Tampilkan postingan dengan label lomba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lomba. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 April 2021

Aku Bersama Teman Adaptasiku


Sejak kecil aku suka membaca buku. Hobi membaca buku berawal dari seringnya membaca cerita pendek yang biasanya terbit di majalah anak-anak yang terkenal pada era 90-an kala itu. Setiap ibuku membeli majalah pasti tak mau ketinggalan dan tak sabar rasanya ingin menghabiskan semua cerita dan bahan bacaan dalam sekejap.

Seiring berjalannya waktu hobi bisa sama, tapi buku yang dibaca pasti akan berbeda. Saat masa sekolah, terkadang aku juga membaca  buku berupa teenlit atau novel. Zaman sekolah dulu masih ada tempat penyewaan buku, selain di perpustakaan. Tempat penyewaan ini sering mempunyai koleksi buku atau komik yang bagus. Jadi lumayan bisa menghemat tanpa harus membeli buku. Ketika masa kuliah dan sampai saat ini, membaca buku juga masih menjadi salah satu hal yang aku lakukan saat merasa bosan dan penat. Entah mengapa, hanya dengan duduk atau rebahan sambil membaca buku rasanya sudah cukup memberi penyegaran kembali untuk pikiran, selain berwisata tentunya. Tiap buku selalu memberi warna dan cerita tersendiri kepada pembacanya.

Namun, tibalah awal tahun 2020 dimana dunia digemparkan oleh adanya varian baru virus Corona. Masing-masing negara mulai menutup perbatasan, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas demi keselamatan dan kesehatan rakyatnya, terutama aktivitas yang melibatkan banyak massa yang dapat menjadi resiko penyebaran virus. Salah satu cara yang paling mulia kala itu hingga saat ini adalah dengan melakukan aktivitas di rumah saja. 

Dunia seketika berubah. Banyak orang yang mungkin kehilangan pekerjaan. Namun banyak juga bermunculan pekerjaan - pekerjaan baru yang tak dapat diduga sebelumnya. Banyak juga bahkan yang mungkin mempunyai hobi baru atau hobi lama dengan cara baru selama masa pandemi. Yup, di situlah kita harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan yang muncul. Seperti kata Vivian Greene : "Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, ini tentang belajar menari di tengah hujan". 

Inilah ceritaku bersama teman adaptasiku.

Aku selalu terkagum dengan buku yang menceritakan perjalanan kehidupan dan membuat kita selalu bersyukur dengan kehidupan. "Dear World". Ini adalah salah satu buku favoritku yang kutemukan di sebuah katalog ebook ipusnas. Buku ini menceritakan kisah seorang Bana Alabed, seorang gadis cilik Suriah yang berjuang bersama keluarga dan teman-temannya di tempat dan masa yang sangat sulit untuk bertahan hidup. Bayangkan saja, tiada hari tanpa dentuman bom. Untuk pergi sekolah atau pergi ke rumah sebelah pun nyawa taruhannya.  Membaca buku ini membuatku tersindir dan sering malu kepada diri sendiri. Lihatlah Bana. Gadis kecil dengan usia segitu saja sudah punya pemikiran yang luas, tidak hanya untuk dirinya sendiri. Ia berani menyuarakan perdamaian dan tak putus asa walaupun berada di lingkungan yang tidak aman dengan segala keterbatasannya. Cerita Bana sangat mengingatkanku bahwa sisa usia yang masih ada harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kesabaran dan semangat juga menjadi nilai yang sangat berharga dalam menjalankan kehidupan. Keberanian berkata benar juga mampu mengubah segalanya.

Buku selanjutnya adalah "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori. Awal melihat buku ini kukira akan menceritakan ajakan untuk mencintai lingkungan dan laut sebagai sumber kehidupan. Eits, tapi ternyata buku ini menceritakan kisah Laut dan teman-temannya. Siapa itu Laut ? Buku fiksi ini menceritakan kehidupan para aktivis mahasiswa di era sekitar tahun 1998. Era 1998 merupakan salah satu titik balik perjuangan pemuda-pemuda Indonesia. Meskipun buku ini merupakan fiksi, namun riset penulis dalam membuat karya ini sangat mendalam, karena dibumbui dengan latar belakang sejarah kala itu. Hmm ya riset. Riset adalah kunci. Riset tidak hanya berlaku untuk dunia penelitian dan pendidikan. Tak sadar kita juga mungkin sering melakukan riset dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita ingin membeli sesuatu di online shop misalnya, kita juga melakukan riset. Kita mencari tahu informasi sebanyak mungkin untuk barang yang akan kita beli, membandingkan harga di beberapa toko dan beberapa pertimbangan lainnya. Ketika akan membuat tulisan, kita juga pasti melakukan riset dahulu. Buku ini semakin menyadarkanku bahwa untuk membuat tulisan yang baik, penulis harus banyak melakukan riset. Perbanyak membaca sebelum menulis, meskipun tulisan hanya berupa coretan di blog sendiri. Buku ini juga banyak membuatku bersyukur dimana pada masa sekarang kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara. Setiap orang dapat menyuarakan pendapat baik melalui lisan maupun tulisan. Belum lagi berbagai media sosial yang bisa menjadi sarana untuk mengeluarkan pendapat. Namun demikian, kehati-hatian tetap diperlukan. Banyak juga orang yang mengatakan kalau zaman sekarang "Menjaga jempol terkadang lebih sulit daripada menjaga mulut". Hmm begitu ya.

Masih dalam masa pandemi, setiap orang pasti merindukan perjalanan, pemandangan alam terbuka dan pertemuan dengan manusia lainnya. Salah satu penulis favoritku dengan buku-buku perjalanannya adalah Agustinus Wibowo. Begitu mendengar buku terbaru karya Agustinus Wibowo berjudul "Jalan Panjang Untuk Pulang" yang baru-baru ini launching ke publik, langsung aku tak ingin ketinggalan menyelami cerita perjalanannya. Lembar demi lembar membawaku kepada cerita perjalanan yang sangat mengagumkan dan sarat akan makna. Memang benar, perjalanan bukan hanya fokus pada tempat yang kita datangi. Namun dari perjalanan, banyak orang yang kita temui baik yang dikenal maupun tidak dikenal yang terkadang membawa kisah tersendiri dan memberikan pelajaran bagi kita. Saat pandemi ini mungkin tidak bisa berjalan jauh. Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mulai merehatkan pikiran, menata tujuan dan prioritas hidup. Bagi yang hidup dekat dengan keluarga, ini adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali suasana rumah yang penuh kekeluargaan. Kembali ke isi buku "Jalan Panjang Untuk Pulang". Lembar demi lembar selalu membuatku ingin mencari tahu tempat yang diceritakan sang penulis. Ketika sepotong cerita membahas sebuah tempat, tak usah menunggu lama, jari - jari langsung mengetik kata kunci pencarian di layar handphone dan banyak kutemukan informasi tentang tempat tersebut. Inilah salah satu kekuatan tulisan perjalanan. Meskipun perjalanan dilakukan oleh orang lain, namun seolah kita ada di dalam ceritanya dan mengikuti setiap langkah perjalanannya. Bagiku ini bisa menjadi salah satu obat untuk kerinduan akan melakukan perjalanan. Yah, semoga saja pandemi ini segera berakhir ya.😊

Membaca buku di zaman sekarang tak sesulit zaman dahulu dimana kita harus membeli buku cetak ke toko buku langsung. Sisi positif yang dapat diambil dari adanya pandemi, aku mulai melakukan cara baru untuk membaca buku. Salah satunya yaitu dengan membaca ebook secara legal, baik membeli di aplikasi seperti Gramedia Digital maupun meminjam secara online di aplikasi yang legal seperti aplikasi milik Perpustakaan Nasional. Lalu bagaimana kalau buku yang kita inginkan belum tersedia ebook-nya ? Jangan khawatir, untuk membeli buku sekarang kita pun bisa sambil rebahan dan hanya mengandalkan jempol saja. Mudah kan ? Oh ya aku berterimakasih juga kepada tim Gramedia, berkat Gramedia.com, membeli buku cetak bisa dilakukan dengan cepat dan anti ribet. 

Itulah sepotong ceritaku bersama teman adaptasiku. Aku sangat berterimakasih kepada siapapun yang menulis buku. Buku memang hanya berisi rangkaian tulisan. Namun rangkaian tulisan yang dibuat sepenuh hati dapat membuka mata, menyebarkan ilmu pengetahuan, bahkan mengajak pembacanya untuk melakukan kebaikan. Terimakasih teman adaptasiku. Terimakasih Gramedia. 😊


#BersamaBeradaptasi

#GPU47

Senin, 24 Oktober 2016

Hipoglikemia pada diabetes ? Waspada dan Tangani dengan Baik !

Hasil gambar untuk hypoglycemia
sumber gambar : newhealthadvisor.com

Pasien diabetes mungkin sudah tidak asing dengan istilah dan kondisi yang disebut hipoglikemia. Hipoglikemia terjadi karena kadar glukosa dalam darah yang sangat rendah sehingga memicu beberapa gejala yang dapat dialami pasien. 
Inilah tanda-tanda hipoglikemia yang sering muncul dan perlu diwaspadai :
1.      Pusing
2.      Lemas
3.      Gemetar
4.      Pandangan  berkunang-kunang
5.      Mengeluarkan keringat dingin
6.      Detak jantung meningkat
7.      Pingsan atau kehilangan kesadaran/linglung

     Apabila pasien diabetes mengalami beberapa gejala di atas maka harus segera ditangani. Hipoglikemia yang tidak segera ditangani akan dapat memicu kerusakan otak. Mengapa demikian ? Kadar glukosa darah pada kondisi ini bisa mencapai kurang dari 50 mg/dl. Rendahnya kadar glukosa darah dapat menyebabkan otak kekurangan pasokan energi sehingga apabila terlalu sering dapat memicu kerusakan pada otak.

Lalu, apa saja yang dapat menyebabkan kondisi hipoglikemia ?
1.      Melewatkan waktu makan
2.      Makan dengan porsi terlalu sedikit dari yang dianjurkan dokter
3.      Melakukan olahraga atau aktivitas fisik terlalu berat
Olahraga rutin memang sangat dianjurkan untuk pasien diabetes namun prakteknya tidak boleh berlebihan. Berolahraga seperti jogging dapat dilakukan paling tidak 150 menit per minggu.
4.      Mengkonsumsi obat antidiabetes oral dengan dosis berlebihan
Beberapa pasien dapat diberikan obat antidiabetes oral kombinasi oleh dokter. Tentunya keputusan ini telah dipertimbangkan karena ada beberapa kasus pengontrolan glukosa darah lebih optimal apabila mengkonsumsi lebih dari 1 jenis obat. Namun pasien yang tidak dianjurkan demikian oleh dokter sebaiknya tidak boleh mencoba-coba sendiri. Konsumsi lebih dari 1 jenis obat antidiabetes oral yang tidak dikontrol penggunaannya dapat memicu hipoglikemia.
5.      Stress dan konsumsi alkohol
6.      Konsumsi obat yang memicu hipoglikemia
Beberapa obat yang dapat memicu hipoglikemia diantaranya obat-obat golongan sulfa seperti sulfametoksazol dan salisilat. Apabila pasien sedang membutuhkan obat lain sebaiknya berkomunikasi dengan dokter mengenai kondisi atau status diabetesnya agar dokter dapat memilihkan obat yang tepat.
7.      Penggunaan dan dosis insulin yang tidak tepat
Bagi pasien yang menggunakan insulin secara rutin, dosis yang diinjeksikan dan jadwal pemakaian perlu diperhatikan dengan baik
8.      Wanita hamil yang mengalami diabetes gestasional (saat kehamilan)
Hipoglikemia saat kehamilan juga dapat terjadi dan dapat mengarah pada kondisi pre-eklampsia berupa peningkatan tekanan darah.

Bagaimana jika mengalami hipoglikemia ?
Ada beberapa terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi hipoglikemia diantaranya suplementasi glukosa dalam bentuk dextrose ataupun hormon yang dapat meningkatkan level glukosa yakni glucagon. Lalu tindakan apa yang dapat dilakukan pasien apabila mengalami kondisi hipoglikemia ? Ada beberapa pilihan  tindakan sederhana yang dapat dilakukan , diantaranya :
1.      Konsumsi 3- 4 tablet glukosa
2.      Konsumsi permen manis secukupnya
3.      Minum 1 sendok makan madu
4.      Minum ½ gelas jus buah atau secukupnya
Sekitar 15 menit setelah  menambah asupan glukosa, sebaiknya cek kembali kadar glukosa darah. Jika masih kurang dari 70 mg/dl sebaiknya tambahkan lagi asupan glukosa sehingga kadar glukosa darah kembali normal.
     
Bagi Anda yang memiliki kondisi diabetes atau memiliki keluarga dengan diabetes, sebaiknya hindari faktor-faktor yang dapat memicu hipoglikemia di atas ya. Apabila terjadi kondisi hipoglikemia segera tangani dengan baik :). Don’t panic to hypoglycemic !

Lomba Penulisan Blogger  Hari Kesehatan Dunia 2016 : Cegah, Obati, Lawan Diabetes


Referensi :
Anonim, 2016, When Your Blood Sugar Gets Too Low, www.webmd.com/diabetes/guide/diabetes-hypoglicemia, diakses pada 24 Oktober 2016
Dipiro, et al., 2008, Pharmacotherapy, A Patophysiological Approach, 7th Edition, The McGraw-Hill Companies, New York.
Hamdy, Osama, 2016, Hypoglicemia, emedicine.medscape.com/article/122122-author, diakses pada 24 Oktober 2016.
Kementrian Kesehatan Ri, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus,  Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta

Kamis, 30 April 2015

Secuplik Pengalaman Menarik


Hari itu tanggal 28 Maret 2015. Sebuah kesempatan datang menyambutku. Ya Seleksi PPAN  wilayah 2015. Mungkin teman-teman ada yang pernah mendengar apa itu PPAN ? Ya PPAN (Program Pertukaran Pemuda Antar Negara) merupakan salah satu program yang cukup dikenal dari KEMENPORA. Pada ajang ini pemuda dari 2 negara yang berbeda akan saling bertukar aktivitas maupun kebudayaan. Pendaftar dapat memilih beberapa negara tujuan diantaranya China, Malaysia, Kanada, SSEYAP (Kapal Jepang), Australia (info selengkapnya dapat dicek di http://pcmijogja.com/  ). Masing- masing negara memiliki lingkup aktivitas yang berbeda –beda. Ada yang berfokus pada kunjungan mengenai entrepreneurship, pengabdian masyarakat, budaya, dan masih banyak lainnya.
Nah mengenai seleksi nya sendiri ada 3 tahap di masing-masing region/provinsi. Awalnya pendaftar melakukan seleksi berkas secara online. Alhamdulillah aku diberi kesempatan untuk lanjut ke tahap selanjutnya. Jumlah pesertanya pun cukup banyak mencapai 200 pendaftar. Waaw... Cukup menantang !!

Oke langsung saja aku ceritakan gimana si proses seleksinya ? Peserta akan diseleksi di empat pos (NB : tiap tahun dan tiap daerah mungkin agak berbeda model seleksinya :D). Awalnya aku masuk ke pos nasionalisme. Setelah memperkenalkan diri dan menceritakan dengan singkat latar belakang kemudian pewawancara menanyakan hal-hal seputar nasionalisme seperti makna lambang negara, sila dalam Pancasila dan maknanya , kebetulan aku juga diminta menyebutkan isi Sumpah Pemuda :D. Walaupun semalam nggak belajar sama sekali ttg itu Alhamdulillah masih ingat pelajaran sejarah SMA SMP hihihih. Selain itu dua orang bapak pewawancara juga menanyakan hal-hal terkait berita nasional dan internasional terkini seperti narkoba, korupsi, dll. Aku juga diminta pendapatnya mengenai adanya kasus-kasus tersebut di Indonesia dan bagaimana pemuda harus menyikapinya . Jawab mengalir sajalah :D. NB: tiap pewawancara bisa saja menanyakan hal yang berbeda lho :3

Pos yang ke dua adalah mengenai motivasi dan kepribadian. Pertanyaan yang dilontarkan oleh pewawancara di pos ini yaitu seputar alasan, motivasi yang melatarbelakangi pendaftar untuk mengikuti program.  Pewawancara juga menanyakan hal mengenai kepribadian kita, pengalaman apa saja yang pernah kita punya, dan pencapaian apa saja yang pernah kita lakukan. Be yourself aja !!
   
Di pos ke tiga , kita diminta menampilkan kemampuan / bakat yang kita miliki. Kebetulan pada saat itu aku hanya menampilkan bakat menyanyi untuk keseniannya. Nah untuk yang lain untung sudah persiapan membawa hasil rajutan dan koleksi kartu pos hasil hunting foto sendiri. Di pos ini kita boleh menunjukkan bakat apa saja yang kita miliki, tidak terbatas pada seni saja :D

Selanjutnya pos ke empat. Di sini kita akan ditantang mengenai kemampuan bahasa inggris verbal, seputar dunia internasional, dan tentang daerah kita. Ya karena di program ini ada satu bagian dimana pemuda dari luar juga melakukan aktivitas bersama di Indonesia sebagai partner country. Oleh karena itu kita juga harus bisa menjadi guide bagi mereka.

Oke itu tadi seputar pengalamanku mengikuti seleksi PPAN  28 Maret 2015 yang lalu. Semangat untuk teman-teman yang mau mencoba lagi tahun depan. Selamat juga untuk yang nantinya akan menjadi wakil Indonesia di program PPAN ini. Alhamdulillah pengalaman yang luar biasa ini memotivasiku untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. Sekian.. :D




Selasa, 18 Februari 2014

Majalah Intisari


Teman2 ada yang pernah membaca majalah intisari ? Ya majalah ini termasuk majalah yang udah lama banget umurnya dan sampai sekarang masih tetap eksis dengan informasi-informasi segar. Beberapa bulan kemarin di tahun 2013, majalah intisari berulang tahun dan mengadakan lomba menulis. Ini dia tulisanku yang aku kirimkan ke lomba tersebut. Walaupun tidak menang tetapi aku tetap senang mencoba menuangkan ide-ideku. Selamat membaca :)


          Suatu ketika di tahun 2005, Ibu saya pulang dari kerja dan beliau membawa sebuah majalah yang berjudul “Intisari”. Itulah awal mula saya mengenal dan mulai membaca majalah ini. Bahasa yang digunakan dalam artikel –artikel di majalah ini cukup ringan, santai, dan mudah dipahami. Artikel yang ada di majalah ini juga masih terasa segar untuk dibaca walaupun sudah edisi lama. Terbukti  ketika liburan semester kuliah saya pulang ke rumah dan mencoba membaca lagi majalah intisari Edisi November 2005. Tanpa sengaja saya menemukan tulisan yang berjudul “Fitofarmaka, Jamu yang Naik Kelas”. Saya tertarik untuk membaca lagi artikel ini. Artikel ini juga mengingatkan saya akan tulisan yang baru saya buat bersama teman bulan Juni  lalu untuk diikutkan pada lomba karya tulis ilmiah mengenai potensi tanaman endemik Indonesia sebagai fitofarmaka. Ternyata majalah intisari ini sudah memberikan pengetahuan mengenai fitofarmaka kepada masyarakat jauh sebelum saya mengetahui seluk beluk fitofarmaka.
Dari intisari saya juga banyak mendapat informasi baik berupa isu yang sedang booming di masyarakat maupun informasi yang sama sekali belum pernah saya ketahui sebelumnya. Web intisari yang tersedia di dunia maya pun bagi saya tidak kalah menariknya. Dengan adanya artikel online majalah intisari semakin memudahkan para pembaca yang mungkin belum berkesempatan membaca majalah secara langsung.

Beberapa bagian favorit saya yang ada di web intisari adalah smart science, smart carrier, serta beberapa artikel mengenai tanaman dan kesehatan. Sebab dengan membaca artikel-artikel ini saya dapat menghubungkannya dengan kuliah yang saya dapat dari dosen-dosen di kampus. Artikel yang ada di intisari juga banyak mencantumkan sumber-sumber informasi dan penelitian sehingga para pembaca termasuk saya lebih yakin bahwa artikel yang ada di majalah intisari memiliki sumber informasi yang terpercaya dan tidak hanya sekedar kumpulan informasi.  



Rabu, 25 Desember 2013

PEJUANG BEM KM UGM

DESEMBER PENUH BERKAH

ALHAMDULILLAH gak kusangka kalau karya fotografiku termasuk urutan ke 19 dari 20 karya terbaik lomba pejuang fotografi BEMKM UGM 2013...Lumayan dapet piagam and karyanya dibukukan......Kutunggu gak sabar lihat bukunya hehehe

Ici .....l'announce........

http://pejuang13.webs.com/pengumuman-pemenang

ACE UNAIR, Long Journey to Surabaya.......


Bon soir !!
Alhamdulillah , setelah sekian lama tidak mengup-date blog. Masih diberi kesempatan oleh Alloh untuk menikmati lika-liku kehidupan di ujung tahun ini. Tanggal 13 - 15 Desember 2013 adalah sebuah pangalaman dan catatan perjalanan indah bagiku. Alhamdulillah aku, mba Fitri, dan Karima diberi kesempatan untuk presentasi gagasan karya tulis di Universitas Airlangga Surabaya..Hahaha sekalian jalan-jalan di kampus orang. Dan ternyata UNAIR itu punya alat-alat lab yang tidak kalah canggih dengan alat-alat di fak farmasi UGM.....Selamat teman atas kerja keras dan kerjasma kita.......
Premiere Winner...Ciest tres bien !!!!

Nous sommes devant l'universite Airlangga Surabaya

Faire les photos

Nous sommes Premiere Gagnant
Tres bien !!!!



Ini dia info lengkap / press release dari BEM Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
read this post :
http://ff.unair.ac.id/bem/berita-228-airlangga-clinical-event.html

Senin, 05 Agustus 2013

Undian Buku Gratis dari Kick Andy

Awalnya saya hanya iseng-iseng saja untuk mengikuti undian buku ini. Saya sudah mencoba kurang lebih ada 3 undian buku di Kick Andy namun saya belum beruntung menjadi pemenang. Dan Pada akhirnya saya bisa masuk ke dalam 50 pemenang  undian buku gratis dari web Kick Andy. Judul buku yang saya dapatkan yaitu Everything is Possible. Dilihat dari judul dan sampulnya, buku ini seperti buku motivasi , semoga saja saya dapat mengambil manfaat setelah membaca buku ini. Sayangnya alamat tujuan pengiriman buku yang saya cantumkan adalah alamat kos saya, sedangkan saya sedang tidak di kos pekan ini. Ya semoga saja ada teman kos atau ibu kos yang menerima paket itu dan saya bisa membacanya jika sudah di Jogja. Saya sangat tidak menyangka. Terima kasih ya Allah, Engkau memberi rezeki kepadaku di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini :)


Silakan Anda coba juga, namun Anda harus mendaftar dan login sebagai member web Kick Andy terlebih dahulu yaaa....Simple, bermafaat , gratis lagi, kurang apa coba haha. Segera ikuti undian ini di http://kickandy.com/

Sabtu, 13 Juli 2013

Lomba ACE HARDWARE

When Traveling Gone Wrong

Perjuangan Menuju Kebun Strawberry


Ketika liburan semester di tahun 2012 yang lalu, saya bersama dengan sahabat – sahabat saya pergi berlibur ke kebun strawberry di daerah Purbalingga. Kami berangkat pagi hari karena perjalanan cukup jauh, lebih dari satu jam. Saya mengendarai sepeda motor  di depan sedangkan saudara saya membonceng saya di belakang. Ketika perjalanan menuju kebun strawberry saya sengaja berada di depan karena memang medan dan kondisi jalannya cukup sulit. Sebelumnya kami sempat akan tersesat karena di antara kami hanya satu orang yang pernah pergi ke kebun strawberry dan itupun  teman saya tidak begitu hafal jalannya. Akhirnya kamipun sering bertanya kepada penduduk setempat dimana arah menuju kebun strawberry.
            Di perjalanan saya mulai merasa lelah sebab sudah lebih dari satu jam perjalanan tapi belum sampai juga di perkebunan. Kondisi jalan yang sempit, menanjak, berkelok, tak sedikit yang berlubang menjadikan saya harus konsentrasi penuh dalam berkendara. Apalagi saya diboncengi oleh saudara saya sehingga beban perjalanan bertambah. Namun ketika mendekati daerah perkebuanan suasananya cukup menyegarkan mata. Di sebelah kiri jalan terlihat banyak hamparan sawah, ladang, dan kebun. Sedangkan di sebelah kiri jalan sudah jelas terlihat dari jauh betapa indahnya puncak Gunung Slamet. Udara pun mulai terasa lebih sejuk. Untungnya saya tidak lupa memakai jaket tebal dan sarung tangan dari awal perjalanan. 
            Saya pun berusaha terus mengendalikan gas, rem, dan gigi agar sepeda motor yang saya naiki tetap dapat melaju dan menanjak sepanjang jalan. Lama kelamaan jalan semakin ekstrim karena berbelok dan menanjak sekaligus. Tiba-tiba motor saya berbunyi “riiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggggg” sepanjang jalan. Saya awalnya menduga bahwa ada benda kecil seperti plastik yang menyumbat bagian antara roda dan penutupnya. Saudara saya yang membonceng saya juga mendengar suara itu. Akhirnya kami berhenti sejenak dan memastikan apakah dugaan kami benar. Teman kami yang lain pun ikut berhenti menunggu kami. Karena tidak dapat menemukan apapun akhirnya kami melanjutkan perjalanan lagi. Namun suara itu muncull lagi dari bagian bawah motor saya. Saya dan saudara saya mulai khawatir jika terjadi sesuatu pada motor itu. Sepeda motor itu sebenarnya sepeda motor yang biasa dipakai bapak saya untuk kerja. Saya memakai sepeda motor itu karena sepeda motor yang biasa saya pakai ditinggal di Jogja untuk transportasi saya selama kuliah. Suara aneh itu terus muncul selama perjalanan, bahkan teman saya yang menyalip saya pun bisa mendengar suara itu. Untungnya suara itu lama kelamaan hilang dengan sendirinya. Entahlah, saya juga masih tidak mengerti apa yang terjadi pada motor itu.

            Setelah masalah suara selesai kami menemui masalah lagi di jalan. Motor yang saya kendarai tidak bisa menanjak walaupun saya sudah menggunakan gigi 1. Akhirnya terpaksa saudara saya harus turun untuk berjalankaki. Sedangkan saya mengendarai motor sendiri untuk sementara dan menunggu di atas. Sayangnya kejadian ini terulang lagi 2 kali. Saya merasa kasihan pada saudara saya. Untungnya kondisi jalan selanjutnya tidak seekstrim seperti awal. Akhirnya kami sampai juga di daerah kebun strawberry. Ternyata banyak usaha agrowisata strawberry yang didirikan oleh masyarakat Purbalingga ini. Pengunjung dapat memilih kebun yang ingin mereka kunjungi. Kami pun dapat berkeliling kebun sambil memetik dan memakan buah strawberry. Namun sayangnya pengunjung tidak diperbolehkan membawa pulang strawberry dari kebun untuk oleh-oleh. Buah strawberry yang akan dibawa pulang untuk oleh-oleh harus kita beli di depan (bagian resepsionis). Meskipun begitu saya merasa puas berlibur ke kebun strawberry di Purbalingga. Pelajaran bagi saya, lain kali saya harus mengecek kondisi kendaraan ketika akan bepergian jauh dengan medan yang cukup sulit agar kejadian ini tak terulang lagi J.




Jumat, 28 September 2012

Coretanku @sospolianction


Tema : Pendidikan
Subtema : Pendidikan, Seni, dan Budaya
Mengubah Pandangan terhadap Seni dan Budaya Indonesia Melalui Pendidikan Kesenian
            Manusia di dunia tidak pernah terlepas dengan seni. Dimanapun dan kapanpun pasti seni itu selalu ada. Setiap orang pasti diajarkan seni sejak lahir atau bahkan sejak dalam kandungan. Anak kecil yang diajarkan menggambar, menari, menyanyi merupakan bagian dari pembelajaran seni dalam hidupnya. Banyak juga ibu hamil yang memperkenalkan musik kepada bayi yang dikandungnya melalui alunan musik klasik. Melalui seni, setiap orang dapat mengekspresikan perasaannya walaupun tidak semua orang mengakui hasil karya seninya itu sangat indah. Melalui seni, seseorang dapat menceritakan pengalamannya secara tidak langsung misalnya melalui seni musik dan seni rupa. Seni sangat berhubungan erat dengan budaya. Namun budaya tidak hanya berupa seni. Seni merupakan budaya estetika yang dapat memberikan ciri khas bagi masyarakat.
            Dewasa ini seni belum sepenuhnya mendapat tempat di masyarakat. Bahkan banyak orangtua yang melarang anaknya untuk bersekolah ataupun mencari pekerjaan di bidang seni. Orang tua akan lebih bangga jika anaknya mendapat pekerjaan yang sudah pasti misalnya menjadi pegawai negeri ataupun swasta dan bisa menjadi pimpinan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya peminat perguruan tinggi / institut seni di Indonesia. Bahkan tak jarang anak menjadikan seni sebagai pilihan alternatif yang ke dua di dalam hidupnya.
            Sekolah menengah di Indonesia baik SMP maupun SMA memang sudah melakukan upaya untuk memberikan pendidikan kesenian baik melalui ekstrakurikuler maupun intrakurikuler yang dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Namun tetap saja masih banyak siswa yang kurang perhatian untuk mempelajari seni. Bahkan banyak siswa yang saya lihat sedang mengerjakan tugas pelajaran lain di saat jam pelajaran kesenian berlangsung. Mereka menganggap bahwa pelajaran kesenian diadakan untuk formalitas belaka. Di samping fakta tadi untungnya masih ada siswa yang sangat antusias mengikuti pendidikan kesenian.
Keberhasilan suatu pendidikan kesenian juga dipengaruhi oleh kebijakan – kebijakan sekolah. Ada beberapa sekolah yang kurang mendukung kegiatan seni baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Sebagai contoh jika ada perlombaan di bidang akademik pasti sekolah sangat mendukung baik materi maupun moral agar perwakilannya dapat menjadi juara. Pihak sekolah akan sangat bangga jika perwakilannya menjuarai kompetisi akademik tersebut. Kebanggaan ini akan sedikit berbeda jika perwakilan sekolah menjuarai ajang atau kompetisi di bidang kesenian. Fasilitas untuk pendidikan seni di sekolah juga belum begitu lengkap sehingga menyulitkan kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua sekolah memiliki sifat seperti itu. Ada pula sekolah umum yang sangat mendukung kegiatan kesenian, misalnya lewat pentas seni dan lomba pembuatan graffiti di sekolah. Justru kegiatan inilah yang akan meningkatkan dan mengasah bakat seni para siswa karena mereka tidak hanya dijejali dengan teori  - teori saja namun langsung terjun untuk mempraktekannya.
Selain pihak sekolah, kebijakan pemerintah juga sangat berpengaruh terhadap suksesnya pendidikan kesenian bagi para pemuda. Sayangnya pemerintah belum begitu perhatian terhadap pendidikan seni. Pada sekolah menengah baik SMP maupun SMA di bidang akademik, pemerintah secara rutin mengadakan ajang seperti Olimpiade beberapa mata pelajaran. Namun untuk ajang kesenian tingkat sekolah menengah yang diadakan pemerintah belum secara khusus diadakan tersendiri karena ajang ini masih disatukan dalam kegiatan PORSENI (Pekan Olah Raga dan Seni) yang diadakan tiap tahunnya. Penyelenggara kompetisi di bidang seni justru marak diadakan oleh instansi – instansi swasta seperti yang dilakukan beberapa instansi pertelevisian di Indonesia. Meskipun mereka mempunyai tujuan lain dibalik menyelenggarakan acara yakni agar usaha yang mereka lakukan mendapat sorotan dan apresiasi masyarakat, namun instansi – instansi itu juga mendukung pengembangan bakat seni masyarakat Indonesia.
Salah satu manfaat siswa diberi pendidikan seni adalah agar dapat mengetahui, mempraktekkan, dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Inilah yang terkadang kurang diperhatikan. Faktanya pemuda Indonesia sekarang lebih menyukai membuat grup band dan memainkan lagu – lagu tentang cinta dibandingkan mengikuti klub musik tradisional seperti karawitan, kulintang, angklung , dan sebagainya. Di bidang seni tari, mereka juga lebih suka mempraktekkan tarian – tarian boyband asal Korea dibandingkan mementaskan tarian tradisional. Mereka juga tidak antusias untuk menonton pagelaran wayang kulit. Mereka lebih antusias untuk menonton drama luar negeri. Banyak juga pemuda yang menganggap bahwa budayanya sendiri sangatlah kuno dan tidak menarik. Jika semua pemuda Indonesia melakukan hal seperti itu maka tidak ada generasi penerus bangsa yang melestarikan budaya Indonesia. Padahal seni dan budaya dapat menjadi ciri khas dari suatu bangsa. Sangat berbahaya jika suatu bangsa kehilangan kebudayaannya sehingga menjadikan bangsa itu kurang dikenal oleh bangsa lain di dunia.
Bagaimanapun bentuknya seni sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Bahkan banyak juga orang yang sukses di bidang seni. Kesuksesan dalam bidang seni memang tidak dapat dilakukan secara instan. Para orang tua dan pemuda yang kurang perhatian terhadap seni harus lebih membuka diri untuk menerima seni dalam kehidupan. Untuk para pemuda misalnya seni akan sangat penting jika seseorang mengunjungi negara lain baik dalam acara formal maupun informal. Program pertukaran pelajar yang kini banyak sekali dilakukan oleh universitas - universitas juga memberikan syarat kepada calon peserta agar mereka dapat memperkenalkan seni dan budaya Indonesia. Biasanya orang luar negeri sangat tertarik dengan seni dan budaya yang unik, langka, dan hanya ada di negeri calon peserta pertukaran pelajar. Melalui seni , pemuda bangsa lain dapat terhibur dirinya. Seni merupakan salah satu cara untuk membuat bangsa lain dapat mengakui dan menghormati bangsa sendiri. Fakta lain, sangat banyak turis mancanegara yang menghargai kesenian dan kebudayaan negeri.
Itulah salah satu contoh pentingnya seni dan budaya dalam menunjukkan identitas bangsa. Hal kecil lain misalnya banyak kompetisi seperti pemilihan duta ataupun siswa teladan yang di dalamnya terdapat penilaian mengenai aspek seninya. Sehingga dengan diberlakukannya syarat tersebut diharapkan orang yang terpilih memiliki nilai lebih, tidak hanya berkompeten pada salah satu bidang saja. Sebab merekalah yang akan dijadikan contoh baik bagi orang lain yang seumur. Dengan begitu mereka dapat memotivasi orang lain agar dapat mengembangkan bakat seni, tidak hanya bakat di bidang akademik.
Sekarang saatnya mengubah pandangan kita terhadap seni dan budaya negeri sendiri. Untuk para penyelenggara pendidikan alangkah baiknya mulai menciptakan suasana pendidikan seni yang aktif dan kreatif sehingga para pelajar dapat mengembangkan bakat mereka di bidang kesenian. Tidak lupa juga dukungan moral dan materi yang sangat penting dari orang tua, sekolah, pemerintah, dan lingkungan untuk menciptakan pendidikan seni yang sukses. Para siswa harus secara langsung dilibatkan dalam kegiatan seni dan budaya dan tidak terlalu banyak teori – teori yang membosankan. Teori juga tidak boleh dilupakan sebab tanpa teori kita tidak akan tahu bagaimana cara melakukan sesuatu. Namun teori tidak memiliki arti apapun jika tidak dipraktekkan langsung sehingga antara teori dan praktek dalam pembelajaran seni harus proporsional. Dengan terciptanya pendidikan seni yang aktif dan kreatif diharapkan mampu membentuk bangsa yang memiliki identitas melalui karya – karya seni dan melestarikan kebudayaannya. Dengan memiliki kebudayaan estetika yang unik maka bangsa Indonesia akan diakui bangsa lain mengingat seni dan budaya merupakan salah satu cara untuk memikat orang lain terutama bangsa lain. 

Kamis, 27 September 2012