sumber
gambar : bggworld.com
Astaxanthin.
Mungkin akhir-akhir ini teman-teman sering mendengar nama yang satu ini.
Sekarang ini, astaxanthin banyak ditemukan di dalam kandungan suplemen dan
beberapa kosmetik. Bahkan produk yang mengandung astaxanthin pun diklaim
memiliki berbagai macam khasiat seperti antioksidan, antikanker, antiaging, dan
beberapa produk dapat ditujukan untuk terapi supportif penyakit diabetes,
kardiovaskular, dan saraf. Lalu, apa sih sebenarnya astaxanthin ?
Astaxanthin
Astaxanthin
merupakan senyawa karotenoid xanthofil yang memiliki aktivitas antioksidan.
Astaxanthin ini banyak ditemukan di mikroorganisme dan hewan-hewan laut
seperti ikan salmon, udang, dan beberapa jenis alga. Astaxanthin yang digunakan
untuk suplemen bisa diperoleh dari alga H. pluvialis. Beberapa
penelitian sudah ada yang menunjukkan bahwa astaxanthin ternyata memiliki sifat
antioksidan yang lebih poten dibandingkan dengan senyawa antioksidan
lain.
Lalu, perlukah konsumsi astaxanthin ?
Astaxanthin
sebagai salah satu suplemen antioksidan banyak diminati konsumen. Menurut
Iwamoto (2000), konsumsi suplemen astaxanthin 3,6 mg bisa memberikan manfaat
bagi kesehatan. Yuk, kita kupas satu per satu, apa saja sebenarnya manfaat
astaxanthin ?
1.
Antioksidan
Antioksidan
ini merupakan senyawa yang bisa menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri
yang istilah ilmiahnya ROS (Reactive Oxygen Species) dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan DNA dan mempengaruhi
metabolisme sel dan pada akhirnya bisa memicu timbulnya suatu penyakit. Inilah
khasiat yang paling bermanfaat dari astaxanthin. Banyak produk astaxanthin yang
ditujukan untuk menjaga kebugaran tubuh, memperbaiki metabolisme, dan menjaga
agar kulit tetap sehat dan cantik.
2.
Antikanker
Untuk
manfaat yang ini tidak jauh berbeda prinsipnya dengan antioksidan. Kanker dapat
dipicu salah satunya oleh radikal bebas yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga
sel-sel mengalami pembelahan yang lebih cepat dan pada akhirnya bisa
menimbulkan kanker. Akan tetapi khasiat astaxanthin lebih ditujukan untuk
pencegahan kanker, bukan sebagai terapi pengobatan kanker. Untuk pengobatan
kanker, lebih dipilih obat-obat sitotoksik seperti doxorubicin, paclitaxel, dan
sebagainya.
3.
Immunomodulator
Immunomodulator
adalah senyawa yang dapat mempengaruhi sistem imun (sistem kekebalan tubuh)
manusia. Immunomodulator biasanya bisa terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu
immunostimulan dan immunosupresan. Immunostimulan bermanfaat untuk meningkatkan
kerja sistem imun sehingga kita tidak mudah terserang penyakit. Contoh produk
immunostimulan selain astaxanthin yaitu beberapa produk yang mengandung ekstrak
meniran (Phyllantus niruri) dan ekstrak Echinaceae. Sedangkan
immunosupressan lebih ditujukan untuk pengobatan autoimun.
Penelitian
dari Jyonouchi dkk. (1991) melaporkan bahwa astaxanthin memiliki aktivitas
imunomodulator yang lebih tinggi dibandingkan sengan senyawa
antioksidan β-carotene. sedangkan penelitian yang lain juga membuktikan
bahwa penggunaan suplemen astaxanthin selama 8 minggu pada manusia bisa
meningkatkan kerja NK (natural killer) cell. NK cell salah satunya
berperan dalam menangkal infeksi karena virus.
Sebenarnya
masih banyak penelitian yang telah membuktikan kehebatan dan manfaat dari
astaxanthin. Tapi perlu diingat, meskipun astaxanthin hanya suplemen, bukan
berarti minum sebanyak-banyaknya selalu aman. Setiap zat yang dikonsumsi
berlebihan tentunya bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan. Jadi
fans itu perlu, tetapi jangan terlalu fanatik ya :D
Sekian,
semoga bermanfaat..
Baca artikel terkait
http://adina-twins.blogspot.co.id/2016/02/let-food-be-your-medicine-berkenalan.html
Referensi
:
Ambati, R.R., Moi, P.S., Ravi, S.,and Aswathanarayana, R.G., 2014,
Astaxanthin : Sources, Extraction, Stability, Biological Activities and Its
Commercial Applications-A Review, Mar Drugs, 2014;12(1):
128–152, doi: 10.3390/md12010128
Iwamoto
T., Hosoda K., Hirano R., Kurata H., Matsumoto A., Miki W., Kamiyama M.,
Itakura H., Yamamoto S., Kondo K. Inhibition of low-density
lipoprotein oxidation by astaxanthin. J. Atheroscler. Thromb. 2000;7:216–222
Jyonouchi
H., Hill R., Tomita Y., Good R. Studies of immunomodulating actions of
carotenoids. I. Effects of β-carotene and astaxanthin on murine lymphocyte
functions and cell surface marker expression in in vitro culture
system. Nutr. Cancer. 1991;16:93–105. doi:
10.1080/01635589109514148.
Jyonouchi
H., Sun S., Gross M. Effect of carotenoids on in vitro immunoglobulin
production by human peripheral blood mononuclear cells: astaxanthin, a
carotenoid without vitamin A activity, enhances in vitro immunoglobulin
production in response to a T-dependent stimulant and antigen. Nutr.
Cancer. 1995;23:171–183. doi: 10.1080/01635589509514373.
0 komentar:
Posting Komentar