 15 April 2016

Perlukah konsumsi suplemen Astaxanthin ?




sumber gambar : bggworld.com

Astaxanthin. Mungkin akhir-akhir ini teman-teman sering mendengar nama yang satu ini. Sekarang ini, astaxanthin banyak ditemukan di dalam kandungan suplemen dan beberapa kosmetik. Bahkan produk yang mengandung astaxanthin pun diklaim memiliki berbagai macam khasiat seperti antioksidan, antikanker, antiaging, dan beberapa produk dapat ditujukan untuk terapi supportif penyakit diabetes, kardiovaskular, dan saraf. Lalu, apa sih sebenarnya astaxanthin ?

Astaxanthin
Astaxanthin merupakan senyawa karotenoid xanthofil yang memiliki aktivitas antioksidan. Astaxanthin ini  banyak ditemukan di mikroorganisme dan hewan-hewan laut seperti ikan salmon, udang, dan beberapa jenis alga. Astaxanthin yang digunakan untuk suplemen bisa diperoleh dari alga H. pluvialis. Beberapa penelitian sudah ada yang menunjukkan bahwa astaxanthin ternyata memiliki sifat antioksidan yang lebih poten dibandingkan dengan senyawa antioksidan lain. 

Lalu, perlukah konsumsi astaxanthin ?
Astaxanthin sebagai salah satu suplemen antioksidan banyak diminati konsumen. Menurut Iwamoto (2000), konsumsi suplemen astaxanthin 3,6 mg bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Yuk, kita kupas satu per satu, apa saja sebenarnya manfaat astaxanthin ?
1. Antioksidan
Antioksidan ini merupakan senyawa yang bisa menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri yang istilah ilmiahnya ROS (Reactive Oxygen Species) dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan DNA dan mempengaruhi metabolisme sel dan pada akhirnya bisa memicu timbulnya suatu penyakit. Inilah khasiat yang paling bermanfaat dari astaxanthin. Banyak produk astaxanthin yang ditujukan untuk menjaga kebugaran tubuh, memperbaiki metabolisme, dan menjaga agar kulit tetap sehat dan cantik.
2. Antikanker
Untuk manfaat yang ini tidak jauh berbeda prinsipnya dengan antioksidan. Kanker dapat dipicu salah satunya oleh radikal bebas yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga sel-sel mengalami pembelahan yang lebih cepat dan pada akhirnya bisa menimbulkan kanker. Akan tetapi khasiat astaxanthin lebih ditujukan untuk pencegahan kanker, bukan sebagai terapi pengobatan kanker. Untuk pengobatan kanker, lebih dipilih obat-obat sitotoksik seperti doxorubicin, paclitaxel, dan sebagainya.
3. Immunomodulator
Immunomodulator adalah senyawa yang dapat mempengaruhi sistem imun (sistem kekebalan tubuh) manusia. Immunomodulator biasanya bisa terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu immunostimulan dan immunosupresan. Immunostimulan bermanfaat untuk meningkatkan kerja sistem imun sehingga kita tidak mudah terserang penyakit. Contoh produk immunostimulan selain astaxanthin yaitu beberapa produk yang mengandung ekstrak meniran (Phyllantus niruri) dan ekstrak Echinaceae. Sedangkan immunosupressan lebih ditujukan untuk pengobatan autoimun. 
Penelitian dari Jyonouchi dkk. (1991) melaporkan bahwa astaxanthin memiliki aktivitas imunomodulator yang lebih tinggi dibandingkan sengan senyawa antioksidan β-carotene. sedangkan penelitian yang lain juga membuktikan bahwa penggunaan suplemen astaxanthin selama 8 minggu pada manusia bisa meningkatkan kerja NK (natural killer) cell. NK cell salah satunya berperan dalam menangkal infeksi karena virus. 

Sebenarnya masih banyak penelitian yang telah membuktikan kehebatan dan manfaat dari astaxanthin. Tapi perlu diingat, meskipun astaxanthin hanya suplemen, bukan berarti minum sebanyak-banyaknya selalu aman. Setiap zat yang dikonsumsi berlebihan tentunya bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan. Jadi fans itu perlu, tetapi jangan terlalu fanatik ya :D

Sekian, semoga bermanfaat..

Referensi :



Ambati, R.R., Moi, P.S., Ravi, S.,and Aswathanarayana, R.G., 2014, Astaxanthin : Sources, Extraction, Stability, Biological Activities and Its Commercial Applications-A Review, Mar Drugs, 2014;12(1): 128–152,  doi:  10.3390/md12010128

Iwamoto T., Hosoda K., Hirano R., Kurata H., Matsumoto A., Miki W., Kamiyama M., Itakura H., Yamamoto S., Kondo K. Inhibition of low-density lipoprotein oxidation by astaxanthin. J. Atheroscler. Thromb. 2000;7:216–222

Jyonouchi H., Hill R., Tomita Y., Good R. Studies of immunomodulating actions of carotenoids. I. Effects of β-carotene and astaxanthin on murine lymphocyte functions and cell surface marker expression in in vitro culture system. Nutr. Cancer. 1991;16:93–105. doi: 10.1080/01635589109514148. 


Jyonouchi H., Sun S., Gross M. Effect of carotenoids on in vitro immunoglobulin production by human peripheral blood mononuclear cells: astaxanthin, a carotenoid without vitamin A activity, enhances in vitro immunoglobulin production in response to a T-dependent stimulant and antigen. Nutr. Cancer. 1995;23:171–183. doi: 10.1080/01635589509514373. 

Lokasi: Pulo Gadung, Pulo Gadung, East Jakarta CityPulogadung, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar