Minggu, 25 September 2022
Sabtu, 10 Juli 2021
Unek-unek di Kala Pandemi, Yuk Indonesia Bisa Yuk !
Hai teman-teman, berjumpa lagi kita lewat tulisan. Semoga teman-teman semua sehat selalu ya.
Kondisi di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kasus Covid 19 yang masih terus meningkat, kondisi rumah sakit yang penuh dengan pasien Covid, dan ekonomi masyarakat yang sedang susah.
Pandemi Covid 19 memang sudah setahun lebih masih ada di Indonesia. Namun, kasus yang terinfeksi masih naik turun, bahkan beberapa minggu terakhir ini kasus terinfeksi naik kembali dan kita harus PPKM lagi. Selain itu, kian hari juga masih ada saja berita-berita yang belum terbukti kebenarannya bahkan memang bukan berita benar (hoax). Terlebih lagi, media dan para influencer yang ikut menyebarkan berita tersebut juga terkadang masih ada yang belum mengerti mana berita benar dan mana yang tidak benar (note : untuk yang ini tidak semuanya ya). Masyarakat harus lebih cerdas lagi dalam menerima dan mencerna berita yang diperoleh. Beredarnya hoax di masyarakat ini dapat membuat kondisi semakin ricuh dan makin memperkeruh suasana. Padahal di masa pandemi ini, kesehatan mental juga menjadi hal utama agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik.
Kali ini saya hanya ingin menyampaikan unek-unek saya yang tidak lain hanya ingin saling mengingatkan supaya pandemi ini bisa segara selesai dari Indonesia dan bumi kita tercinta. 😊
1. Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan
Meskipun sudah 1 tahun pandemi melanda di Indonesia, terkadang tidak membuat kita semakin waspada, bahkan ada yang masih abai dan tidak percaya Covid. Heran saya. Penggunaan masker kadang masih terlihat formalitas. Jangan ditiru ya teman. Padahal saat ini penggunaan masker yang direkomendasikan, bahkan menurut saya wajib adalah menggunakan masker medis yang di-double dengan masker kain di atasnya untuk mendapatkan efektivitas yang lebih baik. Kalau mau pakai masker 1 saja bisa menggunakan masker KF94. Namun jika ingin lebih ekonomis, sebaiknya menggunaan masker medis yang di-double dengan masker kain saja. Yuk disiplin selalu dalam menerapkan protokol kesehatan, karena musuh yang kita perangi memang tidak kelihatan !
2. Hati-hati dalam mencerna berita, jangan termakan hoax
Pada era digital saat ini, media sosial memang menjadi salah satu media efektif dalam menyampaikan informasi dan berita. Namun terkadang, hal tersebut dapat mejadi boomerang tersendiri bagi masyarakat. Misalnya, beredar kabar bahwa produk obat, herbal, dan makanan A, B, C dapat digunakan untuk mencegah Covid 19. Hal yang paling menyedihkan lagi, terkadang informasi - informasi tersebut menyebar sangat cepat di grup-grup keluarga dan disebarkan lagi secara luas. Ada juga oknum-oknum yang memperkeruh suasana dengan menyebarkan rekaman atau statement dari seseorang yang tidak disampaikan secara utuh sehingga mengakibatkan isi berita menjadi berbeda. Beberapa informasi belum teruji kebenarannya, bahkan berita hoax. Tips dari saya jika mendapat informasi pesan berantai agar dicerna dahulu dengan baik, diresapi dengan logika. Jika ada hal yang aneh, sebaiknya tanyakan dahulu pada kawan, keluarga, atau rekan lain yang lebih memahami. Misalnya, jika berita tentang penyakit atau obat bisa tanya dahulu ke dokter, apoteker, atau tenaga dan ahli kesehatan lain. Pada era saat ini juga sudah banyak lho, akun media sosial public figure yang berasal dari profesi kesehatan. Bahkan banyak dari mereka yang memang sudah membuat konten rutin untuk melakukan edukasi kesehatan terutama terkait Covid 19 ini. Akun media sosial lembaga pemerintah juga sudah banyak dan sudah terbuka apabila ada masyarakat yang ingin menanyakan / melakukan klarifikasi terhadap suatu berita.
3. Stop panic buying
Adanya berita hoax yang menyebar sangat cepat tadi dapat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Masyarakat yang termakan berita hoax tadi akhirnya percaya dan langsung membeli produk-produk secara berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan. Hal yang paling menyedihkan lagi, bahkan obat keras yang harusnya diperoleh dengan resep dokter dapat dengan mudah diperoleh dari oknum-oknum tertentu. Fenomena panic buying berjamaah akan membuat barang tersebut menjadi langka dan dapat memunculkan permainan harga sehingga harga di pasaran melambung tinggi. Ayolah kawan, lebih bijak lagi dalam membeli barang. Jangan sampai kita dzalim dengan sahabat-sahabat kita yang lebih membutuhkan. Sungguh disayangkan jika ternyata ada yang lebih membutuhkan daripada kita, tetapi mereka tidak bisa mendapatkannya karena barang sudah diborong sehingga menjadi langka.
4. Vaksin-lah selagi sudah disediakan
Vaksin memang bukan untuk mencegah agar tidak terinfeksi virus. Namun dari hasil uji klinik yang telah dilakukan, vaksin terbukti dapat menurunkan resiko orang yang terinfeksi agar tidak sampai dirawat ke rumah sakit dan hanya mengalami gejala ringan. Saya juga mengamati bahwa beberapa rekan saya yang sudah divaksin hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi dan tidak sampai dirawat ke rumah sakit. Perlu diperhatikan juga ya, bukan berarti setelah divaksin bebas kemana-mana dan lepas masker. Bukan itu ya tujuannya. Selama virus masih ada, maka resiko terinfeksi bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya jangan sampai kendor ya. Apalagi vaksin ini disediakan pemerintah secara gratis dan sudah dievaluasi keamanannya oleh Badan POM untuk digunakan. Yuk, teman-teman tidak perlu ragu lagi ya untuk vaksinasi Covid 19.
5. Bantu sesama dan saling mengingatkan
Masa pandemi ini memang menjadi masa-masa sulit. Banyak orang kehilangan pekerjaan, keuntungan penjualan berkurang, dan cobaan-cobaan lain yang melanda. Masyarakat Indonesia terkenal akan budaya gotong royongnya. Saya salut, sampai saat ini masih banyak yayasan, lembaga, bahkan influencer yang mau mengajak untuk donasi membantu sesama. Nah, mumpung banyak wadahnya yuk kita manfaatkan dengan baik. Jangan lupa juga untuk tetangga kita dan mungkin sahabat-sahabat kita yang sedang diuji. Rangkulan dari teman-teman, sekecil apapun pasti akan sangat berarti bagi mereka.
Berbicara pandemi memang sepertinya tidak cukup hanya 1 lembar di halaman ini. Banyak aspek yang harus kita perhatikan di masa pandemi ini. Bahkan gaya hidup dan kebiasaan kita pasti berubah.
Buat teman-teman semua, jaga kesehatan selalu ya. Ayo kita saling mengingatkan satu sama lain supaya pandemi ini segera selesai dan Indonesia bisa bangkit lagi. Yuk Indonesia Bisa Yuk ! 😀💗
Minggu, 04 Juli 2021
Suplemen Kesehatan dan Obat, Apa Bedanya ?
Apa itu Suplemen Kesehatan?
Apa itu Obat ?
Apa bedanya Suplemen Kesehatan dan Obat ?
Minggu, 27 Juni 2021
5 Tips Menghindari Kebiasaan Menunda
Ah, nanti aja masih lama. Besok aja lah, belum sempet. Besok kan masih bisa, lagi males ih capek.. Hmm ...😆
Pasti diantara teman-teman pernah ya mengalami kondisi seperti di atas. Banyak 1001 alasan untuk menenangkan diri bahwa pekerjaan masih bisa dilakukan esok hari. Tidak jarang kita juga merasa bahwa masih punya banyak waktu, jadi santai saja lah, tidak perlu buru-buru.
Nah, kebetulan banget aku baru baca buku yang berjudul "Nulis Itu Dipraktekin". Buku ini aku baca dari aplikasi i-pusnas yang makin memudahkan membaca buku di masa pendemi ini. Dalam buku tersebut menjelaskan beberapa tips untuk tidak menunda dalam menulis. Setelah dipikir-pikir, sebenarnya kecenderungan menunda tidak hanya dialami saat menulis saja ya. Dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas apapun terkadang muncul godaan untuk menunda. Kalo ini sih sebenernya pengingat juga buat diri sendiri😁.
5 Tips ini mungkin bisa dicoba agar terhindar dari kebiasaan menunda. Cekidot !
1. Lakukan Sekarang Juga
Tidak ada cara lain yang lebih ekstrim selain "kerjakan sekarang juga". Start Now ! Titik😇.
2. Buat Deadline Waktu yang Lebih Cepat dari Seharusnya
Nah ini tips yang bisa dicoba. Membuat deadline waktu yang lebih cepat dari seharusnya akan membuat pekerjaan bisa dilakukan dengan ritme yang normal sehingga hasilnya bisa maksimal. Kebayang kan gimana kalau ngerjain dan nyelesain sesuatu mepet banget deadline. Pasti keburu-buru dan bisa beresiko banyak kesalahan. Kalo kata orang Jawa "biar ngga grusa-grusu".
3. Self-Reward
Self -reward itu ternyata penting lho. Memberikan reward kepada diri sendiri karena tidak menunda pekerjaan bisa menjadi motivasi tersendiri supaya pekerjaan cepat kita mulai dan cepat selesai. Dengan begitu, kita bisa beralih ke aktivitas lainnya. Self-reward ngga harus beli barang kok, terkadang self-reward sederhana juga bisa menjadi motivasi sekaligus membuat diri kita lebih enjoy dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kira- kira self-reward apa ya yang paling enak ?
4. Tentukan Prioritas
Dimana-mana prioritas itu penting. Meskipun mungkin kita udah sering denger ya istilah tabel prioritas, tapi terkadang prakteknya belum istiqomah #eh. Membuat prioritas pastinya akan membantu juga untuk dapat menggunakan waktu dengan efisien.
5. Disconnect from Social Media
Penggunaan media sosial saat ini bisa dibilang seperti kebutuhan primer. Kok bisa ? Iya, sosial media ngga hanya buat sekedar pasang status dong. Mencari informasi dan update berita juga bisa sangat cepat dengan media sosial saat ini. Meskipun ngga pernah nonton TV, tapi banyak loh yang update berita dari socmed. Namun, di satu sisi penggunaan media sosial yang berlebihan kadang membuat waktu menjadi terbuang dan tidak produktif. Informasi di media sosial pun terkadang tidak 100% benar. Rehat sejenak dari media sosial akan membuat kita bisa fokus melakukan pekerjaan.
Nah itu dia 5 tips yang bisa dicoba ya. Yuk coba yuk ! Yuk bisa yuk ! 😇
Btw kalau teman-teman tips nya apa nih supaya ngga gampang menunda pekerjaan ? Boleh juga ya sharing di kolom komentar. Terimakasih dan sampai jumpa.
Minggu, 30 Mei 2021
4 Tips Yang Bisa Kamu Coba Untuk Mengurangi Stress
Banyak deadline, kerjaan numpuk, tugas ngga kelar-kelar, huft apa lagi ya. Pasti semua orang pernah mengalami yang namanya stress entah itu dari pekerjaan ataupun aktivitas di luar pekerjaan. Apalagi saat masih pandemi kaya gini, yang kadang ngga bisa dibedain antara weekday dan weekend #ups. Yah, kalau aku selama masih bisa dikontrol, it's oke hehe. Oh ya kalau sebelum pandemi, mungkin stress sedikit bisa keluar jalan-jalan ke tempat yang jauh. Nah, berhubung masih pandemi gini, kadang mau pergi jauh pasti mikir dulu kan hehe ? Jadi enaknya ngapain ya ?
Nah kebetulan banget guys, beberapa waktu lalu ikut pelatihan tentang management stress terutama di tempat kerja. Materinya bagus banget dan keren pematerinya, terimakasih Mba Sarah atas sharingnya. Berhubung materinya menarik banget dan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari, jadi kayanya sayang kalau nggak aku share info pentingnya.
Oh iya sekilas tentang management stress ya. Jadi di luar tips yang akan aku share, sebenernya yang penting adalah mengenali dulu sumber stress itu sendiri. Untuk penyelesaiannya atau management stress bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan diantaranya lewat pendekatan emosional (emotional focused) ataupun dengan cara mengenali akar masalahnya (problem focused). Untuk emotional focused memang ngga bisa menghilangkan semua stress, yah setidaknya bisa mengurangi tingkat stress yang dialami.
Jadi, gimana cara mengurangi stress dengan cara emotional focused ? Sebenarnya ada banyak cara yang dilakukan dengan metode ini, tapi di sini aku sebutkan ada 4 contohnya. Check this out.
1. Movement
Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan yang membuat rileks, misalnya senam kecil, stretching, jalan-jalan, atau bisa juga sepedaan di pagi hari atau sore hari. Apalagi sekarang mulai banyak juga kan komunitas sepeda, buat yang hobi naik sepeda bisa banget. Stress hilang, sehat pun datang.👍
2. Sight
Cara menghilangkan stress dengan mengandalkan visual (penglihatan). Kamu bisa melihat gambar atau video pemandangan alam, menonton film, pergi ke pameran seni, dan masih banyak lainnya. Tapi berhubung sekarang masih pandemi, bisa juga diakalin dengan nonton serial traveling secara online. Meskipun cuma nonton tapi serasa kita ikut traveling beneran lho.
3. Sound
Photo by Magda Ehlers from Pexels
Cara ini bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, bernyanyi, mendengarkan podcast, bahkan mendengarkan suara-suara alam seperti suara hujan juga bisa membuat rileks. Oh iya podcast pun sekarang udah banyak banget mulai dari podcast di spotify ataupun di youtube. Mendengarkan podcast pun ngga perlu yang temanya berat-berat, obrolan ringan dan dekat dengan keseharian bisa jadi alternatif pilihan podcast. Buat teman-teman yang suka podcast, boleh lho sharing podcast yang menarik di kolom komentar hehe.
4. Taste
Kalau masalah taste ini mungkin semua orang mengalami ya. Beberapa orang mungkin ada yang kalau stress malah ngga nafsu makan, atau bahkan ada yang malah rasanya pengin makan terus hehe. Salah satu cara menghilangkan stress adalah dengan memanjakan lidah. Beberapa makanan yang bisa membuat rileks misalnya cokelat dan teh. Tapi tetap hati-hati ya jangan sampai kebablasan makan enak tapi nggak sehat. Stress ilang tapi nanti yang ada malah sakit hehe.
Oh ya, cara-cara di atas juga tergantung preferensi masing-masing orang ya. Kadang ada orang yang memang kuat di visualnya, maka bisa coba dengan cara "sight". Ada juga yang mungkin memang perasa banget lidahnya atau seneng masak, bisa banget kalau ada tanda-tanda langsung turun ke dapur bikin makanan enak.
Nah sekian sharing singkat kali ini ya, semoga bermanfaat. 😃