(Sumber gambar : www.goodreads.com)
Judul : Mahasiswa Mahasiswa Penghafal Qur'an
Penulis : Tim Penulis IQF (Indonesia Qur'an Foundation)
Penerbit : Lembah Kapuk Publishing
Tebal : 212 halaman
Cetakan I , Juli 2015
Hafidz dan hafidzah. Pasti teman-teman pernah mendengar istilah ini. Ya, mereka adalah para manusia-manusia penghafal Qur'an. Penghafal Qur'an tidak melulu hanya para santri yang ada di pondok pesantren. Dakwah motivasi untuk menghafal Qur'an sudah banyak disiarkan dengan berbagai metode seperti ODOA (One Day One Ayat) contohnya. Para penghafal Qur'an pun tidak memandang background profesi. Baik pengusaha, pegawai, ataupun orang biasa semua bisa dan boleh menghafal Al Qur'an. Asalkan tekad dan niat memang tulus. Banyak yang menjadi pertanyaan termasuk saya sendiri, bagaimana ya sebenarnya kisah di balik para penghafal Al Qur'an ?
Ada sebuah buku yang baru saya baca beberapa waktu lalu. Buku ini berjudul "Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Qur'an". Buku ini adalah kumpulan kisah beberapa mahasiswa yang tergabung dalam program menghafal Al Qur'an di IQF (Indonesia Qur'an Foundation). Mungkin sebagian besar dari kita berpikiran bahwa mahasiswa adalah sekelompok siswa yang super sibuk dengan berbagai kegiatan di kampus. Namun, melalui buku ini banyak dakwah dan kisah motivasi yang disampaikan. Banyak diantara penulis kisah tersebut yang sebenarnya juga punya segudang kesibukan selain menghafal Al Qur'an. Ada juga yang memang bukan berasal dari background pesantren / sekolah agama. Ya karena penghafal Qur'an bukan hanya para santri di pesantren. Setiap dari mereka pun punya titik balik kehidupan yang dapat mengubah pandangan mereka dan memilih salah satu tujuan mereka yakni sebagai penghafal Qur'an. Ketika menghafal Al Qur'an sudah menjadi pilihan hidup mereka,maka tak ada alasan lain yang akan dijadikan kambing hitam (Abdul Aziz, 2010). Semua orang memiliki porsi waktu yang sama. Seperti kebanyakan saran dari para motivator, usaha yang paling bisa dilakukan adalah dengan mengurangi waktu tidur. Menghafal Al Qur'an juga perlu menerapkan hal demikian. Kemudian yang paling penting adalah Alloh dulu, Alloh lagi, Alloh terus. Qur'an dulu,Qur'an lagi,Qur'an terus.
Dalam buku ini juga dijelaskan salah satu tips menghafal Al Qur'an. Salah satunya yaitu dengan menerapkan Qur'an time misalnya saat setelah Shubuh sampai Dhuha ataupun di antara waktu maghrib dan waktu isya. Kemudian untuk menjaga hafalan maka muroja'ah dapat dilakukan ketika membaca surat-surat pilihan saat sholat wajib. Metode menghafal juga harus disesuaikan dengan tipe cara belajar misalnya dengan visual, mendengarkan, menulis, dan sebagainya. Secara keseluruhan buku ini sangat baik dibaca bagi siapa saja, profesi apa saja, termasuk yang masih mahasiswa (sesuai dengan judul buku ini).
"Menghafal Qur'an tidak sekedar meluangkan waktu"
"Luangkan hati kita terlebih dahulu"
#Quotes from this book