Minggu, 27 Juni 2021

5 Tips Menghindari Kebiasaan Menunda

Ah, nanti aja masih lama. Besok aja lah, belum sempet.  Besok kan masih bisa, lagi males ih capek.. Hmm ...😆

Photo by Pixabay from Pexels

Pasti diantara teman-teman pernah ya mengalami kondisi seperti di atas. Banyak 1001 alasan untuk menenangkan diri bahwa pekerjaan masih bisa dilakukan esok hari.  Tidak jarang kita juga merasa bahwa masih punya banyak waktu, jadi santai saja lah, tidak perlu buru-buru.

Nah, kebetulan banget aku baru baca buku yang berjudul "Nulis Itu Dipraktekin". Buku ini aku baca dari aplikasi i-pusnas yang makin memudahkan membaca buku di masa pendemi ini. Dalam buku tersebut menjelaskan beberapa tips untuk tidak menunda dalam menulis. Setelah dipikir-pikir, sebenarnya kecenderungan menunda tidak hanya dialami saat menulis saja ya. Dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas apapun terkadang muncul godaan untuk menunda. Kalo ini sih sebenernya pengingat juga buat diri sendiri😁.

5 Tips ini mungkin bisa dicoba agar terhindar dari kebiasaan menunda. Cekidot !

1. Lakukan Sekarang Juga 

Tidak ada cara lain yang lebih ekstrim selain "kerjakan sekarang juga". Start Now ! Titik😇.

2. Buat Deadline Waktu yang Lebih Cepat dari Seharusnya 

Photo by Black ice from Pexels

Nah ini tips yang bisa dicoba. Membuat deadline waktu  yang lebih cepat dari seharusnya akan membuat pekerjaan bisa dilakukan dengan ritme yang normal sehingga hasilnya bisa maksimal. Kebayang kan gimana kalau ngerjain dan nyelesain sesuatu mepet banget deadline. Pasti keburu-buru dan bisa beresiko banyak kesalahan. Kalo kata orang Jawa "biar ngga grusa-grusu".

3. Self-Reward

Photo by Maria Orlova from Pexels

Self -reward itu ternyata penting lho. Memberikan reward kepada diri sendiri karena tidak menunda pekerjaan bisa menjadi motivasi tersendiri supaya pekerjaan cepat kita mulai dan cepat selesai. Dengan begitu, kita bisa beralih ke aktivitas lainnya. Self-reward ngga harus beli barang kok, terkadang self-reward sederhana juga bisa menjadi motivasi sekaligus membuat diri kita lebih enjoy dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kira- kira self-reward apa ya yang paling enak ?

4. Tentukan Prioritas

Photo by Sajith Ranatunga from Pexels

Dimana-mana prioritas itu penting. Meskipun mungkin kita udah sering denger ya istilah tabel prioritas, tapi terkadang prakteknya belum istiqomah #eh. Membuat prioritas pastinya akan membantu juga untuk dapat menggunakan waktu dengan efisien.

5. Disconnect from Social Media

Photo by Pixabay from Pexels

Penggunaan media sosial saat ini bisa dibilang seperti kebutuhan primer. Kok bisa ? Iya, sosial media ngga hanya buat sekedar pasang status dong. Mencari informasi dan update berita juga bisa sangat cepat dengan media sosial saat ini. Meskipun ngga pernah nonton TV, tapi banyak loh yang update berita dari socmed. Namun, di satu sisi penggunaan media sosial yang berlebihan kadang membuat waktu menjadi terbuang dan tidak produktif. Informasi di media sosial pun terkadang tidak 100% benar. Rehat sejenak dari media sosial akan membuat kita bisa fokus melakukan pekerjaan. 

Nah itu dia 5 tips yang bisa dicoba ya. Yuk coba yuk ! Yuk bisa yuk ! 😇

Btw kalau teman-teman tips nya apa nih supaya ngga gampang menunda pekerjaan ? Boleh juga ya sharing di kolom komentar. Terimakasih dan sampai jumpa.

Minggu, 30 Mei 2021

4 Tips Yang Bisa Kamu Coba Untuk Mengurangi Stress


Banyak deadline, kerjaan numpuk, tugas ngga kelar-kelar, huft apa lagi ya. Pasti semua orang pernah mengalami yang namanya stress entah itu dari pekerjaan ataupun aktivitas di luar pekerjaan. Apalagi saat masih pandemi kaya gini, yang kadang ngga bisa dibedain antara weekday dan weekend #ups. Yah, kalau aku selama masih bisa dikontrol, it's oke hehe. Oh ya kalau sebelum pandemi, mungkin stress sedikit bisa keluar jalan-jalan ke tempat yang jauh. Nah, berhubung masih pandemi gini, kadang mau pergi jauh pasti mikir dulu kan hehe ? Jadi enaknya ngapain ya ?

Nah kebetulan banget guys, beberapa waktu lalu ikut pelatihan tentang management stress terutama di tempat kerja. Materinya bagus banget dan keren pematerinya, terimakasih Mba Sarah atas sharingnya. Berhubung materinya menarik banget dan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari, jadi kayanya sayang kalau nggak aku share info pentingnya. 

Oh iya sekilas tentang management stress ya. Jadi di luar tips yang akan aku share, sebenernya yang penting adalah mengenali dulu sumber stress itu sendiri. Untuk penyelesaiannya atau management stress bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan diantaranya lewat pendekatan emosional (emotional focused) ataupun dengan cara mengenali akar masalahnya (problem focused).  Untuk emotional focused memang ngga bisa menghilangkan semua stress, yah setidaknya bisa mengurangi tingkat stress yang dialami.

Jadi, gimana cara mengurangi stress dengan cara emotional focused ? Sebenarnya ada banyak cara yang dilakukan dengan metode ini, tapi di sini aku sebutkan ada 4 contohnya. Check this out. 

1. Movement

Photo by JESHOOTS.com from Pexels

Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan yang membuat rileks, misalnya senam kecil, stretching, jalan-jalan, atau bisa juga sepedaan di pagi hari atau sore hari. Apalagi sekarang mulai banyak juga kan komunitas sepeda, buat yang hobi naik sepeda bisa banget.  Stress hilang, sehat pun datang.👍

2. Sight

Photo by Samuel Silitonga from Pexels

Cara menghilangkan stress dengan mengandalkan visual (penglihatan). Kamu bisa melihat gambar atau video pemandangan alam, menonton film, pergi ke pameran seni, dan masih banyak lainnya. Tapi berhubung sekarang masih pandemi, bisa juga diakalin dengan nonton serial traveling secara online. Meskipun cuma nonton tapi serasa kita ikut traveling beneran lho. 

3. Sound

Photo by Magda Ehlers from Pexels

Cara ini bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, bernyanyi, mendengarkan podcast, bahkan mendengarkan suara-suara alam seperti suara hujan juga bisa membuat rileks. Oh iya podcast pun sekarang udah banyak banget mulai dari podcast di spotify ataupun di youtube. Mendengarkan podcast pun ngga perlu yang temanya berat-berat, obrolan ringan dan dekat dengan keseharian bisa jadi alternatif pilihan podcast. Buat teman-teman yang suka podcast, boleh lho sharing podcast yang menarik di kolom komentar hehe.

4. Taste

Photo by Ella Olsson from Pexels

Kalau masalah taste ini mungkin semua orang mengalami ya. Beberapa orang mungkin ada yang kalau stress malah ngga nafsu makan, atau bahkan ada yang malah rasanya pengin makan terus hehe. Salah satu cara menghilangkan stress adalah dengan memanjakan lidah. Beberapa makanan yang bisa membuat rileks misalnya cokelat dan teh. Tapi tetap hati-hati ya jangan sampai kebablasan makan enak tapi nggak sehat. Stress ilang tapi nanti yang ada malah sakit hehe.

Oh ya, cara-cara di atas juga tergantung preferensi masing-masing orang ya. Kadang ada orang yang memang kuat di visualnya, maka bisa coba dengan cara "sight". Ada juga yang mungkin memang perasa banget lidahnya atau seneng masak, bisa banget kalau ada tanda-tanda langsung turun ke dapur bikin makanan enak. 

Nah sekian sharing singkat kali ini ya, semoga bermanfaat. 😃


Minggu, 23 Mei 2021

Sabtu, 15 Mei 2021

Menjelajah Candi Muaro Jambi Sambil Bersepeda Ria


Hai guys, kali ini aku mau share sedikit salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi kalau kamu sedang berada di Jambi. Yups, Candi Muaro Jambi  namanya. Dari namanya memang khas banget ya, kalau candi ini ada di wilayah Jambi.

Berdasarkan informasi dari warga Jambi, kompleks candi ini ternyata luas banget guys. Memang setelah aku telusuri di beberapa sumber ternyata kompleks Candi ini nggak kalah luas dari Borobudur dan Prambanan yang ada di Jawa.  Menurut informasi dari Wikipedia, Candi Muaro Jambi ternyata sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas sekitar 3981 hektar. Wow gede banget dong ya..

Sesuai namanya, Candi Muaro Jambi ini terletak di kawasan Desa Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Untuk dapat masuk ke Candi ini, kamu juga ngga perlu merogoh kocek yang dalam. Harga tiketnya sangat terjangkau. Oh ya karena wilayahnya yang sangat luas, jadi jangan khawatir kalau mau berkeliling kawasan candi. Di depan pintu masuk tersedia tempat penyewaan sepeda lo. Harga sewanya juga murah, banyak pilihan warna dan model sepedanya, supaya tetep bagus buat foto, ye kan. Oh iya kalau ngga sewa sepeda bisa-bisa aja si tapi sepertinya nggak akan sanggup kalau jalan kaki. 😁

Nah langsung deh, setelah pilih dan sewa sepedanya, kita bisa pake sepeda buat keliling kompleks candi.  Yang bikin seneng juga nih gaes, lama waktu sewa tidak dibatasi per jam, tapi sepuasnya lho ! Oh iya gaes, jangan lupa bawa bekal minum yang cukup ya, sebelum masuk berkeliling candi ini.🍶

Nah daripada penasaran, ini dia beberapa spot Candi Muaro Jambi yang wajib kamu kunjungi.


Parkir sepeda dulu sebelum transit di salah satu kompleks candi


Salah satu kompleks bangunan candi di bagian depan


Nah gimana gaes cantik dan megah kan candinya ? 

Oh iya struktur bangunan candi ini agak berbeda dengan Candi Borobudur, Prambanan, atau candi Hindhu-Buddha di kawasan pulau Jawa ya. Batu-batu penyusun Candi Muaro Jambi memiliki ciri khas tersendiri, seperti batu bata warna merah yang bertumpuk. Nah coba bayangkan zaman dulu pasti kan belum ada semen atau bahan bangunan ya, tapi struktur bangunannya sangat kuat. 

                   Foto kompleks candi dikelilingi pepohonan rindang di sore hari membuat suasana teduh dan syahdu 

Sisi lain yang membuat Candi Muaro Jambi ini unik adalah bangunan candi yang tersebar di beberapa titik. Jarak antara satu bangunan candi ke bangunan lainnya bahkan sampai ada yang kurang lebih 500 meter. Untuk pergi ke bangunan candi yang lain, tak jarang kita harus ngonthel sepeda dulu guys melewati jalan setapak, keluar masuk perkebunan atau hutan kecil. Yah jadi ada suasana kayak di dalam hutan gitu si hihi, untung siang-siang gaes 😅 


Kalau menurutku, berkunjung ke candi ini bisa jadi paket komplit sih. Fotonya dapet, olahraganya juga dapet. 😆 Dan emang bener kata bapak salah seorang warga Jambi, kalau mau mengunjungi semua kompleks Candi Muaro Jambi nggak akan bisa dalam waktu sehari.😀 Sebagai warga negara Indonesia, aku bangga kalau kita punya salah satu warisan budaya yang sekeren dan semegah ini. Semoga  bisa terus terawat dan menjadi spot wisata yang semakin menarik ya..

Thanks to Ibu & team yang sudah mengajakku kesini 😁🤭

Oiya buat teman-teman yang udah pernah ke candi ini, atau punya rekomendasi tempat menarik lainnya, boleh lho share cerita menariknya di kolom komentar, terimakasih yaa.

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya !

Minggu, 02 Mei 2021

Coba Inkscape Buat Desain Grafismu Lebih Ciamik !



(Hasil percobaan desain di Inkscape)

Hai gaes !!

Buat temen-temen yang suka desain, pernah ga sih nyoba beberapa aplikasi desain grafis berbasis vektor ? Gimana menurut temen-temen ? Kalo aku sendiri, dulu pernah si belajar aplikasi desain grafis berbasis vektor seperti Corel Draw. Tapi yah karena jarang make dan kayanya dulu kelihatnnya rumit dan banyak menu-menu yang harus dipelajari jadi jujur jarang pakai sih. Apalagi sekarang sudah banyak kan aplikasi desain grafis berbasis web seperti Canva dll yang lebih praktis 😁. Aplikasi Canva memang bener-bener menjadi jalan ninjaku buat bikin desain lebih cepat dan praktis. Tapi yah karena di Canva itu biasanya kita ambil atau edit-edit dari template yang ada, jadi terkadang pilihan menunya ga sebanyak aplikasi desain grafis berbasis vektor seperti Corel Draw misalnya. Tapi asal pinter milihnya, desain yang dibikin pake Canva bisa tetep artistik dan ciamik lho.

Nah belakangan ini aku baru nyoba aplikasi desain grafis berbasis vektor yaitu inkscape. Apa itu Inkscape ?

Inkscape ini bisa dibilang agak mirip sama Corel Draw. Oiya ga perlu khawatir soal lisensi, karena dari beberapa penelusuran dan di website resminya, aplikasi Inkscape ini memang tidak berbayar alias gratis. Aplikasi Inkscape ini katanya dikembangkan secara open oleh beberapa pengembang. Website inkscape juga secara berkala melakukan update aplikasi versi terbarunya. 

Nah buat kamu yang penasaran gimana cara dapetnya ? Ini dia !!

1. Buka website Inkscape (klik di sini)


2. Pilih menu download

Nah di bagian sini nanti akan muncul beberapa pilihan versi aplikasi, tergantung sistem operasi laptop yang kamu pakai. Misalnya bisa di Windows atau macOS. Jika kamu memilih download versi Windows nanti akan muncul pilihan menu 32 bit atau 64 bit. Nah mana yang kamu pilih juga bergantung dari sistem operasi Windows mu ya..

3. Install Inskcape di laptop atau PC

Setelah aplikasi terdownload lengkap, langsung deh install Inkscape di laptopmu. Cara install-nya hampir sama dengan cara install aplikasi pada umumnya. 

4. Siap coret-coret di kanvas

Nah setelah terinstall, maka aplikasi akan muncul di desktop-mu dan bisa langsung dibuka. Oh ya buat yang baru pertama membuka, ini dia tampilan awal yang akan muncul. 

Nah gimana teman-teman, ngga sabar untuk nyoba kan ? Selamat mencoba ! 😊

Oh ya buat yang sering pake Inkscape, boleh juga ya share di kolom komentar, berhubung aku juga new user, jadi masih perlu cari-cari tutorial di sana-sini. 

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya 😇


Oya teman-teman, kalau lagi pengin totebag dengan desain ilustrasi yang menarik, boleh lho dipesan di sini. Yuk intip dulu dan langsung check out lewat Toscartiest !


Rabu, 28 April 2021

Aku Bersama Teman Adaptasiku


Sejak kecil aku suka membaca buku. Hobi membaca buku berawal dari seringnya membaca cerita pendek yang biasanya terbit di majalah anak-anak yang terkenal pada era 90-an kala itu. Setiap ibuku membeli majalah pasti tak mau ketinggalan dan tak sabar rasanya ingin menghabiskan semua cerita dan bahan bacaan dalam sekejap.

Seiring berjalannya waktu hobi bisa sama, tapi buku yang dibaca pasti akan berbeda. Saat masa sekolah, terkadang aku juga membaca  buku berupa teenlit atau novel. Zaman sekolah dulu masih ada tempat penyewaan buku, selain di perpustakaan. Tempat penyewaan ini sering mempunyai koleksi buku atau komik yang bagus. Jadi lumayan bisa menghemat tanpa harus membeli buku. Ketika masa kuliah dan sampai saat ini, membaca buku juga masih menjadi salah satu hal yang aku lakukan saat merasa bosan dan penat. Entah mengapa, hanya dengan duduk atau rebahan sambil membaca buku rasanya sudah cukup memberi penyegaran kembali untuk pikiran, selain berwisata tentunya. Tiap buku selalu memberi warna dan cerita tersendiri kepada pembacanya.

Namun, tibalah awal tahun 2020 dimana dunia digemparkan oleh adanya varian baru virus Corona. Masing-masing negara mulai menutup perbatasan, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas demi keselamatan dan kesehatan rakyatnya, terutama aktivitas yang melibatkan banyak massa yang dapat menjadi resiko penyebaran virus. Salah satu cara yang paling mulia kala itu hingga saat ini adalah dengan melakukan aktivitas di rumah saja. 

Dunia seketika berubah. Banyak orang yang mungkin kehilangan pekerjaan. Namun banyak juga bermunculan pekerjaan - pekerjaan baru yang tak dapat diduga sebelumnya. Banyak juga bahkan yang mungkin mempunyai hobi baru atau hobi lama dengan cara baru selama masa pandemi. Yup, di situlah kita harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan yang muncul. Seperti kata Vivian Greene : "Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, ini tentang belajar menari di tengah hujan". 

Inilah ceritaku bersama teman adaptasiku.

Aku selalu terkagum dengan buku yang menceritakan perjalanan kehidupan dan membuat kita selalu bersyukur dengan kehidupan. "Dear World". Ini adalah salah satu buku favoritku yang kutemukan di sebuah katalog ebook ipusnas. Buku ini menceritakan kisah seorang Bana Alabed, seorang gadis cilik Suriah yang berjuang bersama keluarga dan teman-temannya di tempat dan masa yang sangat sulit untuk bertahan hidup. Bayangkan saja, tiada hari tanpa dentuman bom. Untuk pergi sekolah atau pergi ke rumah sebelah pun nyawa taruhannya.  Membaca buku ini membuatku tersindir dan sering malu kepada diri sendiri. Lihatlah Bana. Gadis kecil dengan usia segitu saja sudah punya pemikiran yang luas, tidak hanya untuk dirinya sendiri. Ia berani menyuarakan perdamaian dan tak putus asa walaupun berada di lingkungan yang tidak aman dengan segala keterbatasannya. Cerita Bana sangat mengingatkanku bahwa sisa usia yang masih ada harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kesabaran dan semangat juga menjadi nilai yang sangat berharga dalam menjalankan kehidupan. Keberanian berkata benar juga mampu mengubah segalanya.

Buku selanjutnya adalah "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori. Awal melihat buku ini kukira akan menceritakan ajakan untuk mencintai lingkungan dan laut sebagai sumber kehidupan. Eits, tapi ternyata buku ini menceritakan kisah Laut dan teman-temannya. Siapa itu Laut ? Buku fiksi ini menceritakan kehidupan para aktivis mahasiswa di era sekitar tahun 1998. Era 1998 merupakan salah satu titik balik perjuangan pemuda-pemuda Indonesia. Meskipun buku ini merupakan fiksi, namun riset penulis dalam membuat karya ini sangat mendalam, karena dibumbui dengan latar belakang sejarah kala itu. Hmm ya riset. Riset adalah kunci. Riset tidak hanya berlaku untuk dunia penelitian dan pendidikan. Tak sadar kita juga mungkin sering melakukan riset dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita ingin membeli sesuatu di online shop misalnya, kita juga melakukan riset. Kita mencari tahu informasi sebanyak mungkin untuk barang yang akan kita beli, membandingkan harga di beberapa toko dan beberapa pertimbangan lainnya. Ketika akan membuat tulisan, kita juga pasti melakukan riset dahulu. Buku ini semakin menyadarkanku bahwa untuk membuat tulisan yang baik, penulis harus banyak melakukan riset. Perbanyak membaca sebelum menulis, meskipun tulisan hanya berupa coretan di blog sendiri. Buku ini juga banyak membuatku bersyukur dimana pada masa sekarang kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara. Setiap orang dapat menyuarakan pendapat baik melalui lisan maupun tulisan. Belum lagi berbagai media sosial yang bisa menjadi sarana untuk mengeluarkan pendapat. Namun demikian, kehati-hatian tetap diperlukan. Banyak juga orang yang mengatakan kalau zaman sekarang "Menjaga jempol terkadang lebih sulit daripada menjaga mulut". Hmm begitu ya.

Masih dalam masa pandemi, setiap orang pasti merindukan perjalanan, pemandangan alam terbuka dan pertemuan dengan manusia lainnya. Salah satu penulis favoritku dengan buku-buku perjalanannya adalah Agustinus Wibowo. Begitu mendengar buku terbaru karya Agustinus Wibowo berjudul "Jalan Panjang Untuk Pulang" yang baru-baru ini launching ke publik, langsung aku tak ingin ketinggalan menyelami cerita perjalanannya. Lembar demi lembar membawaku kepada cerita perjalanan yang sangat mengagumkan dan sarat akan makna. Memang benar, perjalanan bukan hanya fokus pada tempat yang kita datangi. Namun dari perjalanan, banyak orang yang kita temui baik yang dikenal maupun tidak dikenal yang terkadang membawa kisah tersendiri dan memberikan pelajaran bagi kita. Saat pandemi ini mungkin tidak bisa berjalan jauh. Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mulai merehatkan pikiran, menata tujuan dan prioritas hidup. Bagi yang hidup dekat dengan keluarga, ini adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali suasana rumah yang penuh kekeluargaan. Kembali ke isi buku "Jalan Panjang Untuk Pulang". Lembar demi lembar selalu membuatku ingin mencari tahu tempat yang diceritakan sang penulis. Ketika sepotong cerita membahas sebuah tempat, tak usah menunggu lama, jari - jari langsung mengetik kata kunci pencarian di layar handphone dan banyak kutemukan informasi tentang tempat tersebut. Inilah salah satu kekuatan tulisan perjalanan. Meskipun perjalanan dilakukan oleh orang lain, namun seolah kita ada di dalam ceritanya dan mengikuti setiap langkah perjalanannya. Bagiku ini bisa menjadi salah satu obat untuk kerinduan akan melakukan perjalanan. Yah, semoga saja pandemi ini segera berakhir ya.😊

Membaca buku di zaman sekarang tak sesulit zaman dahulu dimana kita harus membeli buku cetak ke toko buku langsung. Sisi positif yang dapat diambil dari adanya pandemi, aku mulai melakukan cara baru untuk membaca buku. Salah satunya yaitu dengan membaca ebook secara legal, baik membeli di aplikasi seperti Gramedia Digital maupun meminjam secara online di aplikasi yang legal seperti aplikasi milik Perpustakaan Nasional. Lalu bagaimana kalau buku yang kita inginkan belum tersedia ebook-nya ? Jangan khawatir, untuk membeli buku sekarang kita pun bisa sambil rebahan dan hanya mengandalkan jempol saja. Mudah kan ? Oh ya aku berterimakasih juga kepada tim Gramedia, berkat Gramedia.com, membeli buku cetak bisa dilakukan dengan cepat dan anti ribet. 

Itulah sepotong ceritaku bersama teman adaptasiku. Aku sangat berterimakasih kepada siapapun yang menulis buku. Buku memang hanya berisi rangkaian tulisan. Namun rangkaian tulisan yang dibuat sepenuh hati dapat membuka mata, menyebarkan ilmu pengetahuan, bahkan mengajak pembacanya untuk melakukan kebaikan. Terimakasih teman adaptasiku. Terimakasih Gramedia. 😊


#BersamaBeradaptasi

#GPU47